5

Love Is.. (Word That Makes Your Hearts Beat) Part 3

Love Is.. (Word That Makes Your Heart Beat)

Author : Vleese

Cast : SS501, Song Sum Yeong (fictional), Song Joong Ki, Lee Hyejin (cameo), EunHyuk (cameo)

Genre : drama

PART 3

~ 1 Minggu Kemudian ~

—- YoungSaeng P.O.V —-

~ Ruang Musik ~

Ting.. Ting.. Tung.. Ting.. *anggep suara Piano*

Hhhgghh.. Aku ragu untuk menyanyikan lagu ini di Festifal nanti. Liriknya belum pas.. bagaimana ini? Apa kuganti lagu lain saja ya? Aarrgghhh…
Aku mengacak-acak frustasi rambutku. EunHyuk memintaku untuk menyanyikan 2 atau 3 lagu saat ballroom dance pada malam harinya.

”Bagaimana ini?” aku meletakkan daguku diatas piano.
”Hyung? Sedang apa kau?” Kyujong melongokkan kepalanya di pintu masuk.
”Meratapi nasib.” jawabku asal. Kyu mengernyit bingung. ”Ada apa?”
”Latian dance hyung. Kau lupa? Sudah lewat setengah jam kau tidak datang juga, jadi Noona menyuruhku mencarimu.”

Latihan? SumYeong menyuruh Kyu mencariku? Refleks aku melihat jam.

”Aish.. Aku keasikan sampai lupa waktu. Kajja!” buru-buru kubereskan partiturku dan beranjak ke studio tari yang berbeda 2 lantai dari ruang musik.
”Hyung, ada apa dengan kau dan noona?”
”Eh apa?”
”Aish.. Kau dan noona. Apa kau sudah menyatakan perasaanmu?”
”Ah.. itu.. ehm..” kenapa harus tanya sih. ”erhm.. Ne.”
”JINCHA?!” Kyu langsung berhenti. Aku tidak mau menghadapi pertanyaannya. ”Hyung! Tunggu! Lalu bagaimana?”
”Kyu, kau tau jawabannya. Untuk apa kau tanya lagi.”
”Hehehe.. Tapi pasti terjadi sesuatu kan?” Aku langsung teringat saat SumYeong mencium pipiku. Tanpa sadar aku menyentuh pipiku. ”Hyung?”
”ah.. ahni.. Ayo masuk.” sesampainya di depan studio.

Saat kami masuk, mereka sedang latihan formasi pertama. Kyu langsung buru-buru ke posisinya. Di pojokan kulihat Hyungjun sedang bermanja-manja pada SumYeong. Dia itu memang manja sekali pada SumYeong. Dia, Kibum dan Kevin.

Sedang apa mereka? Apa mungkin yang disukai SumYeong itu Hyungjun? Tapi Hyungjun kan sukanya sama Hyewon.

Tanpa sadar, aku terus memperhatikan mereka berdua. Aku.. sedikit cemburu? Sepertinya mereka sadar kalau aku sedang memperhatikan mereka. Aku langsung memalingkan mukaku. Tidak lama, HyungJun meninggalkan studio.

”Good Job! YoungSaeng, Kevin, ayo sekarang giliran kita. KUDA!! Mau kemana kau?!” teriak SumYeong saat Jungmin akan keluar studio. Aku menghampiri mereka.

SumYeong terlihat lebih kurus dan… lebih pucat. Apa benar dia tidak apa-apa? Kenapa nafasnya kewalahan begitu?

Kami mulai koreo girl idol. Yah.. kami berempat kebagian koreo girl grup. Saat ditengah-tengah koreo, aku merasa SumYeong menubrukku. Lebih tepatnya.. Dia tumbang!

”Su.. SumYeong ah~ Wae eo? SUMYEONG!” teriakku sontak membuat Kyu, HyunJoong dan Kibum lari kearahku.
”Noona.. NOONA! Hyunjoong hyung, bisa kau siapkan mobil? Kita harus segera membawa noona ke tempat JoongKi hyung.” pinta Kyu yang sudah ada disampingku. HyunJoong mengangguk. ”Kibum ah, tolong kau bereskan barang-barang noona.” Kibum langsung menjalankannya. Apa yang sedang terjadi. Kenapa mereka begitu panik? ”Hyung, mianh. Aku harus membawa noona.” Kyu langsung menggendong SumYeong. Aku masih duduk terdiam ditempatku. Bingung.
”Hyung, apa yang sedang terjadi?” tanya Jungmin. Aku menggeleng.
”Ada apa dengan noona.” tanya Kevin kali ini.
”Mollayo. Aku juga tidak mengerti.” Ada apa sebenarnya? Kenapa mereka sepanik itu.

~ Di Rumah Sakit~

—- JoongKi P.O.V —-

”Hyung, otthe?” tanya Kyu padaku. Ekspresi KyuJong sangat khawatir.
”Tidak bisa seperti ini terus. Dia harus segera operasi dan menjalani perawatan.”
”Hyung, dia ini lebih keras kepala dari aku. Sepertinya akan sulit.” kata Hyunjoong.
”Harus! Bagaimanapun caranya. Selain itu, Heenim tidak bisa menuggu terlalu lama.”
”Heenim? Siapa?” Kibum buka suara.
”Bayi Kura-kura? Sedang apa kau disini? Kau… agak sedikit berubah.. Kau oplas?” tanyaku tidak yakin. Dari raut wajahnya, dia terlihat kesal saat mendengar kata Oplas.
”Ahahahaha…” HyunJoong dan Kyujong tertawa. Aku tidak mengerti.
”Dia tau?” aku bertanya pada Kyujong dan Hyunjoong.
”Hyung, dia bukan HyungJun. Dia Kibum, adiknya. Wajah mereka memang mirip, tapi sifat mereka sangat berbeda. Dan, ya. Dia tau tentang penyakit noona.” jelas Kyujong.
”Oh.. mian. Kukira kau si Bayi.” aku membungkuk minta maaf. Kibum buru-buru berdiri dan balas membungkuk juga. ”Heenim. Dia orang yang bersedia menjadi donor untuk SumYeong. Tapi dia sendiri juga sedang kritis. Lebih kritis dibandingkan SumYeong.”
”Aku akan membujuk noona. ah bukan.. KITA!” Kibum menekankan kata kita.
”Dia harus segera berangkat ke Jepang. Menjalani operasi dan pemulihan disana.”
”Kenapa harus di Jepang?” tanya Kyu.
”Karena aku tidak mungkin membawa Heenim ke Seoul.”
”Aku akan pergi. Tapi tidak sekarang.” kata SumYeong tiba-tiba.
”HIIII~ SumYeong, Kau membuatku kaget. Sejak kapan kau sadar?” Aku memang kaget. ”Kenapa tidak sekarang? Lalu kapan?”
”Setelah Festival selesai. Ada yang harus kulakukan sebelum festival. Aku janji.”

—- Author P.O.V —-

Hari berlalu dengan cepatnya. Sejak saat itu, Hyunjoong, Kyujoong, dan Kibum benar-benar sangat protektif pada Sumyeong. Sampai-sampai membuat yang lain nya merasa curiga. Dan tentu saja, membuat SumYeong sangat risih. Tapi dia tidak bisa menolak. Perjanjian sudah dibuat.
Hubungan YoungSaeng dan SumYeong masih seperti sebelumnya. Diam ditempat, tapi dengan arti yang lain lagi. YoungSaeng yang masih berusaha mendapatkan ’kesempatannya’ dan SumYeong yang berusaha untuk menutup ’kesempatan’ tersebut.
SumYeong yang merasakan kondisi tubuhnya semakin menurun, berusaha untuk bersikap dingin dan menjauhi YoungSaeng. Dia tidak ingin YoungSaeng bersedih dan terpuruk pada akhirnya. Maka lebih baik membuat YoungSaeng membenci dan menjauhinya.
YoungSaeng yang tidak mengerti apa-apa dan terbakar semangat ’kesempatan’ yang masih ada. Menganggap sikap SumYeong selama ini adalah hanya untuk mengujinya saja. Dan sama sekali tidak perduli dengan semua hal tersebut. Baginya, hanya SumYeong. Hanya SumYeong yang dicintainya. Dan dia sangat yakin untuk hal itu. Walaupun butuh waktu lama dan menyakitkan, hanya SumYeong. Dan dalam hatinya, YoungSaeng yakin kalau sebenarnya SumYeong juga mencintainya.

Hari ini 3 November. Itu berarti ulangtahun YoungSaeng! YoungSaeng mengajak mereka semua untuk berkumpul dirumahnya setelah latihan. Mereka tentu saja langsung mau. Tidak ada yang lebih menyengangkan daripada berkumpul bersama bagi mereka. Tapi bagi SumYeong, mungkin saat ini lah yang paling tepat untuknya untuk membuat YoungSaeng menjauhinya. Tapi apa?
Tanpa diduga, jawaban langsung muncul dihadapannya.

—- SumYeong P.O.V —-

”Noona~~ tolong aku..”
”Tolong? Tolong apa?” Kenapa lagi bayi kura-kura ini? ”Kenapa wajahmu kusut sekali?”
”Itu.. adegan musical nanti. Aku strez tiap memikirkanya! Dan lebih lagi itu dengan HyeWon. Ottokhae?????” Lucunya~~ imut sekali…
”Ceritakan dulu padaku.”

HyungJun menceritakan masalahnya. Kissing Scene! Ahahahaha.. Bukan rahasia kalau sebenarnya HyungJun dan HyeWon saling menyukai. Hanya saja, yang satu terlalu bodoh dan yang satu terlalu gengsi untuk mengakui perasaan masing-masing.

Wait! Mungkin ini bisa!. Walaupun kemungkinan akan membuat HyeWon sangat marah dan bisa dibilang ’gila’, tapi hal ini juga bisa membuat mereka cepat jadian. Betul juga!

”Aku ada ide. Tapi ini sangat amat gila sekali. Dan setelah itu, sebelum Festival, kau harus bilang yang sebenarnya ke HyeWon. Atau aku akan membunuhmu!” Hyungjun berjengit.
”Membunuhku? Noona kau tidak serius kan?” Aku tertawa sejadi-jadinya. Aku menjelaskan rencanaku. ”Se-serius noona?” aku mnengangguk. ”Ta-ta-tapi.. Itu sih lebih dari GILA!” dia menekankan kata gila. ”Bagaimana kau bisa dapat ide seperti itu?”
”Terserah. It just practice.” HyungJun terlihat sedikit pucat. ”Maka itu, aku bilang. Sebelum dia tau dari orang lain, kau sendiri yang harus bilang ke HyeWon. Otthe?” HyungJun berpikir sejenak, sebelum akhirnya dia mengangguk. ”Baiklah. Kalau begitu temui aku nanti di Taman yang ada Jam besar dekat rumah YoungSaeng.”
”Bukannya nanti kita mau ke rumah YoungSaeng hyung? Hari ini kan ulang tahunnya?”
”Sebelum itu, kura-kura bodoh!”
”Oh, Ok.. OK..”

Mungkin ini lah jalan satu-satunya. *sigh* kenapa hari ini mendung dan dingin sekali ya..

—- Author P.O.V —-

Hari sudah menjelang malam. Saat ini sudah hampir jam setegah 7. Beberapa dari mereka masih di studio latihan, dan beberapa ada yang sedang membereskan diri. Setelah berapa lama akhirnya mereka sudah berkumpul lagi, bersiap untuk pergi ke rumah Young Saeng.

”Hitung kepala!” teriak HyunJoong tiba-tiba.
”Hitung kepala?” tanya HyeWon.
”Absen! Sudah lengkap atau belum.”
”Bilang dong. Mulai darimana? Kalo gitu… ALL!! LINE UP!” teriak HyeWon. Serentak mereka semua langsung berjejer. Dan berhitung pun mulai.
”1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. 7.. 8..”
”Kok cuma 8? Sapa yang tidak ada?” tanya HyunJoong.
”YoungSaeng Hyung yang tidak ada. Dia pulang duluan. Kita disuruh langsung saja ke rumahnya.” jawab KyuJong.
”Oh, Ok. Ayo jalan kalo gitu. Naik mobilku dan mobil si bayi kura-kura.” kata Hyunjoong.
”Ah, aku menyusul. Aku masih ada urusan.” kata SumYeong.
”Aaaaahhh…. aku tau apa itu kira-kira. Kekekekekeke…” Kibum menyeringai.
”Jangan menggoda noona.” celetuk HyungJun.

—- SumYeong P.O.V —-

Aku mendatangi toko perhiasan langgananku. Aku memesan sesuatu untuk YoungSaeng disana. Bukan emas memang. Aku memesan anting titanium. Tapi tidak seperti biasa. Aku hanya memesan sebelah saja. Aneh? Biarlah.. karena itu juga hanya akan ada satu.

*Kling.. Kling*

”Osso Ouseyou~” pemilik toko menyambutku. ”Ah, SumYeong. Mengambil pesananmu?”
”Ne. Sudah beres seperti yang kuminta kan?”
”Sudah. Sebentar kuambil dulu ya.” Dia menghilang dibalik counternya. Tidak lama dia kembali dengan kotak putih ditangannya. ”Igeo.”
”Gomawo.”

Kubuka kotak itu dan kulihat hasil karya nya dari design buatanku. Anting dengan model 2 pined. Aku tau kalau YoungSaeng memiliki 2 tindikan di tiap telinganya. Tapi ini ku design untuk telinga kanan. Pined pertama, dengan bentuk bintang yang menempel seperti giwang. Lalu tersambung rantai kecil ke pined kedua yang berbentuk Otter imut dan yang kemudian rantai kecil menjuntai agak panjang berbandul One Winged Silver, Black Cross dan White Key. Bingung? Sudah lah jangan terlalu dipikirkan.

”Apakah sudah sesuai dengan keinginanmu?”
”Ne.. Terima kasih banyak”

Aku membayarnya dan meninggalkan toko. Aku menuju Taman tempat aku berjanji bertemu dengan HyungJun. Aku terus menerus tersenyum sambil menatap kotak putih itu. Hadiah untuk YoungSaeng. Namun, senyum itu perlahan hilang, saat aku ingat kalau aku hanya akan terus menyakitinya bila seperti ini.
Aku sudah sampai di taman yang kumaksud. Tapi aku tidak melihat tanda-tanda HyungJun disana. Kutunggu beberapa saat lagi saja. Hari ini benar-benar dingin. Sekarang masih awal November, tapi suasana natal sudah agak terasa.

Heeemm~~ ini sudah hampir jam 8. mana anak itu? Ah sudahlah kutelpon saja dia.

”Yeoboseyo.”
”Bayi kura-kura! Dimana kau?”
”Aku? Aku sedang jalan menuju taman. Sebentar lagi sampai.”
Ah, itu dia. Aku melambai padanya. HyungJun berlari menghampiriku. ”Kenapa lama sekali.”
”Aku tidak tahu harus menemui noona disini jam berapa? Kau tidak memberi tahu.”
”Masa?” HyungJun mengangguk. Sepertinya aku memang lupa. ”Mianh.”

—- Author P.O.V —-

*siinnnngggg~~~~* tidak ada suara yang keluar dari mereka berdua. Sepertinya mereka sama-sama bingung harus mulai darimana untuk hal itu. Nervous? PASTI! Bagaimana tidak! Kalau hal yang harus dilakukan itu latihan KISSING SCENE!!

Aaaaiiihhh~ aku agak menyesal menyarankan hal gila ini. Sekarang, aku sendiri jadi ragu. Bagaimana memulainya? Dan.. Bukan dengan orang yang sebenarnya aku inginkan? AAAHHHKKK… bisa tidak kucabut usulku sendiri. T^T

SumYeong bergumul dengan otaknya. Sementara itu, HyungJun juga tidak kalah bingung nya dengan SumYeong.

Gimana ini? Masa iya harus benar-benar latihan dengan noona? aiiiigoooo~~ harus benar-benar dilakukan? Tapi ini kan kiss, bukan Cuma saran. Otokhae???

”Jun-ah, apa tadi ada yang curiga saat kau pergi kesini?” Sumyeong memecah kebisuan.
”Tidak. Aku bilang aku mau ke mini market beli snack tambahan.”
”Oh..”
Terjadi keheningan lagi antara mereka.

~Sementara itu di rumah YoungSaeng~

”Mana HyungJun?” tanya tuan rumah.
”Ah baru saja keluar ke mini market. Katanya mau beli snack tambahan.” jawab Kyu.
”Snack tambahan? Kurang yang kusediakan?”
”Ehm.. ada bocah yang tidak tahan melihat snack nganggur. Jadi snack yang kau sediakan menipis hyung.” jawab Jungmin sambil melihat Hyewon.
”Ahh~ begitu rupanya. Jadi dia pergi beli snack tambahan untuk Hyewon.” YoungSaeng manggut-manggut mengerti. ”Ehm.. kalo gitu, aku mau menyusul HyungJun. Ada yang perlu kubeli juga. Kalian kutinggal dulu ya.”

YoungSaeng mengambil jaketnya, dan langsung pergi menyusul HyungJun ke minimarket dekat taman.

”Hyung~~ bawa pa- Ah.. sudah pergi.” keluh Kyu.

~Di Taman~

”Er~ noona.. apa kau yakin?”
”entahlah.. sekarang aku tidak seyakin saat aku mengusulkannya.”
”ahahaha.. should we stop this?”
”Haa~~h” SumYeong menghela napas. ”kita coba dulu. Kalau kita memang tidak bisa. Langsung kita stop.” usulnya.
”em…” HyungJun berpikir.
”Jun-ah.. sebelumnya, ada yang ingin kuberitahu. Tapi kuharap kau bisa menjaga rahasia.”

HyungJun menatap SumYeong tidak mengerti. SumYeong menceritakan tentang penyakitnya dan mengapa sampai dia mengusulkan ide gila seperti ini. HyungJun sangat kaget mendengarnya.

”Noona.. kau..” HyungJun tidak bisa berkata apa-apa. ”Siapa saja yang tahu?”
”Tentang penyakitku?” Hyungjun mengangguk. ”Kau, HyunJoong, KyuJong, dan Kibum.”
”Kibum?”
”Tidak disengaja. Jangan marah padanya.” SumYeong mengelus kepala Hyungjun. ”Should we continue?”
”Ah? Ehm.. Kalau merasa tidak bisa, langsung kita stop.”

HyungJun tiba-tiba gugup lagi. Tapi entah dapat keberanian darimana, Hyungjun berdiri dihadapan SumYeong dan memeluknya. SumYeong sedikit kaget, tapi ia hanya tersenyum.

”La-lalu.. apa lagi?”
”Ya! Jangan Cuma aku yang mikir apa selanjutnya. Kau kan pernah melihat drama-drama di tv juga.” omel SumYeong.
”Tapi ini kan beda, noona. Melihat dan mempraktekan langsung itu 2 hal yang berbeda.” debat HyungJun.
”Bayangkan saja orang yang kau sukai atau cintai.”
”Berati kau akan membayangkan kalau aku ini YoungSaeng hyung ya?”
”YA! Kau ini.”
”ahahahahahahahaha…” Hyungjun tertawa.

Suasana kaku dan canggung diantara mereka perlahan mencair. Dan mungkin karena udara yang semakin dingin juga, mereka berpelukan semakin erat.

”Noona…” panggil HyungJun saat memeluk SumYeong. Hyewon-ah~ kapan aku bisa memelukmu seperti ini.
”hm…” Seandainya ini bukan Hyungjun, tapi kau…

Sementara itu, YoungSaeng yang menyusul Hyungjun ke minimarket semakin dekat dengan tempat dimana mereka berdua berada sekarang. Saat, melewati persimpangan dekat taman, YoungSaeng tidak sengaja melihat mereka.

Bukannya itu HyungJun? ”Hyu~” kata-katanya terhenti saat YoungSaeng melihat HyungJun sedang berpelukan dengan SumYeong. HyungJun dengan… SumYeong?
Karena merasa penasaran, Youngsaeng memutuskan untuk mendekat.

”Noona~” HyungJun sedikit mengendurkan pelukannya dan menatap SumYeong.

Tangan HyungJun yang tadinya memeluk SumYeong, sekarang sudah merengkuh kedua pipi SumYeong. Wajah mereka berdua semakin dekat, dan akirnya bibir mereka berdua pun bertemu.
Entah apa yang ada di pikiran mereka. Entah siapa yang mereka bayangkan. Tapi, itu bukan sekedar ciuman singkat. It’s Deep-sweet-kiss. Mereka seakan menikmati waktu yang ada. Tangan SumYeong yang semula diam disisi tubuhnya, berpindah ke punggung HyungJun.

—- YoungSaeng P.O.V —-

Saat aku sampai di dekat mereka, aku melihat sesuatu yang sangat tidak ingin kulihat. Disana, HyungJun dan SumYeong sedang berciuman. Lututku terasa lemas. Aku menyender pada pohon tempatku bersembunyi, hingga terduduk. Aku memeluk lututku.

HyungJun? SumYeong? Mereka.. Kenapa aku harus melihatnya..

Tanpa kusadari, aku menangis. Bukan hanya aku yang mengangis, karena Gerimis turun tak lama kemudian.

—- Author P.O.V —-

Setelah beberapa saat, akirnya mereka melepaskan ciuman itu. Masing-masing saling menatap orang yang ada dihadapannya. Awalnya bengong, namun akhirnya mereka tersenyum dan tertawa.

”Apa yang kau pikirkan tadi kura-kura?”
”Ehm.. ternyata seperti ini ya rasanya?”
”hahahahaha.. it’ll feel better if you do it with someone you really love. Dan.. hem.. You’re not bad thou.. ahahahaha.” wajah HyungJun memerah.
”Ahk.. gerimis. Noona, ayo cepat kembali. Aku tidak mau dimarahi kalau kau sakit.”

Mereka berdua berlari ke rumah YoungSaeng. Sedangkan YoungSaeng masih tetap bersembunyi tidak jauh dari sana.
Awalnya gerimis, tapi tiba-tiba hujan turun sangat deras. Untung HyungJun dan SumYeong sampai tepat sebelum hujan sangat deras. Jadi, mereka tidak sampai benar-benar basah kuyup.

”Kenapa tiba-tiba hujan.. ahuuu…” keluh Hyungjun.
”Hyung, kau sudah datang, kau beli apa?” tanya Kibum. ”Lho? Noona, kau bersama hyung?”
”Tadi aku bertemu dengan noona di depan mini market. Ini..” HyungJun menyerahkan kantong plastik berisi Snack dan beberapa botol soju.
”Oh, Jun ah.. mana YoungSaeng hyung?” tanya Kyujong.
”YoungSaeng hyung?” tanya HyungJun. SumYeong agak kaget mendengarnya.
”Iya. Tadi dia bilang mau menyusulmu ke minimarket. Kau tidak bertemu dengannya?” HyungJun menggeleng. ”Aneh. YoungSaeng hyung menyusulmu tidak lama setelah kau pergi.”

—- SumYeong P.O.V —-

”Mana YoungSaeng Hyung?” tanya Kyujong.

YoungSaeng? Knapa dengan YoungSaeng?

”Iya. Tadi dia bilang mau menyusulmu ke minimarket.” Menyusul? ”Aneh. YoungSaeng hyung menyusulmu tidak lama setelah kau pergi.” Kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak. ”Kalau begitu kita tunggu saja. Mungkin dia mampir ketempat lain dulu. Jadi tidak bertemu denganmu.”

Satu Jam Kemudian…

Ini sudah satu jam, tapi kenapa YoungSaeng belum juga kembali. Kemana dia? Hujan juga semakin deras.

”Kyu, coba kau telpon YoungSaeng. Sudah hampir 1 jam.” perintah HyunJoong.

Geochilge dolaseon neo eui nunbit
Kkamahge tabeorin na eui simjang
Michindeut sorichineun nal beolilyeogo go
Haji marajwo jebal
Idaero dolaseo gal sun eobseo
Ireohge jeoldae bonael sun eobseo
Jukeul deut maedallineun nal tteonalyeogo go
Nameun nae mameun wasteland

”Hyung, HP YoungSaeng hyung ada disini.” HyungJun memberitahu.
”Aish.. kemana dia. Hujan juga semakin deras.” Hyunjoong mulai khawatir.

Sebenarnya kemana dia? Ada dimana dia sekarang? Kenapa persaanku tidak tenang begini. Semoga tidak terjadi apa-apa dengannya.

”YoungSaeng kau dimana?”

30 Menit berlalu lagi..

”KyuJong, apa tadi YoungSaeng membawa payung?” tanyaku khawatir.
”Aku tadi sudah menyuruhnya untuk bawa payung. Coba kulihat dulu.” Kyujong beranjak kedepan. ”YoungSaeng hyung tidak bawa payung.” katanya sambil menenteng payung.

Tidak bawa payung? Belum kembali sampai selama ini? Sebenarnya kemana dia? Atau jangan-jangan.. tidak, itu tidak mungkin. Tapi.. Aku tidak tahan lagi, aku akan mencarinya.

Aku beranjak dari tempatku. Mengambil jaketku dan setengah berlari untuk keluar. Tapi ada tangan yang menahan lenganku.

”Mau kemana?” Hyunjoong bertanya dengan suara yang berat. Ternyata tangannya yang menahanku.
”Aku mau mencari YoungSaeng.” jawabku dan langsung menghempas tangannya.
”Kau jangan gila! Sekarang ini sedang hujan deras.” HyunJoong menarik lenganku lagi. Sakit.
”Tapi.. tapi.. dia sekarang entah dimana. Kalau terjadi sesuatu bagaimana?!?!” tanyaku setengah histeris dan memaksa melepas lenganku. ”Lepaskan lenganku. LEPAS!”
”INGAT KONDISIMU! PENYAKITMU!! KAU BENAR-BENAR INGIN CEPAT MATI DAN MEMBUAT YOUNGSAENG MERASA BERSALAH?!” dia berteriak. ”Bukan hanya kau yang khawatir. Tapi, pikirkan juga kesehatanmu dan orang lain yang khawatir padamu.”
”Apa maksudnya?” tanya HyeWon. ”Apa maksudnya dengan penyakitmu?” Aku dan HyunJoong kaget, sehingga kami berdua terdiam.
”Noona? Hyung? Apa yang kalian sembunyikan dari kami?” tanya JungMin.

Ting Tong~ Ting Tong~

YoungSaeng! Hatiku mengatakan itu YoungSaeng. Aku langsung lari ke pintu, meninggalkan mereka yang menanti penjelasan.
Kubuka pintu depan dan ternyata benar, YoungSaeng. Tubuhnya basah kuyub, bibirnya sedikit membiru, mungkin karena kedinginan dan pandangan matanya kosong seolah, hanya tubuhnya yang disini tapi entah jiwa dan pikirannya ada dimana.

”Young~” Bruk! YoungSaeng jatuh. ”YOUNGSAENG!” teriakku. Astaga, badannya dingin sekali. ”KYU!” teriakku panik sambil memeluk YoungSaeng dan sedikit mengguncang badannya. ”YoungSaeng-ah.. irrona~ YoungSaeng ah~” Aku menangis.
”Noona, ada a- YOUNGSAENG HYUNG!” teriak Kyu, dan langsung menghampiri.

Kyu langsung membawa YoungSaeng ke kamar. Saat melewati ruang tengah, mereka semua kaget melihat keadaan YoungSaeng. Aku mengikuti Kyu ke kamar YoungSaeng.

”Noona, kau tunggu sebentar diluar.”
”Ta-tapi..”
”Aku harus segera mengganti bajunya, atau dia akan demam. Jun-ah bantu aku.”

HyungJun masuk kamar dan segera menutup pintu. Aku menunggu. Tidak memperdulikan apa yang terjadi berikutnya di ruang tengah. Yang ada di kepalaku hanya YoungSaeng.
CKLEK.
Pintu kamar terbuka, dan HyungJun yang keluar. Aku langsung masuk kedalam. YoungSaeng sedang tertidur.

”Kyu, bagaimana YoungSaeng?”
”Sedikit demam, tapi tidak apa-apa. Jangan khawatir.” aku mengangguk sambil mendekat ke tempat tidurnya. ”Aku keluar dulu.” aku mengangguk.

Aku duduk dipinggir tempat tidurnya. Saat ku sentuh tangannya. Dingin. Kusentuh dahi dan pipinya, sedikit hangat. Tampan. Manis. Imut. Itu yang terlihat di wajahnya yang sedang tertidur.

Ada apa denganmu? Harusnya hari ini kau bahagia, bukan seperti ini. Tuhan, jangan biarkan dia menderita. Jangan buat dia bersedih. Jangan ambil senyumnya.

”YoungSaeng ah.. Saengil Chukahae..” aku mengelus kepalanya. ”Kenapa kau jadi seperti ini? Apa ini karena aku? Mianh YoungSaeng.. Mianh. Saranghae.”

Kugenggam erat tangannya. Tetap berada disampingnya terus malam itu. Entah berapa jam terlewati, sampai pada akhirnya aku tertidur.

~ Di Ruang Tengah ~

—- HyunJoong P.O.V —-

Apa yang terjadi dengan YoungSaeng? Pingsan? Di-dia pingsan. Aku harus melihatnya.

Saat akan beranjak menyusul Kyu yang sedang membopong YoungSaeng, HyeWon menahanku. Pandangan matanya seakan mau menelanku hidup-hidup. Hii~ sungguh. jangan membuatnya marah.

”Mau kemana kau? Kau masih harus menjelaskan pada kami kata-katamu yang tadi.”
”Ya-yang mana?” tanyaku gugup. ”Nanti saja, aku mau melihat keadaan Youngsaeng dulu.”
”Jun-ah, kau bantu Kyu melihat keadaan YoungSaeng hyung. Karena sepertinya kau juga sudah tahu.” Jungmin memerintah HyungJun.
Tanpa perlu diminta dua kali dan dengan senang hati, HyungJun menyusul Kyu dan SumYeong.

Dasar bocah itu.

”kau bisa mulai menjelaskannya sekarang.” kata Hyewon. Aku merinding.
”Baiklah..” aku menyerah. ”SumYeong menderita Kelainan Jantung.” HyeWon, JungMin, dan Kevin kaget dengan apa yang kukatakan. ”dan kondisinya semakin menurun. Dia harus segera menjalani operasi.”
Hening. Setelah mendengar kata-kata tersebut, tidak satupun dari mereka yang bertanya apa-apa lagi. Mungkin mereka sedang berkelahi dengan pikiran mereka sendiri.
”Kenapa kalian semua diam?” tanya Kyu yang tiba-tiba saja sudah ada diantara kami.

Bocah ini membuat ku kaget saja.

”YoungSaeng?” tanyaku.
”Ehm baik-baik saja hanya sedikit demam. Noona sedang menjaganya” jawabnya sambil tersenyum.
”Apa kalian mau disini terus?” tanya HyungJun.
”YA, bayi! YoungSaeng hyung pingsan. Noona sakit. Dan kau dengan entengnya bertanya, ’apa mau disini terus’?” tanya JungMin.
”Bukan begitu maksudku..” rajuk HyungJun.
”Lalu apa?” tanya HyeWon ketus.
”Maksud hyung, daripada kita disini bengong tidak melakukan apa-apa dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Lebih baik kita pulang. Istirahat, dan besok kita kembali lagi kesini.” jelas KiBum.

Anak ini lebih dewasa dari HyungJun, walaupun terkadang sama cengengnya juga.

”Dia benar. Kalian lebih baik pulang saja. Biar aku dan.. ” Kyu melirikku. Aku mengangguk mengerti maksudnya. ”HyunJoong hyung disini menjaga mereka berdua.”
”Kalian bisa kembali lagi besok untuk membawakan kami makanan.” kataku.

Dengan sedikit menggerutu dan tidak rela, mereka pun akhirnya pulang. Kupinjamkan mobilku pada Hyungjun untuk mengantar JungMin dan Hyewon pulang. Sementara mobil HyungJun dibawa Kibum.
Setelah mereka pulang, suasana rumah menjadi tenang dan sepiiiiii~ setidaknya aku bisa sedikit bernapas lega. Hanya tinggal 2 orang yang harus kujaga.

”Bagaimana mereka berdua?”
”YoungSaeng hyung, seperti kataku tadi. Dan Noona, dia masih stabil.”
”Haahhh~~~ kenapa bisa jadi seperti ini.”
”Sudahlah hyung. Ini diluar kendali kita. Lebih baik kita masuk sekarang. Atau kalau tidak, kita berdua akan sama-sama masuk angin.”
Hari ini berakhir dengan tidak menyenangkan. Semoga besok, lebih baik.

—————————————————————————————————————-

~ Keesokan harinya ~

—- YoungSaeng P.O.V —-

Kepalaku terasa sakit. Kubuka mataku perlahan – lahan. Silau. Sudah pagi? Ini.. Aku kenapa bisa ada di kamarku? Bukannya semalam.. Ingatan tentang semalam mulai tersusun lagi di otakku. Marah, kecewa, sedih, dan yang lain berkecamuk di kepalaku.

Aku mencoba untuk bangun dari tempat tidur, tapi ada sesuatu atau lebih tepatnya seseorang yang sedang menindih dan menggengam tangan kiriku. Ternyata, SumYeong duduk tertidur disebelah tempat tidurku. Dan dia yang menggenggam tanganku.

SumYeong… kenapa dia bisa tidur disini? Apa dia menjagaku semalaman? Kalau benar, kenapa? Untuk apa?

Ucapku sambil mengusap kepalanya. Dia bergerak sedikit, tapi masih terlelap dan semakin erat menggenggam tanganku. Terasa sakit.
Aku duduk perlahan sambil berusaha melepaskan genggamannya tanpa membuatnya bangun. Karena sepertinya dia lelah sekali. Selain menggenggam tanganku, ternyata dia menggengam sebuah pouch kecil. Di pouch itu tersulam, For Y.S.

Untukku? Apa ini hadiah darinya untukku? Apa ini? Ah, Ada surat didalamnya

Isinya sebuah anting dan unik. Star dan Otter yang berbentuk Giwang yang disambung dengan rantai. Dan diujung nya menjuntai One Winged Silver, Black Cross dan White Key. Aku tersenyum melihat anting itu..

Dear YongSaeng,
Saengil Chukahae~ \(~^0^~)/
Ini hadiah dariku. Semoga kau suka.
Aku mendesign nya sendiri. Jadi sama seperti kalung darimu, Hanya ada 1.
Kudoakan kau selalu bahagia dan mendapatkan apa yang kau inginkan.
Keep Smile~ Saranghae nae lovely Chingu~ kkkk..
– S.Y –
Ps : Jangan sampai hilang!

Kulipat kembali kartu darinya dan kulihat lagi anting darinya.

Kenapa hanya sebelah? Mana pasangannya? Sebaiknya kupindahkan dia ke tempat tidur.

Saat aku membaringkannya di tempat tidur, kulihat dia masih menggunakan kalung yang kuberikan padanya. Aku duduk disebelahnya dan tanpa sadar, tanganku mengusap kepalanya lagi.

Aku senang kau masih memakai kalung pemberianku. Aku tersenyum. Namun banyangan semalam kembali muncul di kepalaku.

SumYeong ah~ jeongmal saranghaeyo. Apakah kau memang tidak bisa mencintaiku? Tapi tidak apa-apa, walaupun kau tidak akan pernah membalasnya. Aku tidak akan memaksakan perasaanku padamu. Aku akan tetap mencintaimu.

Kukecup keningnya dan kurapihkan selimut agar menutupi tubuhnya dengan sempurna. Aku beranjak ke kamar mandi. Seselesainya mandi, kulihat SumYeong masih tertidur pulas. Sepertinya dia benar-benar lelah.

Dengan handuk kecil masih menggantung di leher ku dan rambut yang setengah basah, aku keluar dari kamarku dan menuju ke dapur. Perutku lapar.. dari semalam aku belum makan. Seingatku begitu. Yang pasti aku lapar.
Saat sampai di dapur, kulihat Kyu ada disana. Memasak? Hahaha.. sepertinya tidak. Aku mendekat ke minibar, kutarik kursi yang ada disana. Kyu yang sedang asyik dengan –entah-apa-yang-dilakukan melihat ke arahku.

”Ah Hyung kau sudah bangun.” sapanya. ”kau sudah mandi juga sepertinya.” Aku mengangguk untuk menjawab pertanyaannya. Dia kembali sibuk dengan apa yang dikerjakannya tadi. ”Kau lapar tidak hyung?”
”Kalau aku tidak lapar, aku tidak akan ke dapur.”
”Hehehe.. benar juga ya. Tunggu sebentar.” tidak lama Kyu menghampiriku sambil membawa kimbab buatannya. ”Ini makanlah. Kau mau minum apa hyung?”
”Kopi.” Kyu langsung menoleh kearahku bingung. ”Aku butuh kafein. Atau Latte. Pfhhtt..” aku menahan tawaku.

Pemandangan yang ada di depanku saat ini, cukup bisa membuat mood ku lebih baik. Kyu dengan kaos singlet hitam tanpa lengan dan celana pendek menggunakan apron kuning. Rambutnya dikuncir kecil dan memakai kacamata.

Ehm.. Seingatku aku tidak punya apron kuning. Ah tidak, aku tidak punya apron. Dapat dari mana dia?

”Ini.” Teh? Aku kan minta kopi atau latte. Aku mengernyit melihat minuman yang ada dihadapanku dan menatap Kyu. ”Teh lebih baik untukmu saai ini. Teh juga mengandung kafein. Yah walaupun ringan.” jawabnya saat aku akan protes. ”Bagaimana noona?”
”Dia sedang tidur.”
”oh.. kalau kau?”
”hm? Aku?” aku berpikir sejenak. ”aku baik-baik saja. Tidak demam atau flu. Hanya sedikit pusing.” jawabku sambil minum teh buatannya. Teh apa ini?
”Bukan itu. Kalau itu aku juga sudah tau.” jawabnya sambil memasukkan sepotong kimbab kemulutnya. Bukannya kimbab ini untukku? ”Maksudku, apa yang terjadi semalam sampai kau seperti itu.”
”Ohok.. Eh? Semalam?” Kyu.. kenapa kau harus membuatku mengingat kejadian semalam lagi. Aku harus bilang apa?
”Hyung?”
”ehm.. mm.. itu..”
”WAAAAAA!!!! KYYUUUUUUUUU!!!!!!! YOUNGSAENG HILAAAANNNNGGGG~~~”

SumYeong? Aku dan kyu bertukar pandang. BRAK! Suara pintu menabrak dinding. Drap.. drap.. drap.. Yang ini pasti dia sedang berlari.

”Kyu! YoungSaeng hilang la-” kata-katanya terhenti didepan pintu saat melihatku. Aku melambai padanya. ”Oh.. Kupikir hilang lagi.” jawab SumYeong salah tingkah. Aku tersenyum.
”Hehehe.. noona sini. Sarapan sama-sama.” panggil Kyu. SumYeong hanya mengangguk dan jalan perlahan.

Saat SumYeong berjalan kearah kami, kulhat HyunJoong sudah ada dibelakangnya. BRUK. Dia tersandung dan menubruk setengah memeluk SumYeong untuk tumpuan.

”HUAAAAA!!!” teriak SumYeong. DUK! SumYeong menyikut Hyunjoong dan berlari kearahku. Aku tertawa melihatnya seperti ini.
”YA! SumYeong!” protes HyunJoong yang terjengkang di lantai. ”Aiishh.. sakit.”
”Ups.. mianhae..” katanya di belakangku.
”Hehehehehe.. pagi ini ramai sekali ya. Noona ayo duduk dan sarapan. Kau juga Hyunjoong Hyung.”

Untuk sementara, untuk pagi ini saja dan semoga untuk kedepannya juga. Mari kita lupakan dulu kejadian semalam.

—————————————————————————————————————-

— To Be Continued —

3

Love Is.. (Word That Make Ur Heart Beat) Part. 2

Sebelumnya… maaf yah lama banget lanjutannya~~
habis masih belum full nyawanya abis pulang dari MEdan.. kkkk…
okeh ini part 2 nya…

Love Is.. (Word That Makes Your Heart Beat)

Author : Vleese

Cast : SS501, Song Sum Yeong (fictional), Song Joong Ki, Lee Hyejin (cameo), EunHyuk (cameo)

Genre : drama

PART 2

~ H-1 Ulangtahun SumYeong ~ PART 2

— Autor P.O.V —

Sore itu, yang lain sengaja mengerjai YoungSaeng dan SumYeong. Mereka pura-pura sibuk dan datang telambat. Yang benar-benar sibuk sih hanya HyeWon dan HyungJun.
SumYeong terlebih dulu tiba. 30menit menunggu membuatnya bosan. Dan saat bosan, sifat ‘aneh’nya akan kumat. Dia ingin memanjat pohon yang ada ditempat berkumpul mereka.
SumYeong celingak-celinguk memastikan keadaan aman. Setelah yakin, dia langsung memanjat pohon tersebut. Sumyeong duduk di dahan yang tidak terlalu tinggi tapi cukup besar dan nyaman untuk bersandar.
Kyujong, HyunJoong dan Jungmin yang sejak awal memantau dari jauh shock dengan kelakuan SumYeong. Mereka melongo saling bertukar pandang benar-benar speechless.

‘Sudah lama aku tidak manjat pohon. nyaman sekali. Aku tunggu mereka disini saja. Nanti saat mereka sudah berkumpul, aku tinggal turun saja. Kekekeke..’ gumam Sumyeon.

Tak lama, YoungSaeng datang. Karena melihat belum ada siapapun, Youngsaeng duduk bersandar di pohon yang dipanjat Sumyeong. Menunggu yang lain datang. YoungSaeng tidak sadar kalau Sumyeong sudah datang. Begitu pula sebaliknya.

“YoungSaeng Oppa!!” teriak seseorang. SumYeong kaget dan nyaris jatuh.

—- SumYeong P.O.V —-

Wooopss~ Siapa sih yang teriak-teriak? Eh, YoungSaeng? Dia sudah datang?

Aku melongokkan kepalaku melihat siapa yang memanggil YoungSaeng. UPS! Semoga dia tidak melihatku. Aku sontak menegakkan badanku. Kuberanikan diri untuk mengintip lagi. Dia tersenyum? Siapa itu? Ada perlu apa dengan YoungSaeng? Eh? Apa peduliku?

“Annyeong, YoungSaeng oppa!”
“Annyeong Hyejin ah. Musun irriya?”
“Ahni.. hanya ingin ngobrol. Kebetulan aku melihatmu dan sudah lama tidak ngobrol.”
“Iya juga, ya. Sudah berapa lama kita tidak ngobrol sejak kita putus? 6 bulan?”

Oh.. Namanya Hyejin. Putus? Mantan pacar Youngsaeng? Kok aku tidak tahu.

“8 bulan oppa. 6 bulan itu hubunganku dengan EunHyuk.”

Ou~ Sekarang dia dengan monyet itu? *maap* Lalu, mau apa dia dengan Youngsaeng?

“Duduklah. Mana EunHyuk? Biasanya kau selalu dengannya.”
“Dia sibuk dengan festival Natal. Kami jadi jarang bersama. Aku kesepian, oppa.”
“Hehehe.. Dia kan wakil ketua panitia. Wajar kalau dia sibuk, maklumi saja.”
“Kau masih baik dan perhatian seperti dulu. Apa oppa sudah punya pacar sekarang?”

Kenapa dia tanya hal itu? Tidak takut si monyet cemburu? Wogh!! Sedang apa mereka disana!? Aku melihat HyunJoong, Kyu, Jungmin dan Hyewon di balik pagar rumput, sedang mengawasi… kami? Dasar bocah-bocah sialan! Awas kalian! Ups! Nyaris, Lagi! Pfiuhf~

“Oppa, Wae? Kenapa kau melihat keatas? Apa ada sesuatu disana?”
“Nde? Oh, ahni. Tidak apa-apa.”

Aigoo gawat! Apa YoungSaeng tau aku ada disini?

“Jadi, siapa chagiya mu oppa?”
“HYEJIN chagiya~”

Siapa lagi sih yang teriak? Lagi musim teriak ya sekarang? Waahh~ si monyet!

“Chaagiya~ Sedang apa disini? Oh, Annyeong Hyung.”

Canggung sekali si monyet.

“Aku mencarimu tapi kau tidak bisa dihubungi. Kebetulan aku melihat YoungSaeng oppa. Jadi kuputuskan menunggumu sambil ngobrol dengan Youngsaeng oppa.”
“Mianhae, chagi. Kalau begitu, kita pergi sekarang?”
“OK. YoungSaeng oppa, kami pergi dulu. Terima kasih sudah menemaniku ngobrol.”
“Hyejin-ah!” Dia bisa teriak juga? “Aku memang belum punya pacar saat ini. Tapi, ada seseorang yang kucintai. Nan Jeongmal Sarameul Sarang Haeyo!” YoungSaeng tersenyum. Kulihat Hyejin dan Eunhyuk tersenyum senang mendengarnya.

MWO?! “WWAAAA!” aku terjatuh dari pohon, kaget mendengar kata-kata Youngsaeng. Lho? Kok nggak sakit? Harusnya kan sakit kalau jatuh, tapi ini kok… hangat? Empuk?

“Sumyeong-ssi, gwenchana?” Eh? Kok aku bisa dipeluk YoungSaeng? E-E-EEEHHH?? “SumYeong-ssi.. Sum-”
“Kalian sedang apa? Hyung, kenapa kau menggendong noona?” HyungJun tiba-tiba sudah didepan kami. Dia bertanya dengan polosnya dan memegang es krim lolli nya.

Kami saling bertukar pandang, melihat keadaan kami, melihat HyungJun, dan saling bertatapan lagi. YoungSaeng refleks melepaskan pelukannya dan aku juga reflek menjauh. Kami berdua jadi salah tingkah. Ahkh.. kenapa tiba-tiba sakit. Aku memegang dadaku.

Drap.. Draaapp.. draaapp… BLETAK! PLAK!

“Dasar bayi bodoh! Kenapa kau merusak suasana?!” omel Jungmin.
“Apa salahku..” HyungJun meringis karena kepalanya dipukul Hyunjoong dan Jungmin.
“Masih berani tanya apa salahmu? Heeddeehh..” Hyewon meggelengkan kepalanya.
“Noona, gwenchana?” KyuJong yang melihatku memegang dadaku. Aku menggeleng.
“YA! KALIAAAANNN!!!!” teriakku. Mereka semua kaget. “Kalian datang daritadi tapi malah ngumpet!! Ngapain?!” teriakku. Aihh.. rasanya semakin sakit.
“Aku benar-benar baru datang kok noona.” jawab HyungJun takut-takut. Yang lain melotot ke HyungJun. Kulihat YoungSaeng cekikikan.
“Mianhae.. kami nunggu si bayi ini. Tapi dia gak tau malah kemana.” kata Jungmin.
“Kalian tidak bilang kalau kalian menungguku. Aku mana tau.” HyungJun membela diri.
Mereka mengepung HyungJun. Dia diomeli habis-habisan oleh Jungmin dan HyeWon. HyunJoong asyik mengompori kedua mahluk itu. Kasian bayiku. Ahkh.. Kenapa sakit lagi?

—- YoungSaeng P.O.V —-

“Hehehehe.. Sudah.. sudah.. Kasian HyungJun. Kekekeke..”
“YoungSaeng hyung~” HyungJun langsung sembunyi dibelakangku.
“Noona, gwenchanya?” Tanya Kyujong. Kulihat SumYeong memegang dadanya. Kenapa dengan nya?
“SumYeong-ss~” dia menatapku tajam. “SumYeong… Sakit?” lanjutku.
“Aku tidak apa-apa.” Tapi sepertinya tidak begitu. “Udah lengkap semua. Sekarang, DUDUK!” titahnya. Tidak perlu dua kali, kami semua langsung duduk. “So? Ide untuk kali ini?”
“Covering idol. Sekali-sekali ok juga kurasa.” HyunJoong menjawab.

HyungJoong menjelaskan konsepnya dan menyerahkan list dari idol yang rencananya akan kami cover. Dia serius sekali. Sesekali kulihat dia mengernyit menahan sakit. Sebenarnya ada apa? Kalau kuperhatikan, dia agak pucat dan sedikit lebih kurus.

“Er~ eng.. Aku dan HyungJun tidak bisa ikut. Musical teather kami tepat sebelum perform grup kita. Sorry.” Hyewon tiba-tiba setelah HyunJoong selesai menjelaskan.
“MWO?!” HyunJoong dan SumYeong kaget. “Haaaahh… Yahh.. mau gimana lagi. Kalo gitu kita harus mencari 2 orang untuk menggantikan kalian?” kata SumYeong.
“Aku sudah minta Kibum dan Kevin. Dan mereka menyanggupinya.” Jawab HyungJoon santai. Tumben sekali anak ini cepat tanggap.
“KURA-KURA!!!! Tumben kau tidak lemot! Ahahaha..” Jungmin meledek. “ah~ tapi aku harus bersama si rubah itu.” Tiba-tiba langsung tidak semangat. Hyungjun memukul bahunya.
“OK, akan ku review semua ini. Besok kuberi tau keputusan akhirnya. Sekalian aku akan buat format blocking nya.”

Besok? Aku tidak salah dengar? Besok kan ulang tahunnya.

“Sepertinya noona lupa kalau besok dia ulang tahun.” bisik Kyujong padaku. Aku mengangguk setuju.

“Aku pergi dulu. Ada yang harus kuurus.” Kata SumYeong sambil melihat jam. Kenapa akhir-akhir ini dia selalu sibuk. “Besok kita kumpul lagi. Jun-ah, ajak Kibum dan Kevin. Di…”
“Besok dirumah kita saja.” Kata Kyu. Sumyeong mengangguk dan berlalu pergi. “Besok kalian datanglah lebih awal. Bantu aku menyiapkan pesta untuk noona. Kecuali kau Hyungjun. Kau harus membuat noona sibuk sampai kuperbolehkan datang. Kau bisa mengajak Kibum dan Kevin. Buatlah alasan!
Arra?” perintah Kyujong. Kuakui, kadang dia hebat dalam hal ini.

—————————————————————————————————————-

— H-Day, SumYeong POV —

Jam berapa sekarang? Oh Damn! Kenapa aku bisa kesiangan? Bisa dibunuh oppa. Kenapa aku bisa punya oppa dan dokter yang menyeramkan seperti dia. Hiii~~ Ahkh~ a-ah~ kenapa akhir-akhir ini jadi lebih sering sakit.
Aku buru-buru mandi dan siap-siap untuk menemui oppa sekaligus dokter kejam itu. Kenapa ada dokter seperti dia. Saat turun, rumah sudah sepi. Sepertinya Kyu sudah berangkat kuliah. Aku menuju minibar dapur, ada ada note dari Kyu.

Noona, aku buatkan kau sandwich bakar. *bebeng*
HARUS kau makan! Awas kalau tidak!
Tadi, JoongKi Hyung menelepon ku. Memastikan kau datang atau tidak.
Telepon dia lagi ya. Sampaikan salamku pada Joongki hyung. *merong*
– Eagle Kyu ^^ –

Ps : Saat Makan Malam kau sudah harus dirumah!

Bocah ini. Eagle apanya. Gorila! Kau itu Gorila tau!
Kulihat 2 bungkus sandwich bakar di meja dan 1 kotak susu coklat. Hehehe.. dia benar-benar merawatku. Calon dokter yang baik. Sebaiknya aku segera pergi. Atau JoongKi oppa akan mendampratku habis-habisan.

—- HyungJun P.O.V.—
~ Rumah HyungJun ~

Aduh.. bagaimana ini? Aku harus buat alasan apa untuk menahan noona sampai mereka bilang noona boleh pulang. Aku harus bilang apa ke noona? Kenapa harus aku?
“Aaarrrggghhhh~~ otokhae.. otokhae~~~”

—- KiBum P.O.V —-

“Hyung? Gwencanya?” Hyung menatapku nyaris depresi. Hyung menceritakan inti masalah yang membuatnya terlihat seperti orang stres. Hanya hal sepele seperti itu?! Oh my…
“Otokhae kibum ah~” tanyanya.
“Hyung! Itu mudah sekali. Kau pasti lupa kalau ada aku dan Kevin. Kan?” Hyung seperti mendapatkan pencerahan mendadak. Is he really my older brother?
“Kibum ah~ Yo My Brother!! kalau gitu kau yang menghubungi noona. Sekalian kau hubungi Kevin. Kuserahkan semuanya padamu. Aku mau bersiap-siap. YEAH~ woohooo~~”

Oh GOD, why do I have brother like him..

Kutelepon Kevin lebih dulu sambil memikirkan alasan yang tepat ke noona. Kevin langsung OK! Mungkin efek nama noona. Ehehe.. he likes noona that much, so do I. jangan salah tangkap dengan apa yang kubilang. Nah.. sekarang noona. Ah, tersambung.

“Yeoboseyo, noona? … Noona, kau sibuk hari ini? Hyung bilang, kau ingin bertemu denganku dan Kevin hari ini…. Jam 3 di kawasan Gwangju? Ok. Aku akan datang dengan Hyung dan Kevin. Sampai nanti noona.”

Beres sudah. Entah kenapa Hyung bingung sekali. Sekarang jam 1. masih ada waktu.

—- SumYeong P.O.V —-

”Nugu?”
”Kibum. Dia mengajak bertemu. Jadi gimana? Tidak ada masalah kan?”
”Untuk saat ini, mingkin ya. Tapi, tetap saja kau harus menjalankan apa yang kusarankan Yeong-ah. Aku dan Kyu pernah membicarakan hal ini juga. Karena walaupun sampai saat ini tidak ada masalah yang berarti, kita tidak tahu besok akan seperti apa.”
”Oppa.. kau tau apa artinya kalau aku melaukannya? Orang lain akan kehilangan hidupnya hanya untuk membuatku bertahan hidup. Shiro yo!”
“Arra.. tapi apabila, orang tersebut bersedia?”
“We’ll see oppa.. we’ll see..” aku bisa merasakan oppa benar-benar khawatir.
“This one for you. Buka bila sudah sampai dirumah.” Dia memberiku bingkisan tebal.
“Untuk apa ini?” dia kaget dengan pertanyaanku. “Tumben sekali. Tapi.. gomawoyo oppa ku yang ganteng.” kusimpan bingkisan hitam itu di tasku. ”Oppa, aku pergi dulu.”
”Janji dengan Kibum tadi?” aku mengangguk. ”Araso.. hati-hati.” ucapnya.

— JoongKi P.O.V —

SumYeong ah.. kenapa kau sangat keras kepala. Fisikmu memang kuat, tapi sampai kapan. Walaupun tidak ada masalah, aku takut keadaan bisa berubah dengan begitu saja. Sebenarnya, ada yang sudah bersedia dan cocok. Dan, waktunya juga tidak lama lagi.
Lebih baik aku membahas ini dengan KyuJong. Ya, lebih baik kutelpon dia.

”Yeoboseyo, Kyu? …. bisa kita bicara? Ada yang perlu kubahas denganmu. Ini tentang SumYeong. … lebih cepat lebih baik … baiklah, aku tunggu. Sampai ketemu nanti.”

— SumYeong P.O.V —
~ Gwangju district, Coffee Shop ~

Mana mereka? Ah sudahlah ku tunggu saja. Croissant ini enak sekali.. ice peppermint mocca ini juga enak.. nyuuumm… *nyyuuuttt* ahk.. kenapa akhir-akhir ini sering sekali terasa sakit. Apakah bertambah parah? Tapi tadi kata oppa, tidak ada masalah.

”Noonaaaa….” Kevin? Akhirnya datang juga mereka. Aku melambaikan tanganku.
”Noona sorry, ini semua karena Hyung ngotot ingin membawa choco.” Kata Kibum.
“Kasihan kan kalau ditinggal.” Jawab HyungJun. ”Tapi akhirnya harus ditinggal juga ditempat Kevin.”
”Hehehehe.. Aku belum terlalu lama menunggu. It’s Ok. Kalian tidak beli minum? Karena kayanya akan agak lama kita disini.” kataku sambil menunjukkan notes ku.
”Hyung! Pesankan aku Venti Ice blended Javachip. untuk Kevin juga ya.” Suruh Kibum.
“Kenapa aku? Kenapa bukan kau yang pesan?” HyungJun protes. Kibum dan Kevin menatapnya. Yang satu dengan puppy eyes, yang satu lagi dengan evil death glare setengah memaksa. “Aiiisshhh.. baiklah.. baiklah.”

Aku menahan tawa ku sampai Hyungjun sudah agak jauh dari kami. “AHAHAHAHA.. Kibum ya.. kau ini. He’s your Hyung.”
“Sekali-sekali noona.” Dia dan Kevin tertawa penuh kepuasan. ”Jadi, yang perlu dibahas tentang festival Natal akhir tahun kan?”

Aku mengangguk. Kujelaskan secara garis besarnya saja. Supaya mereka mengerti seperti apa, dan mencocokkan jadwal untuk latiahan dengan mereka. Tak lama Hyungjun datang dengan membawa pesanan Kibum dan Kevin serta minuman miliknya. Dia mulai merecoki kami dengan ocehannya, keluhannya dan ide-ide nya.
Lama kami ada di coffee shop tersebut. Banyak yang kami bicarakan. Tak terasa, sudah gelap. Kami akan terus ngobrol kalau HyungJun tidak mengajak kami pulang.

”Noona.. Kyujong mengirimiku sms. Katanya, kapan kau akan pulang? Ini sudah jam makan malam. Dia tak bisa menghubungimu. Dia juga menyuruh kami datang.”
”Eh? Jam berapa sekarang?”
”Jam 7. Aku lapaarr..” rengek Kevin.
”Ouuhh.. uri Kevin.. Hungry?” Kevin mengangguk. Kibum juga. ”Kalo gitu, ayo.”

— YoungSaeng P.O.V —
~ Rumah Kyu~

Semuanya sudah siap. Makanan, OK! Kue, OK! Minuman, OK! Dekorasi, OK! Dan hadiah pun juga sudah. Apa SumYeong akan menyukai semua ini ya? Capeknya~~

”HyunJoong hyung, irrona!!! Jangan tidur di sofa! Aihss kau ini hyung.” Jungmin ngomel. ”YA! Bocah! Bantu aku mengatur makanan ini di meja makan. Jangan hanya duduk dan ngemil snack saja kau.” perintah Jungmin ke Hyewon.
”YA! Kuda cerewet! Kau ini cerewet sekali seperti ibu mertua! Semua sudah selesai kuatur dengan rapih. Memang kau kira aku ngapain dari tadi!?” bentak Hyewon balik.

Mereka berdua ini jarang bisa akur. Kalau Jungmin, Hyungjun, Hyewon dan Kibum berkumpul, itu merupakan satu tontonan gratis yang benar2 LUAR BIASA!

”Kyu.. bagaimana? Noona dan si kura-kura kapan akan sampai?” tanya Jungmin lagi.
”Sebentar lagi katanya. Mereka sedang dalam perjalanan. Mungkin 30 menit lagi.”
”Kalau gitu aku mau siap-siap dulu ah.” Jungmin melepas apron nya dan lari ke kamar mandi. Selesainya dari kamar mandi, dia menghampiri Hyunjoong yang sedang terlelap di sofa. ”HYUNJOONG HYUNG~~ IIRROONNAA!!” teriak jungmin. Tidak bergeming. ”Hyung, ada alien datang!” katanya lagi sambil menggoyang-goyang bandan Hyunjoong.
”haaahhhmm… mana? Mana?” Astaga?! Dia bisa terbangun dengan cara itu?
”Cepat cuci muka! Sebentar lagi SumYeong datang. Dasar Alien 4D!” perintah Hyewon.
”YoungSaeng Hyung, nanti kau yang membawa kuenya ya.” kata Kyujong. Aku? Kenapa aku? ”kau yang membuatnya, dan aku tau, itu special kan?” lanjut Kyu lagi.
”Mereka sudah mau sampai!! Cepat siap-siap semua.” Kami pun segera sembunyi.

Ting Tong~ Ting Tong~ Ting Tong~

”Wae Hyungjun ah?” kudengar SumYeong bertanya.
”Noona, apa kau bawa kunci rumah? Kok sepertinya tidak ada orang. Terkunci.” jawab Hyungjun.
”Ah, ada. Minggir sebentar.”

CKLEK. Kriieett~~

”Kok gelap? Kok sepi? Hyung, kau yakin tadi Kyujong hyung menyuruh kita cepat pulang?” tanya Kibum. ”HYAAA~~ Hyung kau ini apa-apaan sih? Kevin! Kau juga.”

Kulihat samar-samar, HyungJun dan Kevin beringsut dibalik Kibum. Saling nempel dan berpegangan. Membuat Kibum sulit untuk berjalan dan nyaris jatuh.

”Kibum ah~ Noona~ HYUUNNGG~~” panggil HyungJun. Itu kodenya. Tapi dari suaranya, aku yakin sebenarnya Hyunjun benar-benar sedang ketakutan. Anak itu.

Dan akhirnya kami semua keluar bersama-sama. Aku didepan sambil membawa Cake. Kami semua serentak menyanyi lagu ulang tahun.

Saengil chuka hamnida… Saengil chuka hamnida…
Sarang haneun Song Sum Yeong..
Saengil chuka hamnida…
YEEEIIIII~~~

”Noona~ Tiup lilinya! Jangan lupa make a wish!” teriak Kyu. SumYeong pun meniup lilin. Lampu langsung menyala.
”Happy Birthday, SumYeong ah~” ucapku. Dia masih kaget. Tapi, bisa kukatakan, dia sangat senang. Senyuman terus mengembang di wajahnya.
”Sampai kapan kalian mau terus pandang-pandangan seperti itu?” celetuk Hyungjun. ”Aku lap- AAAHHKKK… YA! Kalian ini kenapa sih?” 4 jitakan secara mulus mendarat di kepala Hyungjun. (Hyunjoong, Jungmin, Hyewon, Kibum *adek kurang ajar*).
”Hehehehe.. ayo kita makan.” ajak Kyu.

Kami semua secara teratur ke ruang tengah. Sengaja kami duduk dibawah agar lebih leluasa. Dan karena SumYeong juga lebih suka duduk dibawah bila kumpul seperti ini.

—- SumYeong P.O.V —-

Astaga… aku kenapa bisa lupa hari ini ulang tahunku. Dan mereka menyiapkan ini untukku? Bagaimana bisa aku tidak tahu..

”Noona~ Tiup lilinnya! Jangan lupa make a wish!” kata Kyu.

Dear God.. terima kasih untuk semua ini. Semoga aku bisa terus bersama mereka dan bersama dia yang sangat kucintai. Take care of them for me God. Amien. Kutiup lilinnya.

”Happy Birthday, SumYeong ah~” ucap YoungSaeng.

Kyopta~ Dia sudah bisa memanggilku seperti itu. YoungSaeng, gomawo.. Saranghae..

”Sampai kapan kalian mau terus pandang-pandangan seperti itu?” celetuk Hyungjun.

Hah? Eh? Youngsaeng~ ahahha.. mukanya memerah.

”Hehehehe.. ayo kita makan.” ajak Kyu.

Kyu mendorongku ke ruang tengah yang sudah disulap dalam arti, meja sudah berubah jadi meja pendek dengan berbagai hidangan dan dekorasi. Senangnya bisa berada di tengah-tengah mereka. Aku menatap mereka semua dengan rasa terima kasih.
Kami makan dengan lahap. Makanan ini enak sekali. Walaupun menyebalkan, kuakui Jungmin pandai memasak. Suasana makan yang damai? LUPAKAN! Dengan mereka semua berkumpul, tidak akan ada kata tenang dan damai. Hahahaha.. tapi ini sangat menyenangkan.

”Noona.. ini hadiah dariku.” Kevin memberiku bungusan pink. I hate pink.
”Kevin ah~ kenapa kau mendahului kami?” hardik Kibum. Kevin tidak peduli.
”RIILLLAAAA~~~ It’s BIG Rila. Gomawo kevin ah… hehehehe.. i Love it.”
”Ini dari kami.” HyungJun memberiku bungkusan agak besar.

Apa ini? Bantal besar dan bantal leher berkepala beruang dengan kantung mata?

”Itu, designku dan kibum. Namanya PiroPiro. Maskot perusahaan masa depan kami. Kau yang lebih dulu mendapatkannya, noona.”
”Gomawo~ aigo.. bayi kura-kura ku sudah agak dewasa. Hehehe..” dia cemberut. Kibum dan yang lainnya tertawa.

Hyewon memberiku heels hitam, agar aku lebih feminim katanya. Dari Kyujong, gelang silver dengan ornamen sayap dan cross. Jungmin memberiku Jam tangan unik. HyunJoong memberiku iPod hitam! HUUWAA~ aku langsung berlari memeluknya. Aku teringat hadiah dari Joongki oppa, WOALA~ Iphone! ITS PERFECT!

”Mana hadiah darimu?” aku menadahkan tanganku ke YoungSaeng. ”Jangan bilang hadiahmu kue itu tadi?”
”A-Aniyeo.. ehm..” dia nampak ragu saat mengeluarkan bingkisan kecil berwarna navy blue dan hitam dengan pita hijau lime. ”Ini untukmu.”

Sepertinya dia… malu? Kenapa dia malu?

Kubuka dan kukeluarkan isi dari kotaknya. Aku bengong melihatnya. Ini.. bagus sekali.. simple tapi.. Kalung emas putih dan liontin Lock dengan Half Winged menjuntai di lingkar Lock nya. Di atas Lock tersebut ada lambang Infinite dan huruf Y dan S di dalam lingkaran infinite. Aku speechless.

”Hyung, itu yang kau bilang, hanya ada 1 di dunia ini?” tanya Kyu.

Hanya ada 1?

”Erm.. Aku mendesignnya sendiri. Jadi yah,. tidak ada lagi.”
”Itu YS ato SY? Hyung ini inisialmu ato inisial Noona?” tanya Jungmin yang disebelahku.
”Kurasa inisial mereka berdua. Kan tinggal dibalik saja.” Hyunjoong asal menjawab.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kami mulai membereskan bekas-bekas makan kami. Hanya menyisakan minuman, cemilan, dan buah.

Ahhkk.. ukhh.. kenapa ini? Kenapa terasa sakit lagi? ”Aku ke kamarku sebentar. Kyu bantu aku membawa semua ini.” aku menunjuk hadiah dari mereka semua.

—- KyuJong P.O.V —-

Aku membantu noona membawa semua hadiahnya ke kamar. Sesampainya di kamar, badan noona oleng dan terjatuh di dekat tempat tidurnya.

”noona, wae? Gwencanya?” kulihat dia memegang dada nya dan menahan rasa sakit yang sangat. ”noona, dimana kau letakkan obatmu?”

Noona menunjuk laci disebelah tempat tidurnya. Buru-buru kuambil dan kuberikan padanya. Beberapa menit kemudian, noona terlihat lebih tenang dan tidak terlihat begitu sakit lagi.

”komawo, Kyu.. sudah tidak apa-apa.”
”noona, apakah akhir-akhir ini semakin sering terasa sakit?” dia mengangguk. ”sejak kapan? Apa kau sudah memberi tahu JoongKi hyung?” kali ini dia menggeleng. ”Noona!! kenapa kau tidak meberitahunya?!” kataku setengah berteriak. ”kau meminta kami tidak terlalu khawatir dan membatasimu, tapi kau sendiri tak mau menjaga kesehatanmu dan menganggap remeh. Aku akan menelpon Joongki Hyung sekarang.”
”Kyu ah~ jebal, andwae.”
”Shirro! Aku akan memberitahu Joongki hyung tentang ini.” aku menelpon Joongki hyung dan menceritakan yang terjadi. ”Lusa Joongki hyung meminta kita rumah sakit untuk pemeriksaan lengkap. Noona, mengertilah. Penyakitmu ini bukan masalah sepele.”
”Arasso. Lusa kita kesana setelah latihan.” baru aku akan menginterupsinya. ”Jangan mendebat. Sekarang kita turun.” titah noona. Susahnya ounya noona yang keras kepala.

—- KiBum P.O.V —-

Kenapa jadi aku yang harus memanggil noona. Tapi biarlah. Mana kamar noona?

”Lusa Joongki hyung meminta kita rumah sakit untuk pemeriksaan lengkap. Noona, mengertilah. Penyakitmu ini bukan masalah sepele.”

Noona sakit? Sakit apa?

CKLEK..

”Kibum?!” Aku masih terpaku didepan pintu. Kyujong Hyung dan Noona kaget melihatku disana. ”Apa kau mendengarnya?” tanya Kyujong hyung. Aku mengangguk.
”Kenapa menyembunyikannya?” tanyaku. Kusadari suaraku agak bergetar.
”Akan kujelaskan nanti. Tapi tolong, jangan bilang siapa-siapa.” pinta noona. Saat aku ingin mendebatnya, ”mereka pasti menyuruhmu memanggil kami kan. Ayo kita turun.”

—- YoungSaeng P.O.V —-

Kenapa kalung ini disini? Sumyeong meninggalkannya? Apa dia tidak suka hadiah dariku? Aaahhh… YoungSaeng babo! Berhentilah berpikiran negatif!

”Ayo kita ke Han river!!” seru Hyungjun. Kevin, Hyewon, dan Hyunjoong terlihat antusias.
”Diluar sedang hujan! Bagaimana kita mau jalan-jalan ke Han River?” Jungmin menunjuk kearah jendela. Hyungjun langsung mengecek. Dia kecewa mengetahui kalau ternyata memang hujan.

Hujan? Sepertinya tadi tidak hujan?

”Ya sudah.. Kalau gitu kita nonton film horor sama-sama disini.” usul SumYeong yang sudah duduk tak jauh dariku.
”Film.. ho..ror?” tanya Hyungjun. Sumyeong mengangguk. ”kenapa harus film horor? Nonton yang lain saja.” kulihat Jungmin dan Hyunjoong sudah mengeluarkan smirk evilnya.
”Ayo kita nonton film horor!! Kyu, kau punya kan?” tanya Hyunjoong.
”Aku tak punya. Tapi sepertinya EunAh punya. Akan kuambilkan.” Kyu pergi mengambilnya. Jungmin ikut dibelakangnya.

Sepertinya yang merasa takut bukan hanya Hyungjun. Kevin dan Hyewon juga. Mereka bertiga merapat membentuk satu grup. Hehehehe.. lucu melihatnya.

Tak lama kemudian, Jungmin datang dengan membawa 2 dvd film horor. Dia sangat puas. Sesaat setelah film diputar, kulihat formasi saat ini, Kevin semakin merapat ke Kibum. Hyungjun merapat pada Hyunjoong dan Hyewon merapat ke Hyungjun. Jungmin dan kyu duduk bersebelahan. Aku memilih duduk di sebelah Kibum.

Mana SumYeong? Sedang apa di minibar? Kuputuskan menghampirinya. Tidak lupa membawa hadiahku tadi.

”Sedang apa kau disini?” tanyaku. Dia sedikit terkejut.
”Aku membuat cappuccino. Mau?” tanyanya. Aku mengangguk. ”Aku tidak bisa minum disana. Hyunjoong bawel kalo dia mencium bau kopi. Hehehe.. Kau mau panas atau hangat?”
”ehm.. panas. Kau ingat hal seperti itu.” dia mengangguk.
”Tentu saja. Walaupun tidak semuanya kuingat, tapi aku tau apa yang kalian suka dan tidak suka.” jawabnya. ”Kau, tidak suka makan ikan dan selalu takut rambutmu berantakan.”

SumYeong menjabarkan semua tentang apa yang dia ingat. Aku tidak menyangka kalau ternyata dia juga mengingat hal-hal tentangku. Kurasa saat ini wajahku sedang tersenyum lebar. Dia menyodorkan segelas cappuccino panas padaku.

”Ahk.. panas.. Panashh! Huf huf..” benar-benar panas. Bibirku.. lidahku.. panas..
”Ahahahahaha.. makanya hati-hati. Ini, minum punyaku saja. Kurasa sudah tidak terlalu panas.” dia menukar milikku dengan miliknya. Gelasnya memang sudah lebih hangat. Aku melihatnya. ”Aku baru mencicipinya sedikit kok. Atau mau kutambahkan lagi?” tanyanya.
”Ahni.. eopso.” aku senyum-senyum sendiri. Untung saja disini agak gelap. ”Ah ya.. igeo.” aku menyerahkan kalung hadiah dariku. Dia terkejut dan… lega?
”Ternyata ada padamu? Syukurlah.. Aku takut kukira aku menghilangkannya.”

Ah, dahaengida.. kukira dia tidak menyukainya.

”Ehm.. bisa bantu aku memakainya?”

HA? Jackpot! YIIIPPIII!!! Kuambil kalung itu dari tangannya dan kupakaikan. Kenapa jantungku deg-deg an begini. Aku memakaikan kalung pemberianku di lehernya. ”Sudah.”
”Gomawo.. Jeongmal gomawo. Aku sangat menyukainya. ini bagus sekali YoungSaeng ah.”
Hey.. Boleh kan kalau aku mengatakannya sekarang? ”Saranghae SumYeong ah.” ucapku. Kenapa senyumanmu jadi seperti itu?

—- SumYeong P.O.V —-

”Saranghae SumYeong ah.” pelan namun jelas. <DEG! Andwae. Akhirnya terucap juga. Untuk sesaat aku tetap membatu ditempatku. Tidak yakin apa yang harus kulakukan. Aku senang, sangat senang. Tapi aku juga merasa sedih.
”YoungSaeng.. gomawo.. Jeongmal gomawo. tapi..” aku berhenti sejenak. ”aku tidak bisa. Mianhae.. Bukannya aku tidak menyukaimu, hanya saja… aku… tidak bisa.”

Mianhae.. mianhae YoungSaeng..

”Apa… sudah ada seseorang yang kau cintai?”
”Ne.” jawabku. ”Aku tidak mengira aku akan jatuh cinta padanya. Tanpa kusadari, aku sudah mencintainya.” Orang itu adalah kau. Kumohon jangan memberiku tatapan terluka seperti itu.
”Arraso..” jawabnya lemas. ”Apa masih ada harapan untukku?”
Aku menghampirinya dan menyentuh pipinya. Lembut. Sekali ini saja. Dia terkejut dengan apa yang kulakukan.

Maafkan aku YoungSaeng. Ya tuhan.. kenapa kau membuatnya mencintaiku. Aku tidak ingin melukainya. Aku juga mencintainya.

Kudekatkan wajahku ke telinganya. ”Aku tidak tahu.. Kumohon jangan berharap.” lalu kukecup pipinya. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu sampai aku berani melakukan hal itu.

”AAAAAA!!!! SSTTTOOOPPP!! CUKUUUPP!!! KKKKYYAAAA…” teriakan Kevin dan Hyewon.
”MATIIKKAAAANNNN!!! AKU TIDAK MAU LIHAT LAGI!! MATIIIKAAANNN!!!” kali ini HyungJun.

Aku kaget karena teriakan mereka. Terlebih lagi, dengan apa yang baru saja kulakukan. Sekilas kulihat YoungSaeng juga kaget dan wajahnya memerah. Aku buru-buru menghampiri mereka yang menonton film.

”BWAHAHAHAHAHA…. AKAKAKAKAKAKAK…” HyunJoong, Jungmin dan Kibum tertawa puas.

—————————————————————————————————————-

– TO BE CONTINUED –

4

Love Is… (Word that Makes Ur Heart Beat) P.1

Ini… FF pertama yang pernah ku publish.. ekekeke..
Jadi… yah.. semoga bisa diterima.

Love Is.. (Word That Makes Your Heart Beat)

Author : Vleese

Cast : SS501, Song Sum Yeong (fictional), Song Joong Ki, Lee Hyejin (cameo), EunHyuk (cameo)

Genre : drama

PART 1

When I first met love of my life,
I saw the bright smile of yours
The times that I’ve had with you are happiness
You’re the only one I see, But where are you looking at?
Can’t you feel my love for you ?
– Y’s –

I was secretly laughing at myself now
I can’t believe how deep I’m falling for you
You got into my mind with that charm
Now, I’m like a fool that has fallen in love
– S.Y –

==========================================================

—- Sum Yeong P.O.V —-

Taman Kampus. Siang Hari.

Hari ini seperti biasanya, kami berkumpul untuk menghabiskan waktu sore bersama dan membahas kegiatan grup kami. Tapi saat ini, baru aku, Hyun Joong, dan KyuJong yang berkumpul. Membahas apa yang akan kami tampilkan di Festival akhir tahun kampus kami.

Continue reading