Colors of Love

COLORS OF LOVE

Gong Ra terdiam memandang sketsa lukisannya.Sketsa seorang pria yang tengah terduduk di padang rumput  sambil memainkan gitar ditangannya.Sesekali ia tersenyum menatap sketsa itu.Setelah puas ia memandang sketsanya.Ia angkat kuas lukisnya dan memainkannya diatas kanvas.Ia mewarnai setiap detail dari lukisan itu sampai akhirnya ia memoleskan warna terakhir dilukisan tersebut.

Senyumnya kembali mengembang melihat lukisannya yang telah selesai.Ia biarkan lukisan itu sejenak sampai cat yang ia torehkan mengering.

“Apakah kau akan suka menerima hadiahku ini?” gumamnya.

oOo

Gong ra menatap jam ditangannya,sudah dua jam lebih ia menunggu.Tapi sosok yang ia tunggu tak kunjung datang.Ia melirik kearah lukisannya yang telah terbungkus rapih disampingnya.

“Apakah kau tidak bisa menemuiku lagi?”gumamnya kecewa

Sesekali ia menatap layar handphonenya, berharap orang yang ia tunggu akan menghubunginya balik.Ia terlalu lelah menekan tuts – tuts handphonenya untuk mencoba menghubungi orang yang ia tunggu.Setiap kali ia mencoba hasilnya selalu sama,tidak ada jawaban.Dengan gontai ia mengambil lukisannya dan beranjak pergi dari tempat itu.

Ia berjalan sambil memeluk lukisannya.Ia melewati setiap pertokoan yang ada disepanjang jalan kota Seoul.Langkahnya terhenti saat ia melintasi layar tv besar diatas gedung yang tengah menyangkan salah satu MV boyband terkenal korea, Super Junior.Tanpa sadar air mata menetes dipipinya lembut.Ia pun mengencangkan pelukan pada lukisan buatannya.

“Kau begitu dekat tapi kenapa kau sulit untuk diraih?Sampai kapan aku harus terus menunggumu?” isaknya sambil terus mengencangkan pelukan pada lukisannya.

oOo

“Aichhhhhh aku telat!!Aku telat!!”

“Aich kenapa kau buru – buru pergi hah??Kita kan baru saja selesai latihan, masa kau sudah mau buru – buru pergi??”

“Aichh hyuk!Aku baru ingat ada janji!!Dan aku sudah telat dua jam lebih!!Sudah aku berangkat dulu!!”

“Ya!!Jangan menyetir dengan kecepatan tinggi ya??”

oOo

Donghae memasuki kafe tempat ia janjian.Dengan wajah ditutupi masker dan kaca mata  hitam besar.Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe.Tapi nihil, ia tidak menemukan orang yang ia cari.

“Aich dia sudah pergi!!” umpatnya kesal.

Dengan cepat Donghae mengambil handphonenya dan menelphone orang yang ia tuju.Tapi sia – sia, tak ada jawaban.

“Aichhh kemana aku harus mencarimu?”

oOo

Dengan langkah gontai Gongra memasuki rumahnya.Wajahnya kusut berbeda dengan saat ia pergi tadi.Senyum manis di bibirnya telah hilang digantikan wajah murung.

“Aku pulang.” Ujarnya lesu sambil menaruh lukisannya di bangku.

“Selamat datang.Bagaimana tadi?”

Gongra menatap Hyura kakaknya sendu.Kemudian disusul helaan napas panjang.

“Menurutmu unnie?”

“Tidak berjalan baik.”

“Apa aku masih bisa bertahan unnie?Apakah aku harus mengakhirinya saja?”

“Aichh!!Kenapa kau berbicara seperti itu hah??Bukan seperti dirimu saja!!”

“Tapi unnie aku -.”

“Bukannya dulu kau yang bilang, kalau kau siap menghadapi hal ini.Lalu kenapa kau harus menyerah sekarang?” Potong Hyura

“Ne, kau benar.”

“Sebaiknya kau berendam untuk menjernihkan pikiranmu.Biar aku yang siapkan air hangat untukmu.”sambil berlalu pergi.

“Gomawo unnie.”

oOo

Donghae diam mematung memandang rumah didepannya.Ia ragu untuk menekan bel rumah itu.Ia belum siap.Ia takut orang yang menunggunya tadi akan sangat marah padanya.Ia tahu, ia sering tidak menepati janji.Apalagi kali ini bukan karena alasan show tapi karena ia benar – benar lupa akan janjinya.

“Akhh nanti wajahmu akan seperti apa setelah melihatku datang?”

Donghae menghirup napas panjang untuk menguatkan hatinya kemudian memencet bel rumah tersebut.Jantungnya berdegup tidak beraturan saat pintu rumah tersebut terbuka.Tampak wajah seorang gadis tengah terpaku melihat kedatangannya.

“Donghae?”

“Anyeong nunna.” Sapanya seraya tersenyum manis.

“Apakah adikmu ada?”

Gadis itu tersenyum manis.Kemudian mempersilahkannya masuk.

“Silahkan duduk.” Sambil mempersilahkan Donghae duduk

“Tunggu sebentar, akan aku panggilkan.”

“Gomawo nunna.”

oOo

Gongra termangu menatap lukisannya yang masih tersampul rapih.Padahal hari ini,harusnya lukisan buatannya sudah berpindah tangan ke orang lain.Tapi orang yang ingin ia berikan lukisan itu tak kunjung datang untuk mengambil lukisannya.

“Apakah lukisan ini harus kubuang?” gumamnya.

“Menurutku lebih baik kau berikan saja pada orang yang sedang menunggumu di bawah.”

Gongra tersentak.Ia menoleh kearah asal suara tersebut.Dilihat kakaknya tengah bersender di pintu kamarnya.

“Unnie?Kau membuatku kaget saja!!Kapan kau masuk?”

“Daritadi.Tapi kau sibuk melamun makanya kau tidak menyadari kehadiranku.”

“Oh ya, cepat turun kebawah.Ada tamu untukmu.”

“Siapa?”

“Nanti kau juga akan tahu ;)”

oOo

Dengan langkah gontai ia berjalan kearah ruang tamunya.Ia malas untuk menerima tamu saat ini.Apalagi sekarang sudah terlalu larut untuk bertamu.Langkahnya tertahan saat melihat seorang pria tengah berdiri sambil memandang lukisan pantai buatannya.

“Donghae?”

Donghae menoleh saat terdengar seseorang memanggil dirinya.Dilihat sahabat baiknya tengah terpaku melihat kedatangannya.Ia sudah tahu reaksi seperti itu yang akan ia terima.Ia tahu sahabatnya itu pasti kecewa karena ia melupakan janjinya tadi.

“Annyeong gongra.”

“Ada apa malam – malam kesini?”ujarnya lirih sambil duduk disofa.

“Aku ingin minta maaf padamu.”

“Minta maaf untuk apa?”

“Karena aku tidak bisa menepati janjiku padamu tadi.”

“Akh itu.Gwachana.Aku mengerti kau sudah menjadi artis besar sekarang dan pastinya kau sangat sibuk sekali.”

“Benarkah kau tidak marah?”

“Aku tidak mungkin marah padamu.”

“Akhhh gongra , aku senang mempunyai sahabat yang pengertian sepertimu.” Ujarnya sambil memeluk Gongra erat.

Tanpa ia sadari wajah Gongra merona merah dan jantungnya berdebar tak beraturan akibat perlakuannya.

“Oh ya, mana lukisan ku yang waktu kita jalan – jalan ke gunung waktu itu??Aku sudah tak sabar ingin melihatnya.” Ujarnya riang sambil melepaskan pelukannya.

“Akh lukisanmu?Ada dikamar.Sebentar aku ambilkan.” Ujar Gongra kikuk sambil bergegas beranjak kekamar.

oOo

“Ini.” Sambil menyerahkan sebuah lukisan yang tersampul rapih pada Donghae.

“Akhh boleh kah aku melihat hasilnya sekarang??”

“Andwe!!Kau lihatnya nanti saja.Aku malu kalau kau melihatnya sekarang.”

“Baiklah.Tapi aku yakin pasti lukisanmu akan bagus sekali.Lagipula yang jadi model lukisan ini juga tampan hahhahahhah.”

“Aichhh kau PD sekali!!” cibir Gongra.

“Akhh sudah terlalu malam.Lebih baik aku pulang sekarang.”

“Akhh kenapa cepat sekali??”ujar Gongra lesu.

“Aichh kau masih kangen denganku rupanya.” Ujar Donghae sambil mengacak rambut Gongra lembut.

‘Ne, aku masih kangen denganmu.Bisakah kau lebih lama disini?’

“Aich kau PD sekali!!Sudah sana kau pulang!!Aku sudah sebal melihat wajahmu!!”sambil mendorong Donghae pergi.

“Ne,aku pergi.Sampaikan salam ku pada Hyura nunna ya??Dan jangan lupa mimpikan aku malam ini hahahha!!” ujar Donghae sambil masuk kedalam mobilnya.

“Sudah ya aku pulang.”

“Hati – hati dijalan.”

Gongra terdiam memandang kepergian Donghae sampai mobilnya menghilang dari penglihatannya.Ia mengumpat pada dirinya sendiri akan kebodohannya yang tak bisa berterus terang atas perasaanya pada Donghae sahabatnya.

“Kenapa aku bodoh sekali?Kenapa aku malah membohongi hatiku sendiri?Kenapa aku tidak bisa bilang kalau aku ingin bersama dengannya lebih lama?Kenapa kau tidak pernah menyadari perasaanku padamu?”

oOo

“Aku pulang!!” teriak Donghae begitu sampai dorm.

“Kau sudah pulang??Apa yang kau bawa??” ujar Eunhyuk sambil berjalan menghampiri Donghae.

“Maksudmu ini.” Sambil mengangkat lukisan pemberian Gongra.

“Ne.Apa itu??” ujar Eunhyuk penasaran sambil mencoba mengambil lukisan itu dari tangan Donghae.Tapi dengan sigap Donghae langsung menepisnya.

“Ini barang berharga!!Jangan sembarangan dipegang!!”

“Aichhh!!Memang apa isinya?Sampai aku tidak boleh menyentuhnya.”

“Kau mau tahu??”

“Aichh kau jangan membuatku penasaran!!”

“Baiklah, aku akan membukanya.”

Donghae dan Eunhyuk berdecak kagum menatap lukisan didepan mereka.Lukisan yang indah dengan berbagai warna cerah yang manis.Hamparan padang rumput hijau dan pemandangan gunung yang melatar belakanginya.Terlihat asri dan alami membuat perasaan sejuk bagi yang melihatnya.Ditambah gambar seorang pria tengah memetik gitarnya sambil tersenyum memandang langit,membuat keindahan lukisan itu menjadi lebih sempurna.

“Lukisannya bagus sekali??Siapa yang melukisnya?”ujar Eunhyuk kagum

“Gongra.” Jawab Donghae sambil mengembangkan senyum manisnya kearah lukisan tersebut.

“Gongra??Siapa??Aku baru dengar nama itu??”

“Dia sahabatku.Sahabat baikku.”

“Aku tidak tahu kau punya sahabat bernama Gongra.Apa jangan – jangan dia pacarmu?”

“Aichh dia sahabatku!!Dia sahabatku sejak SMP!!”

“Benarkah??Aku tidak yakin, gadis yang bernama Gongra itu sahabatmu!!Aku rasa ia lebih dari itu.” Goda Enhyuk sampai membuat wajah Donghae merona merah karena malu.

“HAHAHAHAHHA wajahmu merah!!Sepertinya benar tebakanku kan??Aichh kenalkan dia padaku!!Aku penasaran seperti apa gadis yang bernama Gongra itu!!”

“Aichhh kau ini sok tahu!!Sudah aku mau istirahat!!”ujar Donghae sambil beranjak pergi dan membawa lukisannya kekamar.

oOo

“Aichh si hyukie menyebalkan sekali!!Menyebut Gongra kekasihku!!” ujar Donghae kesal.

“Padahal ia kan cuma sahabat baikku sejak dulu.Lalu kenapa aku mesti malu saat hyukie bilang Gongra kekasihku?”

“Apakah aku mempunyai perasaan yang lebih pada Gongra?”

“Aichhh!!Andwe!!Andwe!!!Donghae jangan pikir yang macam – macam!!” ujarnya mencoba meyakinkan diri sendiri

“Tapi kenapa hatiku selalu merasa nyaman setiap aku bersama dengannya?”

oOo

Gongra memasuki ruang seni Universitas Inha.Ia memang salah satu mahasiswi jurusan seni di Universitas itu.Ia berjalan kearah tempat ia biasa duduk untuk melukis.Ia menyibak kain yang menutupi kanvas didepannya. Ia tersenyum memandang taman kampusnya yang tepat berada disamping  ruang seni tersebut.Dengan sigap ia mengeluarkan semua alat yang ia perlukan untuk melukis.Dari palet utuk tempat menaruh cat lukisannya dan cat warna dasar yang biasa ia gunakan untuk melukis.Kemudian ia mulai membuat sketsa taman tersebut.Setelah selesai ia mulai mewarnai  sketsa tersebut. Ayunan kuas lukisnya terhenti saat mahasiswa lain berhamburan masuk kedalam kelas yang kemudian disusul oleh dosennya.

“Hari ini kalian akan melukis objek yang sangat istimewa.” Ujar sang dosen semangat.

‘Istimewa?Memang apa yang akan kami lukis?’pikir Gongra.

“Ya silahkan masuk.”

Tak lama dosennya mengatakan itu tampak seorang laki – laki tampan masuk kedalam ruang seni.Membuat semua mahasiswi tercekat melihat pria tersebut.Tak lama berselang teriakan para mahasisiwi membahana diruangan itu.

‘Dia kan personilnya super junior?’

“Tenang – tenang.Hari ini saya meminta khusus Siwon untuk menjadi model kuliah hari ini.”

“Kalian akan melukisnya selama mata kuliah ini.Dan saya harap kalian dapat melukisnya dengan sangat baik.”

“Senang bisa menjadi model kalian.” Ujar Siwon seraya tersenyum yang sontak dibalas teriakan histeris oleh para mahasiswa.

Gongra hanya tersenyum memandang Siwon yang tengah memasang pose terbaiknya dengan kancing kemejanya yang terbuka semua.

“Bentuk tubuh yang indah.” Gumam Gongra.

Gongra memperhatikan setiap detail dari tubuh Siwon.Kemudian mulai membuat sketsa tubuh Siwon.Tangannya terus memainkan pensil ditangannya dan matanya tetap fokus memandang Siwon, sesekali ia melihat hasil sketsanya.Setelah selesai ia mulai mewarnai sketsa tubuh Siwon dengan kuasnya.

“Lukisanmu selalu bagus seperti biasanya Gongra.”

Suara Mr.Han dosennya membuatnya sedikit terlonjak kaget.Ia menoleh kearah Mr.Han dan tersenyum tipis.

“Khamsanida.”

“Nanti lukisanmu ini akan ku berikan pada Siwon.Aku sudah janji untuk memberikan lukisan dirinya yang paling bagus.”

“Jadi selesaikan lukisan ini dengan baik.”

“Baik.”

Gongra tersenyum puas memandang lukisannya yang telah selesai.Tak lupa ia bubuhkan namanya dibalik lukisan tersebut.Kemudian ia beranjak pergi keruang dosen untuk memberikan lukisannya pada Mr.Han.

oOo

Gongra mengetuk ruang Mr.Han.Saat terdengar suara yang mempersilahkan ia masuk.Ia pun masuk kedalam ruangan Mr.Han.Tampak Mr. Han dan Siwon tengah berbincang.

“Kau sudah datang Gongra.Sini duduk bersama kami.”ujar Mr.Han ramah.

Gongra membungkuk sebentar kemudian tersenyum .Lalu menghampiri Mr.Han dan Siwon.

“Kenalkan Siwon,dia Kim Gongra mahasiswi terbaik dijurusan seni lukis.”

“Annyeng haseyo.Kim Gongra imnida.”

“Annyeong Gongra ssi.Siwon imnida senang berkenalan denganmu.” Salam Siwon ramah.

“Ini Mr.Han lukisan yang anda minta.” Ujar Gongra seraya memberikan lukisannya pada Mr.Han.Mr Han menerima lukisan tersebut.

“Aku sangat puas dengan lukisanmu Gongra.”

“Khamsamnida.”

“Nah ini Siwon lukisan yang aku janjikan padamu.”

“Gongra ssi, lukisanmu bagus sekali.” Decak Siwon kagum.Gongra tersipu malu mendengar pujian Siwon.

“Khamsamnida Siwon ssi.”

oOo

Gongra bergegas pergi meninggalkan kampusnya.Hari ini Donghae tiba – tiba mengajaknya untuk bertemu dikafe langganan mereka.Tentu saja hal ini membuat Gongra senang.Apalagi ini pertama kalinya Donghae mengajaknya keluar terlebih dulu sejak ia menjadi artis.Kecepatan langkahnya berkurang saat seseorang memanggil dirinya.

“Gongra ssi.” Gongra menoleh.Matanya mengerjap – ngerjap memandang seorang pria yang tengah berlari kearahnya.

“Siwon ssi??”

Siwon berhenti tepat didepan Gongra.Terlihat keringat mengalir wajah Siwon yang tampan.

“Ada apa Siwon sisi?”

“Apa kau ada waktu?Aku ingin mengajakmu untuk makan siang.”

“Akhh mianhae, aku sudah ada janji dengan temanku hari ini.”

“Begitu.”

“Akhh mianhae.Tapi aku senang kau mau mengajakku makan siang bersama.”ujar Gongra gugup.

“Akh gwacahan.”

Gongra membungkuk kearah Siwon sebentar kemudian kembali berjalan meninggalkan Siwon.

“Gongra ssi.”Lagi – lagi langkah kakinya terhenti.Gongra menoleh.

“Ne Siwon ssi?”

“Bolehkah aku mengantarmu?”

“Akhh tidak usah“

“Aku ingin mengobrol banyak tentang lukisan denganmu sebentar.”

“Baiklah Siwon ssi.”

oOo

Akhirnya Siwon mengantar Gongra.Sebenarnya Gongra tidak enak hati diantar Siwon seperti ini,apalagi mereka berdua baru saling kenal.Apalagi Siwon salah satu personil Super Junior, sama seperti Donghae.

“Gongra, maukah kau melukisku lagi?”

“Ne?”

“Sebenarnya aku sudah lama menyukai lukisan buatanmu.Makanya aku bersedia menjadi model hari ini.”

“Maksudmu Siwon ssi?”

“Aku penggemar lukisanmu.Aku paling menyukai lukisanmu yang gereja tua.Kau ingat lukisanmu yang untuk pameran seni lukis Inha itu?”

“Akhh ne, aku ingat.”

“Aku sangat menyukainya.Gereja yang kau lukis sangat indah dan warna yang kau torehkan dilukisan itu sangat kontras dengan gereja tersebut.Makanya aku sangat menyukainya.”

“Gomawo Siwon ssi, aku senang mendengar perkataanmu.”ujar Gongra seraya tersenyum.

Tiba – tiba terdengar nada untuk sms masuk dari tas Gongra.Sehingga membuatnya sedikit terkejut.Dengan cepat diambil handphonenya dan dibuka pesan tersebut.Ia tersenyum melihat nama yang tertera di pesan tersebut.

Sender: Donghae ^^

‘Mianhae gongra.Aku tidak jadi menemuimu, soalnya si Eunhyuk tiba – tiba memaksa untuk ikut.Mianhae, lain kali aku akan mengajakmu keluar lagi.Mianhae.’

Setelah membaca sms itu seketika wajah Gongra terlihat muram.Siwon yang menyadari perubahan diwajah Gongra tiba – tiba menghentikan laju mobilnya.Gongra agak sedikit terkejut saat mobil Siwon tiba – tiba berhenti.

“Kau tidak apa – apa?Kenapa wajahmu tiba – tiba sedih?” ujar Siwon,wajahnya terlihat cemas menatap Gongra.

“Andwe.Hanya saja temanku tiba – tiba membatalkan janjinya.”

“Begitukah??Kalau begitu kau ikut bersamaku.Aku akan makan siang di restouran keluarga milik Yesung.Bagaimana??Sekalian kita lanjutkan obrolan kita disana.” Ujar Siwon sumringah.

Gongra hanya mengangguk mendengar perkataan Siwon.Setidaknya pergi bersama Siwon dapat meringankan kekecewaannya pada Donghae.

oOo

Donghae meneguk sojunya kesal.Eunhyuk terkekeh geli melihat sikap Donghae tersebut.

“Aichh kau benar – benar menyebalkan Hyukie!!” cibir Donghae.

“HAHAHAHAHAHHA salah sendiri kenapa kau tidak mau mengajakku.” Ujar Eunhyuk santai ambil meneguk sojunya.

“Sebenarnya si Donghae kenapa??” Tanya Yesung penasaran.

“Dia tidak mau mengenalkan kekasihnya pada ku hyung.”

“Mwoe??Kau sudah punya kekasih??”

“Aicchhh Yesung hyung!!Kau percaya saja omongan monyet ini!!”

“AHHAHAHAHHAHAHAH” Eunhyuk tertawa geli sekarang.Sedangkan Yesung masih bingung dengan pembicaraan tersebut.

“Ngomong – ngomong kenapa Siwon lama sekali ya??Aku sudah bosan berlama – lama di restouran Yesung hyung nih.”ujar Eunhyuk sambil menelungkupkan wajahnya di meja.

“Aichh apa katamu hyuk??”

Eunhyuk hanya cengar – cengir melihat Yesung yang sudah siap melayangkan pukulan padanya.

oOo

Siwon dan Gongra masuk kedalam restouran milik Yesung.Langkah kakinya terhenti saat melihat Donghae sedang duduk bersama Yesung dan Eunhyuk.Ia sontak berbalik pergi tapi dengan cepat dicegah oleh Siwon.

“Kau mau kemana?Ayo aku kenalkan dengan sahabat – sahabatku.”

“Tapi Siwon ssi, aku-.”

“Sudahlah kau tidak perlu malu.”

Dengan sigap Siwon langsung menarik lengan Gongra dan membawanya kearah Donghae,Yesung dan Eunhyuk yang tengah asik berbincang.

oOo

Donghae terkejut melihat Siwon berjalan bersama seorang gadis yang sangat ia kenal.Matanya membulat.Ditatapnya Siwon dan gadis itu tajam.

“Apa kalian sudah lama menunggu?” ujar Siwon seraya tersenyum.

“Aichh kau lama sekali!!’ ujar Eunhyuk kesal.

“Akhh siapa gadis yang kau bawa itu?”

“Akh dia ini-“

“Gongra.” Potong Donghae cepat sambil menatap Gongra tajam.Gongra hanya dapat menunduk dan tak berani melihat kearah Donghae.

“Kau kenal Gongra juga rupanya??” ujar Siwon tidak percaya.

“Tentu saja.Ia sahabat baikku.”

“Aichh jadi ini Gongra?” ujar Hyuk sambil menunjuk kearah Gongra.

oOo

Donghae melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.Gongra hanya terdiam melihat Donghae.Ia merasa Donghae sedang marah padanya, tentang kejadian tadi.Padahal mestinya ia yang marah karena Donghae telah membatalkan janjinya.

“Kenapa kau bisa kenal dengan Siwon?Dan kenapa tidak bilang kalau kau sedang bersamanya?” ujar Donghae memecah keheningan.

“Itu bukan urusanmu.” Ujar Gongra lirih.

“Begitukah??Aichhh kau benar – benar menyebalkan!!”

“Kau marah??”

“Tentu saja aku marah!!Siapa yang tidak kesal kalau-“ Donghae tiiba – tiba tidak melanjutkan perkataannya.

“Kalau apa??Kau tidak pernah perduli kepadaku!!Kenapa saat kau melihatku bersama Siwon kau marah hah??”ujar Gongra setengah berteriak.

Donghae terdiam.Perkataan yang keluar dari mulut Gongra membuat hatinya pedih.Ia sendiri bingung, kenapa ia sangat kesal melihat Gongra bersama Siwon.Tidak pernah terpikirkan kalau Gongra dekat dengan pria lain selain dirinya.Apalagi pria itu Siwon, orang yang sudah seperti keluarga baginya.Bukankah ia mestinya senang, mengetahui ada pria yang dekat dengan sahabatnya itu.Kenapa ia harus marah?Kenapa hatinya harus panas melihat Gongra bersama Siwon?Bukankah Gongra hanya sahabat baginya?

oOo

Donghae membanting pintu dormnya kencang.Sontak membuat member yang berada di sana bingung dengan prilaku Donghae.Leeteuk menangkap keganjilan dari sikap Donghae.Dengan segera ia  menghampiri Dongsaengnya itu.

“Ada apa denganmu?”Tanya Leeteuk sambil mengambil posisi duduk disamping Donghae.

“Entahlah hyung!!Hanya saja pikiranku sedang kalut sekarang!!”

“Apakah karena tadi siang?” celetuk Hyuk.

“Entahlah.Aku sendiri bingung.”ujar Donghae lirih.

oOo

Gongra terdiam didepan kanvasnya.Tatapan matanya kosong.Ia bingung apa yang ingin ia lukis.Tidak ada bayangan sama sekali.Semangatnya untuk melukis terasa menguap dari tubuhnya.

Hyura menatap adiknya cemas.Sejak pulang tadi wajahnya selalu muram.Entah apa yang terjadi pada adiknya itu.Tapi yang ia tahu. Pasti hal ini masih ada sangkut pautnya dengan Donghae.Hyura mendekat kearah Gongra yang termangu menatap kanvas didepannya.

“Ada apa denganmu??Apakah ada hubungannya dengan Donghae?”

Gongra tersentak.Ditolehkan wajahnya kearah asal suara itu.Dilihat kakaknya terlihat cemas menatapnya.

“Andwe unnie.Bukan karena dia.” Ujarnya lirih.

“Kau tidak bisa membohongiku.”

“Katakan apa yang terjadi antara kau dan Donghae?”

“Aku -.”

oOo

Donghae terdiam memandang keluar jendela dormnya.Pikirannya menerawang.Entah kenapa yang ada dipikirannya saat ini hanya Gongra sahabatnya.Padahal selama mereka bersahabat, belum pernah ia memikirkan gadis itu sampai seperti ini.

Gongra yang ia kenal, seorang gadis yang lemah lembut dan mempunyai senyum yang sangat manis.Yang ia tahu belum pernah ada laki – laki yang dekat dengan Gongra selain dirinya, tapi kenapa saat melihat Gongra bersama Siwon hatinya sangat perih seperti tercabik – cabik pisau yang sangat tajam.Dan entah kenapa setiap bersama Gongra ia selalu merasa berdebar tak karuan?Apakah ia punya perasaan yang dalam pada gadis itu??Walau ia sendiri kadang tak sadar dengan perasaannya itu.

“Kau melamun lagi.”

Donghae sedikit tersentak saat Eunhyuk tiba – tiba datang.Sahabat baiknya itu menatapnya cemas.Dan Donghae tahu, Eunhyuk pasti sedang memikirkan keadaannya.

“Andwe.Hanya perasaanmu saja.” Ujar Donghae terkekeh.

“Kau masih memikirkan kejadian kemarin?Saat Siwon datang bersama kekasihmu Gongra.”

“Aichhh sudah berapa kali akau bilang!!Ia bukan kekasihku!!Ia sahabatku!!”

“Kalau ia hanya sahabatmu, kenapa kau terlihat tidak suka saat Siwon bercakap – cakap dengannya??”

Donghae terdiam.Ia sendiri bingung harus menjawab apa.Entah kenapa tanpa sadar ia memasang wajah yang tidak mengenakan pada Siwon.Padahal Siwon tidak tahu apa – apa.Siwon pun terlihat kaget saat ia ternyata mengenal Gongra.

“Sadarlah.Kalau kau punya perasan lebih pada gadis yang hanya kau anggap sahabat itu.Kalau kau tidak ada perasan seperti itu, mesti kau tidak akan marah kemarin.”

Perkataan Eunhyuk membuatnya sedikit tersentil.Apa yang Eunhyuk katakan memang ada benarnya.Kalau ia tidak punya perasaan khusus pada Gongra mestinya ia tidak akan marah.Tapi kenyataannya ia sangat marah dan memasang tampang tidak suka kemarin.

“Aku tidak tahu hyuk.Yang aku tahu aku sangat kesal kemarin.Hatiku panas melihat Gongra bersama Siwon.Menurutmu apa itu bisa dibilang suka?”

“Hanya kau yang tahu apa jawabnya.Tapi kalau menurutku, itu tanda kau tidak ingin kehilangannya.” Ujar Hyuk seraya tersenyum dan menepuk pundak Donghae.

“Begitukah?”

oOo

Dengan lunglai Gongra berjalan kearah ruangan Mr Han.Tadi pagi Mr Han menelphonya, ia bilang ada urusan yang sangat penting yang ingin ia sampaikan.Dari nada suara Mr Han ditelpon tadi seperti ada sesuatu hal yang bagus.

Mr Han tersenyum saat menyadari kehadiran Gongra.Dipersilahkannya Gongra duduk.Sedangkan ia mengambil suatu berkas di mejanya kemudian diserahkan pada Gongra.

Gongra terpaku menatap sebuah amplop didepannya.Lambang universitas Sorbonne yang tertera di amplop itu.

“Apa ini Mr Han?Kenapa ada surat untukku dari Sorbonne?”

“Kau ingat pameran lukisan bulan lalu?”

“Ingat.Lalu apa hubungannya dengan Sorbonne?”

“Waktu pameran lukisan bulan lalu, salah satu dosen seni universitas Sorbone datang untuk melihat pameran itu.Dan ia tertarik dengan lukisanmu.Ia memintamu untuk pertukaran pelajar selama dua tahun  disana.Bagaimana kau tertarik?”

Gongra tercekat mendengar penjelasan Mr Han.Universitas Sorbonne.Universitas impiannya.Universitas yang melahirkan banyak para ilmuan dan para seniman hebat didunia.Siapa yang tidak ingin kuliah disana?.

“Bagaimana kau tertarik?”

Gongra tertunduk.Ia tak bisa menjawab pertanyaan itu.Walaupun ia ingin sekali untuk menerima tawaran itu.Ia belum siap meninggalkan orang terkasihnya disini.Dua tahun bukan waktu yang singkat.

“Biasakah aku memikirkannya terlebih dahulu?”

“Baiklah, pikirkan baik – baik dulu.Ini kesempatan yang langka.Waktumu dua hari.Karena tiga hari lagi pihak Universitas Sorbone sudah harus menerima surat pertukaran pelajar darimu.”

“Baik saya mengerti.Khamsamnida Mr Han”

oOo

“Menurutmu bagaimana unnie?Apakah aku harus menerima tawaran ini?”

“Aku tidak masalah kalau kau pertukaran pelajar disana.Lagipula dengan kau belajar disana kau akan mendapat ilmu yang lebih daripada disini.Bukankah dulu kau bilang, kalau impianmu kuliah di Sorbone?Jadi menurutku, kau terima saja.Ini kesempatan yang sangat bagus.”

“Tapi unnie, aku-.”

“Kau tidak sangup untuk meninggalkan Donghae bukan?”

“Aku-.”

Hyura tersenyum sambil mengusap lembut rambut adiknya itu.Ia tahu, adiknya berat untuk meninggalkan orang yang ia cintai.

“Kau beritahu ia tentang hal ini.Kalau ia setuju dan tidak keberatan, maka pergi lah kerja impianmu.”

“Gomawo unnie.”

oOo

Gongra terdiam menatap apartemen,tempat asrama Super Junior berada.Ia ingin bertemu dengan Donghae.Walaupun ia tahu, Donghae masih marah karena kejadian waktu itu.Tapi hatinya tidak tenang  kalau belum mengatakan hal ini pada Donghae.Kalau Donghae setuju ia pergi, ia akan pergi dan selamanya akan mengubur perasaanya pada Donghae.Tapi kalau Donghae tidak setuju, saat itu juga ia akan menyatakan perasaanya yang sudah lama terpendam di hatinya.

Gongra menghirup naps panjang, berusaha menguatkan hatinya.Dengan mantap ia langkahkan kakinya memasuki apartemen super Junior.

“Hwating Gongra!!” ujarnya mencoba menyemangati diri sendiri.

oOo

Leeteuk memandang Donghae sendu.Sudah beberapa hari ini, Donghae selalu terlihat lesu.Ia sudah mendengar hal yang terjadi pada Donghae dari Eunhyuk.Tentang Gongra dan Siwon.

“Hyung, kau jangan pandang aku seperti itu!!Cepat kau tekat liftnya, jangan hanya tanganmu saja yang terjulur tapi tidak kau tekan.Bisa – bisa kita hanya ada di depan Lift saja.” Ujar Donghae sewot

“Akh mian mian.” Sambil menekan tombol.

“Aku sudah dengar dari hyukie, tentang kejadian di restouran Yesung waktu itu.”ujar Leeteuk memulai pembicaraan.

“Apa benar kau cemburu pada Siwon?” Tanya Leeteuk ragu.

Donghae menoleh kearah Leeteuk sekilas kemudian langsung masuk kedalam Lift yang telah terbuka.Dengan sigap Leeteuk langsung menyusul Donghae masuk.

“Aku tidak tahu hyung.”

“Lalu kenapa kau-“

“Aku percaya cinta pada pandangan pertama hyung.” Potong Donghae cepat.

“Hah??Hei!!Jangan alihkan pembicaraan!!”ujar Leeteuk kesal.

Donghae tidak perduli dengan perkataan Leeteuk.Saat ini ia tidak mau membahas apapun tentang Gongra atau pun Siwon.Walaupun ia tahu Siwon dan Gongra tidak ada hubungan apa – apa.Tapi tetap saja ia tidak mau mendengar nama mereka berdua.

“Kalau yang kita lihat saat keluar dari lift seorang wanita.Aku yakin wanita itu yang akan jadi cinta sejatiku.”

“Aichh kau ini!!”

“Sebentar lagi hyung. 1.2.3”

‘Ting’ Tepat dihitungan ketiga pintu lift terbuka.

Mata Donghae membulat.Bibirnya terkatup.Jantungnya berdegup cepat.Matanya tak berkedip menatap seorang gadis cantik dengan kulit putih dan rambut panjang terurai sedang menatapnya sendu.

“Gongra?”

oOo

Donghae hanya terdiam mendengar perkataan Gongra.Ia merasa teriris mendengar perkataan Gadis itu.Rasanya ia ingin menutup telinganya.Ia tidak mau Gongra meneruskan perkataanya.Terlalu menyakitkan mendengar itu semua.

“Menurutmu apakah aku harus menerimanya?”

Donghae terdiam.Ia tidak tahu harus menjawab apa.Disatu sisi ia tahu Gongra ingin sekali kuliah di universitas itu.Tapi disatu sisi, ia tidak siap harus berpisah dengan Gongra.Ia tidak pernah berpisah jauh dari gadis itu.Gongra selalu ada saat ia membutuhkannya.Tak pernah terlintas dipikirannya kalau suatu saat gadis itu akan pergi meninggalkannya.Apakah ia akan menjadi egois,meminta Gongra untuk tetap disini menemaninya?Dan mengabaikan impian dan harapan Gongra.

“Aku-“

Gongra menatap Donghae cemas.Ia berharap Donghae akan mencegahnya untuk pergi.Dan meminta dirinya untuk tetap tinggal disini dan menemaninya.Walaupun ia tahu, saat Donghae mengatakan itu.Ia harus melupakan impiannya.

“Ne?”

“Aku tidak akan mencegahmu.Bukankah impianmu menjadi pelukis terkenal??Aku yakin kalau kau menimba ilmu disana, kemampuanmu akan semakin meningkat dan jalan untuk menjadi pelukis terkenal akan terbuka lebar untukmu.” Ujar Donghae sumringah.

Gongra terasa seperti tersambar petir.Mestinya sudah ia duga Donghae akan mengatakan hal itu.Ia terlalu berharap Donghae akan mencegahnya dan memintanya tetap disini.Ia sadar kalau Donghae hanya menganggap sebagai seorang sahabat, tak lebih dari itu.Tanpa sadr air mata mengalir dipipinya pelan.

“Aku akan pergi.Sesuai keinginanmu.” Ujar Gongra terisak.

oOo

Donghae mengutuk dirinya sendiri.Ia benar – benar bodoh karena tak bisa berterus terang pada perasaannya.Kenapa harus kata – kata seperti itu yang terlontar dari mulutnya??Kenapa ia tidak mau jujur tentang perasaanya?Dan kenapa ia baru sadar sekarang, kalau ia menyukai Gongra??Kenapa ia selalu menutup mata hatinya pada Gongra?Kenapa ia harus tersadar saat gadis itu akan benar – benar pergi meninggalkannya?Yang ia tahu hanya penyesalan yang menghinggapinya saat ini.

oOo

Gongra membereskan semua barangnya kedalam koper.Hatinya perih setiap mengingat perkataan Donghae yang menyetujui kepergiannya.Ia sadar Donghae hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat tak lebih dari itu.Dengan cara kepergian inilah ia akan belajar melupakan Donghae.

Hyura menatap adiknya cemas.Ia tahu hati adiknya berat untuk pergi.Tapi sebagai kakak ia tidak bisa apa – apa.

“Kalau kau tidak ingin pergi.Kau tak perlu pergi.” Ambil mencegah Gongra memasukan barangnya kekoper.

“Andwe unnie!!Aku harus pergi!!Ia bilang ia ingin aku pergi dan menggapai impianku!!” ujar Gongra terisak.

“Aku harus pergi unnie!!!”

Dengan cepat Hyura memeluk adiknya sayang.Ia tahu hati adiknya perih dan berat meninggalkan Donghae.Tapi ia tidak tega, kalau adiknya selalu bersedih karena Donghae.

“Menangislah.Menangislah sampai kau puas.”

oOo

Donghae termangu menatap lukisan dirinya yang dibuat Gongra waktu itu.Hatinya terasa perih melihat lukisan itu.Ia ingin mencegah Gongra pergi tapi ia tidak bisa.Ia tidak mungkin menarik ucapannya.

“Lukisan Gongra bagus ya?”

Donghae menoleh.Ia sedikit tersentak melihat Siwon sudah berdiri disampingnyaIa merasa tidak enak hati  pada Siwon sejak kejadian waktu itu.

“Ya, lukisannya sangat bagus.”

“Aku tidak begitu tahu tentang lukisan.Tapi kalau menurutku,warna yang ia gunakan untuk mewarnai lukisanmu adalah caranya untuk menyampaikan perasaannya padamu.”

“Maksudmu apa?”

“Masa kau begitu saja tidak mengerti.”

“Aku penggemar lukisan buatan Gongra.Dan menurutku lukisan dirimu inilah yang paling bagus dan punya makna yang amat mendalam.”

“Aku tidak mengerti apa yang kau katakan.” Ujar Donghae lirih.

“Kau sudah tahu jawabannya.Tapi kau tak mau mengakuinya.Akuilah kalau kau punya perasaan khusus pada Gongra.” Ujar Siwon seraya tersenyum.

“Kau masih punya kesempatan untuk mengatakan perasaanmu padanya besok.Dan jangan sampai kau menyesal.”ujar Siwon sambil menepuk pundak Donghae.Kemudian berlalu pergi meninggalkan Donghae yang masih terpaku.

oOo

Gongra memandang  kearah luar jendela mobilnya.Matanya menerawang ke jalan kota Seoul.sebentar lagi ia akan benar – benar meninggalkan kota ini.Berat rasanya harus meninggalkan orang terkasihnya disini.

Hyura tersenyum kecut melihat adiknya yang hanya diam memandang keluar jendela.Ia tahu adiknya berat untuk pergi.

“Yakinlah ini semua yang terbaik untukmu.Sehingga kau tak akan meninggalkan penyesalan nantinya.” Ujar Hyura memecah keheningan sambil tetap focus menyetir mobil.

“Aku tahu unnie.Tapi-“

“Tapi kau masih belum rela untuk meninggalkan Donghae bukan?”

“Ne, aku belum bisa meninggalkannya.Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa dirinya.Ia yang membuatku bangkit dari keterpurukan.Ia yang selalu menemaniku dan ia yang membuatku lebih yakin untuk mengejar impianku menjadi pelukis.” Tanpa ia sadari air mata mengalir dipipinya pelan.Hal terberat dalam hidupnya saat harus pergi meninggalkan Donghae, lelaki yang ia cintai.Walaupun Donghae sendiri telah menyetujui kepergiannya.Tetap saja ia tidak bisa.

oOo

Donghae mematung memandang lukisan dirinya.Kepalanya masih terngiang – ngiang dengan perkataan Siwon kemarin.Benarkah lukisan ini punya artinya yang mendalam?Ia yang tidak mengerti tentang seni lukis, hanya tahu lukisan ini sangat bagus tapi tak mengerti artinya.Benarkah Gongra melukis ini, untuk menyampaikan perasaanya?

“Kau masih ada disini??Bukankah kau mestinya ada di bandara?”

Donghae menoleh,Siwon tengah berdiri menatapnya bingung.

“Bandara?Untuk apa aku kesana?”

“Aichh hari ini kan Gongra berangkat.Kau tidak mengantarnya?”

“Maksudmu?”

“Aichh memang Gongra tidak bilang kalau hari ini ia akan berangkat?”

“Tidak. dia tidak bilang apa – apa.”

“Aichhh kau ini!!Kemarin kan aku juga sudah beritahu padamu.Kalau hari ini, hari terakhir untuk kau bertemu dengan Gongra!!”

Dengan cepat Donghae mengambil kunci mobilnya diatas meja.Kemudian pergi meninggalkan Siwon yang tersenyum melihat kepergiannya.

oOo

“Gongra, cepat masuklah.Sebentar lagi pesawatmu akan Take off.”

Gongra hanya terdiam.Matanya memandang kearah luar bandara.Matanya mencari sosok Donghae diantara kerumunan orang – orang dibandara.Walaupun ia tahu Donghae tak akan pernah datang.Ia tidak kuat memberitahu Donghae kalau ia akan berangkat hari ini.Ia tak sanggup melihat wajah Donghae yang tersenyum memandang kepergiannya.Ia tak mau, hal itu akan semakin membuatnya berat untuk pergi.

“Gongra.” Panggilan Hyura membuatnya sedikit tersentak.Ia menoleh kearah Hyura dan tersenyum memandang kakaknya itu.Hyura membalas senyumnya.Hyura tahu adiknya tersenyum, hanya untuk menutupi kesedihannya.

oOo

Donghae memutar kepalanya, memandang sekitar bandara.Matanya mencari sosok Gongra.Tapi nihil ia tak menemukan sosok gadis itu dimanapun.Pikirannya kalut.Ia tak bisa berpikir dengan jernih sekarang.Ia berlari kearah penerbangan luar negri.Ia sudah tidak perduli teriakan gadis – gadis yang melihatnya.Yang ia tahu ia hanya ingin bertemu dengan Gongra.Gongra yang ia cintai bukan Gongra sahabatnya.Ia sadar kalau ia menyukai gadis itu tapi ia terlalu bodoh untuk menyadari perasaannya.

Pencariannya terhenti saat matanya menangkap sosok seorang gadis tengah menarik kopernya masuk ketempat pemeriksaan tiket.Dengan cepat ia berlari kearah gadis itu.Dan menepuk pundaknya pelan.

oOo

Hyura tersenyum saat seorang laki – lai yang ia kenal tiba – tiba berlari dan menepuk pundak adiknya.Ia yakin sepertinya adiknya akan menemukan kebahgian terbesar dalam kehidupannya sebenatar lagi.

oOo

Gongra menoleh, saat merasakan pundaknya ditepuk seseorang.Napasnya tercekat.Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.Tanpa sadar air mata menetes pelan dipipinya.

“Donghae?” ujarnya lirih.

Napasnya terengah – engah.Lelah rasanya.Tapi dengan cepat ia memeluk gadis didepannya.Seolah tak ingin melepaskannya lagi.Ia tak peduli dengan pandangan semua orang disekitarnya.Yang ia tahu ia tak ingin gadis ini pergi meninggalkannya.Ia tak mau.

Gongra terpaku saat Donghae tiba – tiba memeluknya.Ia tak menyangka Donghae akan datang dan memeluknya seperti ini.Memeluknya sampai ia merasa sesak.Perlahan ia rangkulkan tanganya kepunggung Donghae, seraya membalas pelukannya.

“Jangan pergi!!Aku mohon jangan pergi!!Tetaplah disini denganku!!” ujar Donghae lirih.

“Kenapa?Bukankah kau sudah menyetujui kepergianku?Kenapa kau sekarang melarangku?”

“Saranghae.Saranghae Gongra.”

Gongra tercekat.Apa yang Donghae katakan membuatnya merasa meleleh.Ia tak pernah menyangka Donghae akan mengatakan itu padanya.Rasanya ia belum percaya dengan apa yang ia dengar.

“Bukankah kau hanya menganggapku sebagai sahabatmu?Kenapa kau-“

Belum sempat Gongra menyelesaikan kata – katanya.Bibir Donghae sudah menyentuh bibirnya lembut.Matanya membulat.Pipinya merona menerima perlakuan Donghae padanya.

Dengan lembut Donghae melepaskan ciumannya.Ditatapnya Gongra lembut.Ia sentuh pipi Gongra yang merona merah.Dan tersenyum kearahnya.

“Aku terlalu bodoh.Sehingga tidak menyadari perasaanku padamu.”

“Gongra Saranghae.Aku mohon jangan pergi.Tetaplah disisiku.Hidupku kacau tanpamu.”

Gongra terdiam memandang Donghae.Apa yang Donghae katakan benar – benar membuatnya seperti melambung.Perasaanya terbalas.Baginya apa yang Donghae katakana seperti mimpi.Mimpi yang indah.Sampai ia merasa sulit untuk mempercayainya.

“Saranghae Gongra.Aku mohon katakan lah sesuatu!!Jangan diam saja!!”ujar Donghae sewot.

Gongra mengembangkan senyumnya.Ia sedikt menjijit kemudian mengecup bibir Donghae lembut.Mata Donghae terbelalak.Napasnya sedikit tercekat.Jantung berdegup tak karuan.

Dengan lembut Gongra melepaskan kecupannya.Ia tersenyum malu memandang Donghae yang pipinya terlihat merona.

“Nado Saranghae.” Ujarnya.

Donghae meloncat senang kemudian kembali memuluk Gongra erat.Ia senang ternyata Gongra memliki perasaan yang sama dengannya.Mestinya ia sadar kalau cinta sejatinya adalah gadis yang selalu dianggap sahabatnya ini.Ia berjanji dalam hatinya tak akan pernah membiarkan Gongra pergi dari sisinya lagi.

Gongra bersyukur dengan apa yang ia alami.Walaupun ia tak jadi berangkat dan kuliah di Sorbone tapi disini ia mendapatkan cintanya.Yang ia pahami cinta itu warna – warni. Rasa sedih kecewa dan kebahagian seperti sebuah perpaduan warna yang indah.Untuk menjadi lukisan yang indah memerlukan berbagai perpaduan warna yang kontras,begitupula dengan cinta tanpa kesedihan dan kekecewaan,kebahagianpun tak akan datang menjelang.

oOo

Peluklah aku dan akan ku tunjukan warna – warniku

_End_

thanks for read :D

leave comment :D

19 thoughts on “Colors of Love

  1. Chingu…td kirain yg mw jadi model lukisan ny hae,trnyata siwon… *padahal ud senyum2 geje neh
    ceileh hae jeles bener ma siwon..lagian hae telat bgt nyadarny kalo suka,kasian gongra…
    tp untunglah hepi ending,gak jadi pegi…he2,,ok deh chingu,nice ff,fighting!

  2. Cie cie cie,, si hae romantis pisannnn *plak*
    Eh hyuk pengacau,, jail bgt dah -___-
    Tp i lop u hyuk *nahloh??*

    Huahahaha…
    nice ff author!!!

  3. jincca~
    slaa stu ff favorit…
    gag trlalu pnjang,, tapi ngena bged…
    huaaa… trharuu bged,, author kereen dee,,
    akko sukka kta” pnutup.nyaa,,,

    jincca~ bner” kren…
    13thumbsup…

  4. tak ada kata terlambat, semuany sudah d atur. *sama siapa?. nay: y sama author laaah* hehe #geje kumat.
    4 jempol buat eonni!! bb^o^dd

Comment please? ( ื▿ ืʃƪ)