COLORS OF LOVE
Gong Ra terdiam memandang sketsa lukisannya.Sketsa seorang pria yang tengah terduduk di padang rumput sambil memainkan gitar ditangannya.Sesekali ia tersenyum menatap sketsa itu.Setelah puas ia memandang sketsanya.Ia angkat kuas lukisnya dan memainkannya diatas kanvas.Ia mewarnai setiap detail dari lukisan itu sampai akhirnya ia memoleskan warna terakhir dilukisan tersebut.
Senyumnya kembali mengembang melihat lukisannya yang telah selesai.Ia biarkan lukisan itu sejenak sampai cat yang ia torehkan mengering.
“Apakah kau akan suka menerima hadiahku ini?” gumamnya.
oOo
Gong ra menatap jam ditangannya,sudah dua jam lebih ia menunggu.Tapi sosok yang ia tunggu tak kunjung datang.Ia melirik kearah lukisannya yang telah terbungkus rapih disampingnya.
“Apakah kau tidak bisa menemuiku lagi?”gumamnya kecewa
Sesekali ia menatap layar handphonenya, berharap orang yang ia tunggu akan menghubunginya balik.Ia terlalu lelah menekan tuts – tuts handphonenya untuk mencoba menghubungi orang yang ia tunggu.Setiap kali ia mencoba hasilnya selalu sama,tidak ada jawaban.Dengan gontai ia mengambil lukisannya dan beranjak pergi dari tempat itu.
Ia berjalan sambil memeluk lukisannya.Ia melewati setiap pertokoan yang ada disepanjang jalan kota Seoul.Langkahnya terhenti saat ia melintasi layar tv besar diatas gedung yang tengah menyangkan salah satu MV boyband terkenal korea, Super Junior.Tanpa sadar air mata menetes dipipinya lembut.Ia pun mengencangkan pelukan pada lukisan buatannya.
“Kau begitu dekat tapi kenapa kau sulit untuk diraih?Sampai kapan aku harus terus menunggumu?” isaknya sambil terus mengencangkan pelukan pada lukisannya.
oOo
“Aichhhhhh aku telat!!Aku telat!!”
“Aich kenapa kau buru – buru pergi hah??Kita kan baru saja selesai latihan, masa kau sudah mau buru – buru pergi??”
“Aichh hyuk!Aku baru ingat ada janji!!Dan aku sudah telat dua jam lebih!!Sudah aku berangkat dulu!!”
“Ya!!Jangan menyetir dengan kecepatan tinggi ya??”
oOo
Donghae memasuki kafe tempat ia janjian.Dengan wajah ditutupi masker dan kaca mata hitam besar.Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe.Tapi nihil, ia tidak menemukan orang yang ia cari.
“Aich dia sudah pergi!!” umpatnya kesal.
Dengan cepat Donghae mengambil handphonenya dan menelphone orang yang ia tuju.Tapi sia – sia, tak ada jawaban.
“Aichhh kemana aku harus mencarimu?”
oOo
Dengan langkah gontai Gongra memasuki rumahnya.Wajahnya kusut berbeda dengan saat ia pergi tadi.Senyum manis di bibirnya telah hilang digantikan wajah murung.
“Aku pulang.” Ujarnya lesu sambil menaruh lukisannya di bangku.
“Selamat datang.Bagaimana tadi?”
Gongra menatap Hyura kakaknya sendu.Kemudian disusul helaan napas panjang.
“Menurutmu unnie?”
“Tidak berjalan baik.”
“Apa aku masih bisa bertahan unnie?Apakah aku harus mengakhirinya saja?”
“Aichh!!Kenapa kau berbicara seperti itu hah??Bukan seperti dirimu saja!!”
“Tapi unnie aku -.”
“Bukannya dulu kau yang bilang, kalau kau siap menghadapi hal ini.Lalu kenapa kau harus menyerah sekarang?” Potong Hyura
“Ne, kau benar.”
“Sebaiknya kau berendam untuk menjernihkan pikiranmu.Biar aku yang siapkan air hangat untukmu.”sambil berlalu pergi.
“Gomawo unnie.”
oOo
Donghae diam mematung memandang rumah didepannya.Ia ragu untuk menekan bel rumah itu.Ia belum siap.Ia takut orang yang menunggunya tadi akan sangat marah padanya.Ia tahu, ia sering tidak menepati janji.Apalagi kali ini bukan karena alasan show tapi karena ia benar – benar lupa akan janjinya.
“Akhh nanti wajahmu akan seperti apa setelah melihatku datang?”
Donghae menghirup napas panjang untuk menguatkan hatinya kemudian memencet bel rumah tersebut.Jantungnya berdegup tidak beraturan saat pintu rumah tersebut terbuka.Tampak wajah seorang gadis tengah terpaku melihat kedatangannya.
“Donghae?”
“Anyeong nunna.” Sapanya seraya tersenyum manis.
“Apakah adikmu ada?”
Gadis itu tersenyum manis.Kemudian mempersilahkannya masuk.
“Silahkan duduk.” Sambil mempersilahkan Donghae duduk
“Tunggu sebentar, akan aku panggilkan.”
“Gomawo nunna.”
oOo
Gongra termangu menatap lukisannya yang masih tersampul rapih.Padahal hari ini,harusnya lukisan buatannya sudah berpindah tangan ke orang lain.Tapi orang yang ingin ia berikan lukisan itu tak kunjung datang untuk mengambil lukisannya.
“Apakah lukisan ini harus kubuang?” gumamnya.
“Menurutku lebih baik kau berikan saja pada orang yang sedang menunggumu di bawah.”
Gongra tersentak.Ia menoleh kearah asal suara tersebut.Dilihat kakaknya tengah bersender di pintu kamarnya.
“Unnie?Kau membuatku kaget saja!!Kapan kau masuk?”
“Daritadi.Tapi kau sibuk melamun makanya kau tidak menyadari kehadiranku.”
“Oh ya, cepat turun kebawah.Ada tamu untukmu.”
“Siapa?”
“Nanti kau juga akan tahu ;)”
oOo
Dengan langkah gontai ia berjalan kearah ruang tamunya.Ia malas untuk menerima tamu saat ini.Apalagi sekarang sudah terlalu larut untuk bertamu.Langkahnya tertahan saat melihat seorang pria tengah berdiri sambil memandang lukisan pantai buatannya.
“Donghae?”
Donghae menoleh saat terdengar seseorang memanggil dirinya.Dilihat sahabat baiknya tengah terpaku melihat kedatangannya.Ia sudah tahu reaksi seperti itu yang akan ia terima.Ia tahu sahabatnya itu pasti kecewa karena ia melupakan janjinya tadi.
“Annyeong gongra.”
“Ada apa malam – malam kesini?”ujarnya lirih sambil duduk disofa.
“Aku ingin minta maaf padamu.”
“Minta maaf untuk apa?”
“Karena aku tidak bisa menepati janjiku padamu tadi.”
“Akh itu.Gwachana.Aku mengerti kau sudah menjadi artis besar sekarang dan pastinya kau sangat sibuk sekali.”
Continue reading →