20

Making Friends with Death

Apa yang paling kau inginkan dalam hidupmu?Aku rasa, aku tahu apa jawabannya.Kau pasti menginginkan uang kan?Kenapa uang?Menurutku itu pertayaan yang paling bodoh yang pernah aku tanyakan. Jawabannya sudah jelas, dengan uang apa yang kau inginkan dapat kau beli. Kekuasaan ada didalam genggamanmu. Tapi apakah uang dan kekuasaan yang paling kau inginkan dalam hidupmu?

Continue reading

12

Friendship part 1

Namaku Tara. Aku sekarang kelas 2 di Indonesia – Seoul High School. Aku orang Indonesia, aku pindah ke Seoul saat aku kelas 2 SD. Kami sekeluarga pindah karena papah ku menjalankan sebuah bisnis rumah makan Indonesia di Seoul. Saat aku pindah ke Seoul Mamahku memasukan ke sekolah untuk orang Indonesia yang di Seoul. Disekolah itu aku berkenalan dengan Delon, Hani, Iu, dan Rika. Teman pertamaku saat ada di Seoul adalah Rika, Rika lebih tua 1 tahun dibanding aku. Rika punya seorang adik yang bernama Delon, Delon seumuran denganku. Delon adalah teman keduaku di Seoul. Saat aku masuk sekolah aku sangat senang bisa sekelas dengan Delon dan 1 sekolah dengan Rika. Dari Delon aku mengenal Iu dan Hani. Seiring berjalannya waktu aku mendapat sahabat baru yang menjadi bagian dari kami  yaitu Tsuki,  dan  Risa. Kami semua terus bersama sampai kami SMA sekarang.

Continue reading

4

That Morning Boy…… part I

“pagi oemma, pagi appa” sapaku pada kedua orangtuaku saat aku turun dari kamarku yang dibalas senyuman oleh mereka berdua

“oppa nggak nih?” oppaku mencibir karena ia tidak disapa olehku

“pagi Donghae oppa,” kataku sambil memberikan senyum termanisku

“pagi Hyena, dongsaengku yang paling maniiiis,” donghae oppa mencubit gemas pipiku

“oppaaaa sakit tahu!” aku memanyunkan bibirku

“maaf ya Hyena sayang,” donghae oppa memamerkan senyum termanisnya

“udah- udah. Cepet sarapan dulu, nanti telat lho,” kata oemma

Aku berangkat kesekolah bersama Donghae oppa karena kami berekolah disekolah yang sama. Kami menaiki motor Ducati milik Donghae oppa yang dihadiahkan oleh appa pada saat Donghae oppa berulangtahun ke 18.

Selama diperjalanan aku sangat menikmati udara pagi ini yang cerah. Dan udara pagi ini masih sejuk, karena belum banyak kendaraan lalu lalang.

Saat sedang melihat yang bisa dilihat dijalan, aku mendapati seorang cowok yang sedang menaiki motor bersama cewek -yang kufikir adalah adiknya karena wajah mereka mirip- berjalan melawan arah dengan kami. “ganteng,” satu kata itu kuucapkan dalam hati

***

Dua hari kemudian aku melihat cowok itu lagi. Dan masih bersama cewek yang kufikir adiknya yang duduk dibelakangnya. “ternyata dia murid Nadam High School,” ucapku dalam hati agar tidak terdengar oleh Donghae oppa saat melihat seragamnya.

Begitupun dengan hari-hari berikutnya, aku masih bertemu dengannya.

Setiap pagi aku hampir selalu bertemu dengannya. Entah kenapa aku sanagt tertarik padanya. Mungkin karena dia tampan, yah.. mungkin. Tapi bukan itu yang penting, masih ada yang lebih penting. Dia itu cool.

Setiap aku melihatnya dia selalu memasang tampang cool-nya. Aku tidak pernah melihatnya tertawa atau mengobrol dengan cewek yang diboncengnya. Berbeda denganku dan Donghae oppa yang selalu bercengkrama saat perjalanan kesekolah maupun pulang sekolah.

Tapi, kali ini aku bertemu dengannya lagi. Dan kali ini dia tertawa sambil menyetir motornya. Dia saat itu bersama dengan temannya, tidak dengan cewek yang kufikir adiknya itu. “omo! Ganteng banget dia,” gumamku pelan.

Lama-lama aku penasaran juga dengan cowok itu. Rasanya aku ingin tahu lebih tentangnya. Dan rasa penasaranku itu terjawab saat aku berkunjung kerumah Hyunji. sahabatku sejak aku bersekolah di Kangnam High School. Aku melihat-lihat buku tahunan SMP-nya saat Hyunji mengambil minuman untukku. Dan aku agak terkejut melihat wajah cowok yang hampir setiap pagi tak sengaja kutemui saat perjalanan kesekolah.

Disitu tertulis namanya Cho Kyuhyun

“oh jadi namanya Kyuhyun,” kataku pelan

“kenapa sama Kyuhyun? Kau kenal dengannya?” tanya Hyunji yang rupanya sudah ada dikamar sejak tadi

“ah annio, aku tidak mengenalnya. Hanya saja aku sering bertemu dengannya,” paparku

“jeongmalyo? oddiyo?”

“di belokan sebelum masuk komplek sekolah kita,” kataku sambil mambaca biodata cowok yang bernama Kyuhyun itu

“otte? Ganteng kan?” Deg!! Pertanyaan Hyunji aerusan sangat tepat sasaran jika ditanyakan padaku

“hem. Lumayan. Cool!” kataku berbohong saat mengucapakan lumayan sebenarnya sih ganteng banget

“aku setuju padamu kalau dia itu cool,”

Hyunji banyak bercerita tentang Kyuhyun padaku saat tahu aku tertarik pada Kyuhyun. Ternyata Hyunji dekat dengan Kyuhyun sewaktu SMP karena mereka berdua pernah sekelas dan pernah duduk semeja.

“kau mau aku kenalkan dengannya?” tawar Hyunji padaku. Aku hanya tersenyum malu

“mm, tapi aku malu,” kataku pelan

“udahlah Hyena, mau ya?” bujuknya. Aku sebenarnya sanagt ingin, tapi aku malu. Tapi pada akhirnya aku mengangguk. Hyunji tersenyum.

“tapi gimana caranya?” tanyaku

“gampang itumah, asal kau nya mau,” kata Hyunji. aku pun mengangguk

***

Lagi-lagi pagi ini aku melihat cowok yang sudah kuketahui bernama Kyuhyun. Lagi-lagi dia memasang tampang cool-nya. Entah kenapa setiap aku bertemu dan melihatnya setiap pagi, ada perasaan tersendiri bagiku. Kyuhyun seperti memberi semangat untukku setiap pagi.

“Hyena~ya, nanti kau pulang sendiri ya? Oppa ada latihan basket sepulang sekolah,” kata Donghae oppa saat kami berjalan dari parkiran menuju kelas.

“oke oppa,” kataku mantap

Donghae oppa mengacak-acak rambutku. Aku heran, kenapa oppa suka sekali mengacak-acak rambutku

“itu baru adik opaa, yaudah sana masuk kelas,”

“daa oppa” Donghae oppa hanya membalasnya dengan senyuman.

Setelah itu aku melihat Donghae opaa sudah dikerubungi *emang lalat?* beberapa siswi cantik. Yaah… oppaku itu memang tampan dan keren. Selain itu ia juga jago basket, tidak hanya itu, oppa juga selalu juara kelas, dan dia adalah ketua OSIS di sekolah ini. Jadi wajar sajalah kalau banyak cewek yang mengejarnya.

Dan karena itu kadang-kadang aku suka kena imbasnya. Aku sering ditanyai oleh oenni-oenni centil disekolah tentang oppaku.

Kurasakan ada sebuah lengan di pundakku, yang kuyakin adalah Hyena.

“sekarang aku tahu gimana caranya supaya kau bisa ketemu sama Kyuhyun,” katanya sambil tersenyum

“gimana?” tanyaku antusias

“sabtu ini kau ikut denganku ya?” ajak Hyunji “kemana?”

“kita akan datang ke pesta ulangtahun temanku yang adalah sahabat Kyuhyun,” jelas Hyunji

“jeongmalyo? Mauuuuuuuuuuuu,” aku sedikit berteriak karena terlalu senang

“memang siapa nama temanmu itu,” tanyaku penasaran

“namanya Henry, dia teman SMP ku dan sahabat Kyuhyun, dan sekarang dia adalah teman sekelasku di tempat les biolaku. Dia mengundangku, dan saat aku bertanya bolehkah aku membawa teman, dia memperbolehkannya,” jelas Hyunji panjang lebar, sedangkan aku hanya manggut-manggut.

***

Tibalah hari dimana aku akan bertemu dengan Kyuhyun. Hyunji akan menjemputku. Aku meunggu Hyunji dikamarku sambil terus merapikan rambutku yan sebenarnya tidak berantakan. Truthfully, I’m so nervous.

Sekarang aku dan Hyunji sudah berdiri di gerbang rumah Henry. Aku menarik nafas panjang dan membuangnya. Sepertinya aku baru saja melakukan inspirasi maksimum dan kurasakan otot antara tulang rusuk bagian luar pada diriku sedang berkonsentari.

“relax,” saran Hyunji. akupun mengangguk

Saat kami memasuki rumah Henry, kurasakan beberapa pasang mata melihat kearah kami, kearahku lebih tepatnya. Karena kuyakin, kebanyakan dari mereka sudah mengenal Hyunji. Hyunji pernah bilang, kalu rata-rata teman SMP nya melanjutkan ke Nadam High School. Yang tidak lain tiak bukan adalah sekolah Henry dan Kyuhyun. Mereka mungkin bingung dan bertanya-tanya siapa aku. tapi aku berusaha tenang.

Henry menghampiri aku dan Hyunji

“saengil chukae,” kata Hyunji sambil menjabat tangan Henry

“gomawoo Hyunji~ah,”

“saengil chukae,” aku memberi selamat pada Henry

“gomawoo yo, pasti ini Hyena,” kata Henry

“iya, tahu dari mana?” tanyaku

“dari Hyunji, dia bilang akan membawa sahabatnya yang bernama Lee Hyena,” jelasnya. Aku hanya tersenyum

“Hyunji banyak bercerita tentangmu,” kata Henry datar. aku sedikit kaget

“pasti dia cerita yang jelek-jelek deh,” cibirku

“nggak kok,” kata Henry “sebentar ya, akan kupanggilkan sahabatku,” tambahnya. Aku tersentak

Aku menoleh pada Hyunji “pasti kau cerita deh sama Henry kalau aku suka Kyuhyun?” aku mengitrogasinya

“hem, iya. Tapi itukan juga untuk membantumu Hyena~ya,”

“hhh, iya iya nggak papa kok, lagian udah terlanjur,”

Tidak lama, Henry datang bersama cowok yang wajahnya sudah sangat kukenal. Aku nervous.

To be continued…

4

WHITE ANGEL part 9

author by Sari Rahmah aka Choi MyungAh

PART 9

Hampir 2 jam dream concert berlangsung. Semuanya berjalan lancar, dan para fanspun senang karena bisa melihat idola mereka.

“sekarang saatnya. angel, kkaja” ucap Joon sambil menarik tangan Myung Ah. Sementara itu, Yoon Yang dan Sulli pergi keruang ganti SS501. Diperjalanan menuju taman, Myung Ah terus berpikir, ‘apa tindakanku ini benar?’. Saat sampai ditaman belakang tempat concert diadakan, sudah tampak Jiyeop yang sedang mondar-mandir menunggunya. Detak jantung Myung Ah makin kencang, dia benar2 tidak sanggup menyakiti perasaan Jiyeop. Continue reading

2

WHITE ANGEL part 8

author by : Sari Rahma aka Choi MyungAh

PART 8

Seperti yang dikatakan oleh Jaejoong, apabila semua sudah terkendali mereka berdua baru boleh menyusul. Changmin dan Kyuhyun terus berlari mencari keberadaan Yoochun dan Jaejoong dirumah sakit.

“ah, disana” ujar Kyuhyun saat melihat Jaejoong mondar-mandir sedangkan Yoochun duduk sambil memegangi kepalanya. Changmin dan Kyuhyun pun mendekati keduanya.

“hyung, bagaimana keadaan kyongcalnim?” Tanya Changmin. Continue reading