[Freelance] Gomawo Saranghae

Tittle : “Gomawo..Saranghae” (PART 2/2 End)

Author : Wari Hidayati a.k.a Shin Ai Reen

Main cast : Cho Kyu Hyun

                    Kim Eun Ri

Support cast : Shin Rae Jin

                        Cho Ha Jae

                        Kim Sun Ji

                        Lee Sung Min

Rating : PG-15

Genre : Romance / Love, Family

Ps : This is my first FF, I need an assessment from you all …I need your help to make other FF …Previously Thank you for your attention all of you …

Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan karakter dan hal-hal yang menyangkut lainnya harap dimaklumi dan dimaafkan.

Oya, ini FF pernah dipublish disalah satu grup di Fb tapi nama pemainnya beda.

^^ GOMAWO..

Tiga hari kemudian…

*Eun Ri POV

”Tuan muda… sudah pagi, anda harus sekolah.” ucapku sambil membuka tirai kamarnya.

”Hmm,, ini jam berapa?” tanyanya.

“Sekarang sudah pukul setengah tujuh. Air dan peralatan mandi tuan sudah saya siapkan. Ini handuk tuan.”

Tidak biasanya tuan muda terlambat bangun. Dan kali ini ia terlihat pucat. Sekarang sudah hari ketiga hukumannya, dan sudah 3 hari pula ia tidak makan. Dan ia pun tidak memiliki uang saku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, selain diam-diam memaksanya untuk memakan roti yang kubawakan, sesaat sebelum ia keluar kamar.

Pagi ini kulihat ada sebuah foto disamping bantal tidurnya. Aku tidak bisa melihat dengan pasti, sebab tuan muda belum beranjak dari tempat tidurnya.

 

“Gomawo…” ucapnya singkat dan menatapku.

“Ne. Cheonman..”

Ternyata itu adalah foto masa kecilnya bersama ayah dan ibunya. Selama ia dikamar mandi, aku pun mulai merapikan kamarnya. Dan terakhir kususun kembali foto itu diatas rak, disamping foto dirinya sekarang. Kutatap foto itu, tanpa terasa air matapun mengalir. Aku teringat masa laluku, dan adikku. Tanpa kusadari Kyu Hyun sudah berada dibelakangku, menatapku.

”Ada apa? Mengapa menatap fotoku seperti itu?”

”Aa…aniyo..” ucapku kaget.

”Hmm,, dari kecil aku sudah terlihat tampan bukan?” ucapnya membanggakan diri.

”Mmm…Ne..hehehe..”

”Kenapa masih berdiri disitu? Tidak melanjutkan pekerjaan?”

”Oh, ye..Kamsahamnida sudah mengingatkan saya tuan muda.” ucapku dan melanjutkan kembali pekerjaanku.

Kali ini ia sangat beda. Tidak marah-marah, lebih sering tersenyum, dan lebih membuka diri padaku. Tetapi ia tetap terlihat pucat. Hingga semua selesai, dan ia pun selesai. Aku kembali memaksanya memakan roti yang kubawa diam-diam dari ruang makan.

”Ani~ah,,,sudah berapa kali aku katakan. Jangan pernah lakukan hal ini lagi.”

”Aa~ tuan muda, makan saja. Saya tidak bisa melihat anda tidak makan seharian. Lagi pula ini hanya sepotong roti. Nanti kalau anda sakit bagaimana? Sementara anda tanggung jawab saya. Tuan muda, sekali-kali kasihanilah saya.” pintaku merayunya.

”Hyaa!! Aku tidak akan apa-apa. Sudahlah aku mau keluar, jangan halangi aku.”

”Shiro!! Saya tidak akan pergi sebelum anda memakannya! Lihatlah anda sangat pucat…Jebal… Kalau anda tidak mau menyuapnya sendiri, bagaimana jika saya suapkan?” Ucapku terus berusaha membujuknya.

”Aa~ Andwe!! Aku bisa sendiri..” ucapnya, kemudian memakan roti itu.

”Ini air minumnya..”ucapku lagi dan mengeluarkan sebotol air mineral.

”Gomawo. Sekarang minggirlah. Aku harus pergi sekolah.”

Aku pun beranjak dari depan pintu, membiarkannya lewat. Aku sangat meragukan kesehatannya.

***

*Author POV

Malam hari tiba…

Praaakk!!(piring dan gelas pecah)

“Hya!! Apa kau tidak bisa mengetuk pintu dulu!? Tidak lihat kalau aku sedang ada tamu!?”

”Mm….Mi….Mianhaeyo tuan muda. Saya sudah mengetuk pintunya, tapi tidak ada jawaban… Makanya sa….” Rae Jin terkejut.

”Apa maksudmu!! Berani sekali kau menyalahkanku?! Huh!!” bentak Ha Jae

”A..aniyo..Saya tidak menyalahkan tuan, saya yang salah. Saya tidak tahu kalau tuan sedang ada tamu..”

”Yeobo..Ada apa? Siapa dia?”

Seorang yeoja yang masih berseragam sekolah keluar dari kamar Ha Jae.

“Aa~ changi…Dia cuma pembantu. Menyusahkan saja.” Ucap Ha Jae sambil melihat Rae Jin.

“Oouum,, ya~ kalau jadi pembantu itu yang sopan! Itu pun kalau kau tidak mau dipecat.” Ucap perempuan itu.

“Apa yang kau laukan! Cepat bersihkan! Dasar perempuan bodoh!”

”Awh..N..n.. ne..” Rae Jin terjatuh setelah didorong oleh Ha Jae.

”Ya~! Kasar sekali kau padanya. Apa kau tidak bisa lebih sopan?!” ucap Kyu Hyun yang ketika itu melihatnya.

”Wae? Kau mau jadi pahlawannya? Hmm, silahkan.”

”Kau!!”

”Ani… Aniyo.. Tuan muda,andweyo..” ucap Eun Ri, menahan Kyu Hyun yang hendak memukul Ha Jae.

”Tuan jangan lakukan itu. Biar saya yang membantu Rae Jin. Tuan terlihat sangat pucat dari tadi pagi. Tuan istirahat saja.”

”Kau Jessica!! Lebih baik kau pulang kerumahmu, sebelum orang tuamu mencarimu.” Kyu Hyun pun pergi kekamarnya, setelah berbicara pada yeoja yang bersama kakaknya itu.

 

*Eun Ri POV

”Rae Jin~ah…Kau tidak apa-apa? Sudahlah, jangan menangis lagi.”

“Hiks…hiks…Aku tidak kuat lagi bekerja disini Eun Ri~ah… Setiap hari aku dicaci oleh Tuan muda Ha jae.”

“Mianhae… Aku tidak bisa membantumu saat itu.. Aku juga harus membantu tuan muda Kyu Hyun. Mianhaeyo… Tapi, yang kita alami tidak berbeda jauh. Aku juga sering mendapat cacian. Sama sepertimu..” ucapku menenangkannya.

”Kita bebeda Eun Ri~ah, walaupun tuan Kyu Hyun sering membentakmu, tapi dibalik itu dia juga memperlihatkan sisi baiknya bukan? Contohnya saja tadi. Dia mau menolongku. Dan dia juga mendengarkan kata-katamu. Apalagi akhir-akhir ini tuan muda Kyu Hyun sangat jarang marah. Sebaliknya, tuan muda Ha Jae…” Rae Jin semakin bersedih.

”Rae Jin~ah,,kau jangan bicara seperti itu. Memang akhir-akhir ini ia terlihat sangat baik. Tapi…aah..Aku tidak mungkin berpikiran negatif padanya. Jebal..Jangan seperti ini. Bersabarlah dulu. Aku yakin suatu saat tuan muda Ha Jae akan berubah.”

”Ne. Kau tidak perlu berpikiran negatif pada tuan muda Kyu Hyun. Aku mengerti maksudmu. Tidak mungkin kau akan menjatuhkan namanya. Sudahlah, kau tidak akan bisa menyelesaikan masalahku.”

”Ya…..Rae Jin~ah, jangan berpikir begitu. Aku akan membantumu. Sampai kapanpun aku akan membantumu.” ucapku meyakinkannya.

”Tapi apa? Aku sudah tidak kuat lagi seperti ini.”

”Mulai sekarang aku yang akan mengurus semua keperluan tuan muda Ha Jae. Kau yang akan mengurus semua keperluan tuan Kyu Hyun.”

”Mwo? Huh.. kau tidak akan sanggup. Sudahlah, sebaiknya kau temui tuan mudamu. Sekarang pasti ia membutuhkanmu. Aku tidak apa-apa.”

”Tapi, Rae Jin~ah…”

”Tidak apa-apa. Ayo temui dia. Ini saatnya kau bekerja.” Rae Jin menarik tanganku, dan membawaku hingga kedepan pintu kamar Kyu Hyun. Kemudian pergi kekamarnya dengan memberikan senyum kecil padaku.

*Eun Ri POV

Tok..tok..tok..

“Tuan muda, bolehkah saya masuk?”

Tok..tok…tok…

“Tuan muda…” Aku tidak mendapat jawaban apapun. Perasaanku mulai tidak tenang. Tanpa izin, aku masuk kekamarnya. Dan jawaban untuk perasaanku terjawabkan. Tuan muda Kyu Hyun terduduk lemas didepan rak bukunya.

”Tuan,, tuan muda, jawab aku! Tuan muda sadarlah.. Tuan.. Jebal..Bukalah matamu..” Aku mengguncang-guncang tubuhnya dan kuraba pipinya.

”Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan, nyonya dan tuan tidak dirumah. Ah, Ha Jae. Aniyo, mereka sedang tidak baik. Rae Jin, ye, Rae Jin..” gumamku dalam hati.

”Tuan tunggu sebentar, aku akan minta bantuan.” Aku segera berdiri, tapi, tiba-tiba ia memegang tanganku, dan menahanku. Ia sangat tidak ingin orang lain mengkhawatirkannya.

”Jangan…Jangan beri tahu siapapun. Aku tidak ingin yang lain khawatir, terutama ommaku.”

”Tapi tuan, anda…”

”Sssstt…Aku tidak bai-baik saja.” Tuan muda pun mulai bergerak. Ia berusaha untuk berdiri kembali.

Aku membantunya berdiri, dan membimbingnya menuju tampat tidur. Ia terlihat sangat lemas dan pucat, bahkan lebih pucat dari sebelumnya.

“Tunggu sebentar tuan.”

Tanpa mendengarkan perkataannya aku segera berlari keluar mencari sesuatu untuk menurunkan panas tubuhnya. Saat akan kembali kekamarnya, aku melihat tuan muda Ha Jae kembali membentak Rae Jin, kemudian pergi bersama yeoja tadi. Aku kembali merasa bersalah pada Rae Jin, karena tidak bisa menolongnya. Tapi disatu sisi aku akan merasa sangat bersalah jika terjadi sesuatu pada tuan muda jung hun. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimanapun, mereka orang yang sangat aku sayangi.

Setelah mereka pergi, tanpa pikir panjang aku segera berlari kekamar tuan muda Kyu Hyun.

Dikamar, aku mendapatinya sudah tetidur.

”Hoouuh.. Tuan muda sudah tidur. Mudah-mudahan dengan ini panasnya turun.” Aku  meletakkan handuk kecil yang kubawa tadi di keningnya. Handuk itu dingin, karena sebelumnya aku basahi dengan air es yang mencair. Aku terus melakukannya. Memang berat melakukannya sendiri. Sesuai permintaannya tidak ada siapapun dikamar itu selain aku yang merawatnya. Karena mata yang sangat mengantuk, akupun tertidur disamping tempat tidurnya.

Pukul 11 malam.

Bel rumah berbunyi. Eun Ri benar-benar sangat kelelahan, dia bahkan tidak mendengar bunyi bel itu. Tak berapa lama, pintu rumah dibukakan oleh Rae Jin.

”Oh, mianhe nyonya, tuan. Saya terlambat membukakan pintu.”

”Aah, tidak apa-apa.” jawab ahjumma itu.

”Mari nyonya, biar saya bawakan.”

”Aah, tidak usah, hmm, sepi sekali. Dimana Eun Ri? Kenapa aku tidak melihatnya? Lalu Kyu Hyun dan Ha Jae?” tanya ahjumma itu.

”Ohh, mmm, tuan muda Ha Jae dari tadi keluar, dan belum pulang. Tuan muda Kyu Hyun ada dikamarnya, bersama Eun Ri. Dan dari tadi Eun Ri juga belum keluar-keluar dari kamar itu. Saya tidak berani masuk, karena saya bukan pembantu tuan Kyu Hyun.”

”Apa katamu?! Dari tadi anak itu belum keluar dari kamar Kyu Hyun?! Keterlaluan!” Jawab tuan besar tiba-tiba. Dan segera menuju kamar Kyu Kyun.

”Ya! Kau mau kemana!?” tanya ahjumma pada suaminya itu. Namun pertanyaannya tidak dihiraukan oleh lelaki itu.

Sesampainya didepan kamar Kyu Hyun…

Brraaaakkk….Pintu terbuka, dan terhempas kedinding.

“Ya! Apa yang kalian lakukan!” teriak ahjussi itu mengagetkan siapapun yang mendengarnya.

Eun Ri terkejut melihatnya. Ia segera bangkit dan memberikan hormat pada ahjussi itu. Kyu Hyun yang sedang tidur pun terbangun mendengar suara lantang ayahnya itu.

”Tu,,tuan besar…nyonya…mi..mianeyo…saya,,” ucap Eun Ri terbata.

”Apa yang kau lakukan. Cepat keluar dari kamar ini!!”

”Tuan,, saya,, saya harus menjaga..” perkataan Eun Ri kembali dipotong oleh ahjussi itu.

”Jangan banyak bicara! Cepat kembali kekamarmu. Tugasmu sudah selesai. Jadi sekarang tinggalkan dia. Biarkan saja dia sendiri, sampai dia menyadari kesalahannya.!”

”Tapi,, tuan muda sedang sakit.. Aku tidak mungkin meninggalkannya.”

”Mwo? Kyu Hyun~ah..bagaimana keadaanmu? Awh! Lepaskan tanganku!” Ucap ahjumma itu sambil berusaha melepaskan tangannya.

”Kau tidak boleh menghampiri anak itu! Dan kau juga Rae Jin! Tidak ada alasan untuk mendekatinya. Eun Ri~ah keluar sekarang juga!”

”Andwe.. Jangan keluar..” Kyu Hyun akhirnya angkat bicara. Ia segera memegang tangan Eun Ri saat akan berjalan keluar. Kyu Hyun berusaha untuk bangkit, tapi dia terlalu lemah.

”Tuan muda..anda..hoh…mari saya bantu..” Jawab Eun Ri segera dan membantu Kyu Hyun bangkit.

”Jangan memarahinya appa. Dia tidak salah. Jika appa masih menganggapku anak, kali ini kumohon pada appa. Biarkan Eun Ri menemaniku. Aku…kesepian.” Kata-katanya terhenti. Ia menatap penuh harapan pada ayahnya, lalu menunduk menyembunyikan rasa sakit dan kesedihannya.

” Eun Ri~ah, cepat keluar. Jika tidak, maka kau akan mendapatkan hukuman yang sama sepertinya!”

”Mwo?! Huh.! Cho Jung Il…Kau keterlaluan! Kyu Hyun itu anakmu! Dia sedang sakit! Dia membutuhkan teman! Apa kau tidak punya hati?! Lepaskan tanganku!” Ucap ahjumma itu lantang pada suaminya.

”Omma.. sudahlah.. jangan seperti itu. Aku tidak apa-apa. Eun Ri~ah pergilah kekamarmu..Gomawo sudah menemaniku..Mianhae..Aku sudah menyusahkanmu..”

”Kyu Hyun~ah…Omma.. Maafkan omma..”

”Tuan muda…jangan bicara seperti itu…”

”Keluarlah…ikuti saja kata appa.” pinta Kyu Hyun pada ibunya dan Eun Ri.

Dengan berat hati mereka pun keluar dari kamar meninggalkan Kyu Hyun dalam keadaan yang semakin parah…

Tetapi diluar kamar…

”Ahjussi…!” teriak Eun Ri tiba-tiba.

Ahjumma dan Rae Jin terhenti. Mereka kaget melihat reaksi Eun Ri yang tiba-tiba itu.

”Ahjussi…Tidak cukupkah bagi anda hukuman itu untuknya? Atau itu kurang menyiksa dirinya? Huh..! Lihatlah. Anak anda sedang sakit! Tidak adakah rasa iba dihati anda untuknya? Selama ini dia selalu menuruti kehendak anda, bahkan sekalipun itu menyakitkan baginya, dia tetap melaksanakannya. Anda bahkan tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah! Coba anda lihat… Dimana anak kesayangan anda saat ini? Tidak ada kan? Dia bahkan tidak peduli dengan adiknya sendiri. Huh..! Anda sungguh keterlaluan! Apakah anda tahu yang dilakukan Tuan muda Kyu Hyun selama ini? Apakah anda tahu apa yang menemaninya saat ia sedih? Apakah anda tahu siapa yang selalu ada dalam hatinya, yang selalu dia bela saat orang meremehkannya? Anda tidak tahu bukan? Karena anda memang tidak pernah ingin tahu tentangnya! Anda bahkan tidak mengerti arti ketulusan hatinya. Ahjussi, saya tidak peduli anda mau menghukum saya. Yang penting bagi saya saat ini adalah kesehatan dan kebahagiaannya. Saya tulus merawatnya, dan saya telah berjanji pada diri saya untuk membuatnya kembali tersenyum dan mendapatkan kebahagiaannya.” Eun Ri mengakhiri perkataannya dan kembali kekamar Kyu Hyun. Ahjussi itu terdiam. Begitu pula ahjumma dan Rae Jin, mereka tidak bisa berkata-kata mendengar penjelasan Eun Ri tadi.

Tiba-tiba keheningan itu pecah dengan teriakan Eun Ri dari dalam kamar Kyu Hyun.

”Tuan muda…..Tuan….Ada apa dengan anda? Tuan sadarlah…Tuan kumohon…”

Kyu Hyun pingsan dan terjatuh tepat disamping meja belajarnya. Ditangannya ada sebuah foto ukuran kecil. Foto itu sama dengan foto yang dilihat Eun Ri saat itu. Ahjumma yang mendengar teriakan Eun Ri segera berlari kekamarnya, disusul dengan Rae Jin. Tetapi ahjussi masih terdiam didepan kamar itu.

”Omo!!! Kyu Hyun~ah…Ini omma nak… Bangunlah.. Buka matamu nak.” ucap wanita itu sambil memeluk anaknya.

”Tuan muda sadarlah…Maafkan saya…Jika saja saya tidak mengatakannya, mungkin tidak akan seperti ini..”ucap Rae Jin yang merasa sangat bersalah.

” Eun Ri~ah cepat telepon dokter! Cepat..”

”Rae Jin~ah, kau panggil bodyguard itu untuk mengangkatnya ketempat tidur! Cepat larilah!”

”Ne, nyonya.” Rae Jin segera berlari melaksanakan perintah ahjumma itu. Diluar kamar ia berpapasan dengan ahjussi tadi, tetapi tidak menghiraukannya.

Ahjussi itu mulai berjalan menuju kamar. Namun terhenti tepat didepan pintu, sebab bodyguard-bodyguard itu segera berlari memasuki kamar. Ia hanya bisa melihat anak yang telah dimarahinya tadi diangkat dan terbaring lemah tak sadarkan diri. Hingga bodyguard itu keluar, ia masih berdiri didepan pintu.

Beberapa saat kemudian dokter tiba. Eun Ri menyadari bahwa ahjussi itu berada didepan pintu. Namun kali ini ia tidak menghiraukannya.

”Hmm…Anak ini sangat lemah. Panas tubuhnya sangat tinggi. Dia terlalu banyak kekurangan cairan tubuh. Yang saya cemaskan adalah jika nanti ia terkena gagal ginjal karena kekurangan cairan. Saya masih ragu dengan penyakit ini. Dia harus betul-betul diperiksa. Akan lebih baik jika anak ini dibawa kerumah sakit. Hmm…Apakah tadi dia sudah sarapan?”

”Owmm….dia…..” ahjumma itu tidak dapat melanjutkan perkataannya.

”Owh, mmmmm….Sudah dok. Tetapi hanya sesuap. Dia bilang tidak ada nafsu untuk makan.” Eun Ri melanjutkan dengan sedikit berbohong.

”Hmm….Ini juga yang menyebabkan ia sangat lemah. Jika dia sudah sadar, berikan obat ini. Tetapi sebelumnya ia harus sarapan. Jika tidak obat ini akan percuma. Terus kompres kepalanya dengan handuk dingin untuk menurunkan panasnya. Jika keadaannya tidak membaik, segera bawa ia kerumah sakit. Ini resepnya. Baiklah nyonya saya permisi dulu.” ucap dokter itu meninggalkan ruangan.

Diluar kamar ahjussi itu tidak bisa berkata apa-apa. Ia pun pergi menuju sebuah kursi yang tidak jauh dari kamar Kyu Hyun. Ia hanya tertunduk lesu melihat keadaan itu.

 

*Eun Ri POV

”Nyonya, maafkan saya. Saya terpaksa berbohong.”

”Tidak apa-apa, aku bahkan tidak tahu harus menjawab apa. Gomawo sudah membantuku dan Kyu Hyun. Kata-katamu menyadarkanku. Kau benar, bahkan aku pun tidak mengetahui apa yang dirasakan Kyu Hyun. Aku tidak pantas dikatakan sebagai omma yang baik.”

”Nyonya…Jangan seperti itu. Bagaimana pun juga ini adalah salahku. Jika saja aku tidak memberitahu tuan besar jika Eun Ri ada disini, pasti ini tidak akan terjadi. Maafkan saya. Eun Ri~ah, maafkan aku..Aku selalu membuatmu susah. Maafkan aku..” Rae Jin menangis.

”Sudahlah, ini bukan salah siapapun. Jangan menyesali yang telah terjadi.” ucapku sambil memeluk Rae Jin, dan memegang tangan ahjumma itu.

Aku keluar menemui ahjussi itu, dengan membawa foto yang tadi kudapati dari tangan Tuan muda Kyu Hyun.

”Foto ini…Saya ambil dari tangannya saat dia pingsan tadi. Tuan muda selalu membawa foto ini disaat ia kesepian maupun sedih. Ia mempunyai dua buah foto ini dengan ukuran yang berbeda. Jika saat sedih ia selalu bersama foto ini, tetapi saat tidur ia selalu meletakkan yang berukuran besar disamping bantalnya.”

Kuceritakan semua yang kuketahui tentang foto itu pada ahjussi. Aku melihat sebuah penyesalan dari wajah ahjussi itu. Ia terdiam mendengar penjelasanku dan terus menatap foto yang aku berikan itu. Tanpa aku sadari, ahjumma berada tepat dibelakangku dan mendengar pembicaraan kami.

“Apa kau menyesal? Kau bahkan tidak tahu kalau Kyu Hyun selalu bersama foto itu disaat kau memarahinya. Apakah sekarang kau mengerti dengan kesendiriannya?” ucap ahjumma itu.

Ahjussi meletakkan foto itu, kemudian pergi tanpa berkata sedikitpun.

”Hah..Dia bahkan tidak ingin melihat anaknya. Aku sungguh tidak tahu harus bagaimana menghadapinya yang keras kepala itu. Aku juga tidak tahu harus bagaimana menghadapi Ha Jae.” Ahjumma terduduk menyesali dirinya.

Tak lama kemudian terdengar suara Rae Jin memanggil kami dari dalam kamar, memberitahu bahwa Kyu Hyun sudah sadar.

Kami pun segera berlari menemuinya.

”Kyu Hyun~ah.. Bagaimana keadaanmu nak?” tanya ahjumma.

”Tuan muda, anda baik-baik saja?” ucapku.

Kyu Hyun hanya mengangguk, dan tersenyum kecil pada kami. Nyonya sudah mulai tenang, ia mempercayaiku untuk merawat Kyu Hyun. Sedangkan Rae Jin, dia juga sudah tenang melihat keadaan Kyu Hyun. Ia pun pergi kekamarnya setelah membawakan sarapan untuk Kyu Hyun. Sekarang hanya ada aku dikamar itu yang menemani Tuan muda. Ia masih tertidur setelah sadar tadi. Aku menghabiskan seperempat malamku dikamar itu dengan merapikan beberapa barangnya. Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 4 pagi, dan tuan muda masih tertidur. Kesempatan itu aku gunakan untuk tidur sejenak di meja belajarnya.

***

3 jam berlalu. Aku terbangun, tiba-tiba aku terfikirkan tuan muda…

”Oooaahhmm.. Bagaimana aku ini, disuruh menjaga malah tertidur. BABO!” aku memukul kepalaku.

”Kau sudah bangun? Kenapa memukul kepalamu sendiri?” tanya Kyu Hyun membuatku kaget.

”Uuuh?? Tuan muda? Oh,,anda sudah sarapan?Oh, tunggu dulu, ini jam berapa? Kenapa anda cepat sekali bangunnya?” Aku terus bertanya padanya. Namun ia hanya memberikan sebuah senyuman padaku.

“Kenapa tuan tersenyum? Adakah yang lucu?”tanyaku heran

“Kau yang lucu. Kau bertanya tanpa ada jeda sedikitpun. Lihat wajahmu itu, sangat kusut. Lihat pakaian dan rambutmu, mereka juga ikutan kusut. Kau tidak tidur semalaman? Hmm,, sekarang sudah pukul 7 lewat, dan aku sudah sarapan. Omma yang menyiapkannya untukku. Sekarang kembalilah kekamarmu. Bersihkanlah dirimu, aku tidak mau melihatmu seperti ini lagi nanti.”

”Uh?Oo…Ne.. Mmm…Tuan muda…” perkataanku terhenti.

”Aku baik-baik saja.. Kau tidak lihat aku sudah segar kembali?”

”Hemm….Ne..Saya permisi keluar dulu.” aku tersenyum seraya membungkuk dan segera keluar. Belum selesai aku memberikan pertanyaan, ia sudah tahu jawabannya.

Sekarang semenjak kejadian itu Kyu Hyun sudah banyak berubah. Ia tidak pernah lagi marah-marah dan membentakku. Ia mulai menunjukkan sisi yang sebenarnya dari dirinya padaku, kepada Rae Jin, terutama ibu tirinya itu. Namun masih ada kendala yang harus kami hadapi, yaitu ayahnya. Memang tidak separah yang sebelumnya, tapi tetap saja Ahjussi masih keras kepala dan egois.

*Author pov

2 bulan berlalu… Suatu hari Nyonya Cho memberikan sebuah kejutan pada Eun Ri dan Rae Jin. Ia memberitahu bahwa mereka bisa sekolah mulai besok. Dan mereka satu sekolah dengan Kyu Hyun dan Ha Jae. Tetapi tetap dengan pembagian yang sama. Eun Ri sekelas dengan Kyu Hyun, dan Rae Jin sekelas dengan Ha Jae.

Awal bulan pertama mereka lalui dengan senang, meskipun ada masalah kecil yang menimpa. Memasuki bulan berikutnya dan seterusnya, mereka mulai mendapatkan banyak masalah. Salah satunya dengan kelompok genk cewek centil yang terdiri dari Chaery, Jessica, Min Young, dan Ji Sun, yang selalu berusaha mendapatkan perhatian Kyu Hyun. Mereka merupakan sekelompok anak-anak pejabat yang hanya memanfaatkan kecantikan dirinya, dan kekayaan orang tua mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka pun memanfaatkan Ha Jae untuk mendekati Kyu Hyun.

***

Suatu hari yang tenang, diriuhkan dengan percekcokan antara Min Young dan Eun Ri.

”Ya! Berani sekali kau mendekati Kyu Hyun oppa! Pikir dulu dirimu siapa! Kau tidak pantas untuknya!” bentak Min Young.

”Maksudmu apa? Aku tidak mengerti. Mengapa tiba-tiba marah padaku?”

*FLASH BACK

”Oppa, ini bekal makan siang untukmu. Semua makanan kesukaanmu ada didalamnya.” ucap Min Young sambil tersenyum menatap Kyu Hyun.

”Gomawo..Tidak usah…Aku sudah ada bekal makan siang sendiri.” Kyu Hyun membuka bekal makan siangnya. Saat Min Young melihatnya, ia heran mengapa bekal makan siang Kyu Hyun sama dengan yang dimiliki Eun Ri.

”Apa anak itu yang membuatkannya untukmu?” Min Young bertanya dengan wajah cemberut sambil menunjuk Eun Ri yang tak jauh berada didekatnya.

”Oh? Mmm…Ne.” jawab Kyu Hyun singkat.

Min Young yang saat itu marah, seketika itu juga memandang sinis ke arah Eun Ri. Dan segera keluar dari kelas itu.

*END FLASH BACK

”Huh! Pintar sekali kau membuat alasan. Kau hanya orang miskin yang tidak tahu malu! Berani sekali kau membuatkan makan siang untuk Kyu Hyun oppa. Ya! Asal kau tahu, makanan yang kau berikan itu tidak ada apa-apanya bagi oppa. Kau hanya akan meracuninya dengan tanganmu itu!”

”Aku memang miskin. Tapi bukan berarti kau bisa menghinaku seenaknya saja. Buat apa aku memberikan racun pada Kyu Hyun-ssi jika itu akan menyakitinya. Itu tidak penting! Dan lebih tidak penting lagi untuk apa aku berurusan denganmu.”

”Mwo?! Berani sekali kau!” Min Young mengangkat tangannya untuk menampar Eun Ri. Namun terhenti karena ditahan oleh Kyu Hyun.

”Tidak bisakah kau merubah sikapmu untuk lebih baik? Hanya karena makanan kau menghinanya. Perempuan macam apa itu? Jangan manfaatkan ketenaranmu sebagai anak pejabat disekolah ini untuk melakukan kejahatan pada orang lain!” Kyu Hyun pun pergi, dan menarik tangan Eun Ri untuk pergi bersamanya.

*Eun Ri POV

”Gomawo..Tuan muda..” ucapku lirih

”Hmm… lain kali jangan kau layani orang seperti itu. Tapi, mianhae…Gara-gara aku juga kau jadi dibentaknya.”

”Hmm..Ani~ah, Aniyo..Dia hanya salah paham.” jawabku singkat

”Aa…Satu lagi. Jangan pernah panggil aku tuan muda selama disekolah. Arasso?”

”Ne… Arasso.”

***

Dirumah, keadaan sangat tenang. Nuansa rumah terlihat sangat tenang saat ini. Ini jarang sekali terjadi. Sudah 3 hari tuan dan nyonya pergi untuk urusan perusahaan. Yang tinggal hanya mereka bertiga. Sebab Ha Jae sedang tidak ada dirumah. Ia selalu pulang malam.

Malam itu, Rae Jin membuat suatu pernyataan mengejutkan pada Eun Ri.

Tok tok tok…

“Eun Ri~ah..Kau sudah tidur?”

Sreekk!!(pintu dibuka)

“Oum…Rae Jin.. Masuklah.. Aku belum tidur.”

”Apa aku mengganggumu?”

”Aaah, ani, aniyo… Ada apa? Sepertinya serius?”

”Akkuu…Ak…akuu,,”

”Hmm…Kau kenapa?”

”Aku menyukai tuan muda Kyu Hyun.” ucap Rae Jin yang langsung memalingkan wajahnya dari Eun Ri.

”Oooh? Jinja? Ooo…Mukamu memerah…Hehehe.”

”Aku serius Eun Ri. Dia sangat baik pada siapapun. Termasuk padamu dan aku. Aku tidak bisa merahasiakan ini sendiri. Makanya aku memberitahumu.”

Eun Ri hanya terdiam. Dia tidak mungkin mengecewakan sahabatnya ini dengan fakta bahwa ia juga menyukai Kyu Hyun. Baginya kebahagiaan sahabatnya itu sudah sangat membuatnya senang. Tetapi tetap saja ia tidak bisa lepas dari fakta bahwa ia juga menyukai orang yang sama.

***

Keesokan harinya, kelompok genk cewek centil itu kembali membuat masalah. Kali ini tidak dengan Eun Ri, tetapi dengan Rae Jin. Mereka memaksa Rae Jin untuk mengakui dirinya seorang pembantu dirumah Kyu Hyun. Hal ini mereka ketahui dari Jessica yang pernah melihatnya saat ia mengunjungi rumah Ha Jae dan Kyu Hyun. Keributan ini yang membuat Eun Ri merasa ingin tahu apa yang terjadi diluar sana. Kaget ia melihat sahabatnya itu dianiaya dan dihina oleh genk cewek yang tidak punya perasaan itu. Dengan sedikit takut ia memberanikan diri untuk menolong temannya itu. Alhasil, ia pun ikut menjadi korban mereka. Dengan alasan yang dilontarkan Jessica, mereka semakin menjadi-jadi mempermainkan Eun Ri dan Rae Jin. Namun kali ini pokok permasalahan lebih difokuskan pada Eun Ri, sebab hari sebelumnya ia mengalami hal yang sama seperti ini, tetapi hanya dengan Min Young. Saat itulah Min Young meminta teman-temannya untuk lebih menganiaya Eun Ri.

Eun Ri juga dipaksa untuk mengakui bahwa ia seorang pembantu, namun ia bersikukuh tidak mengakuinya, sebab ia sudah berjanji pada Kyu Hyun untuk tidak melayani orang seperti mereka. Saat ia mencoba pergi, Min Young cs, menghalanginya, bahkan memaksanya untuk berlutut didepan mereka dihadapan siswa sekolah. Ia tidak bisa mengelak lagi. Ia mulai membungkuk dan berdiri setengah lutut dihadapan Min Young. Namun perbuatan mereka kembali dihentikan oleh Kyu Hyun, yang langsung menarik tangan Eun Ri untuk berdiri.

“Awh.. Kyu Hyun-ssi…”

“Berdirilah, kau tidak perlu bersujud dihadapan mereka.” Kyu Hyun menarik tangan Eun Ri dan membantunya berdiri.

“Kalian!! Apa yang kalian banggakan dari ini semua? Huh!” tunjuk Kyu Hyun ke Min Young cs.

“Oppa…Apa yang kau katakan? Kami hanya memberi pelajaran yang pantas untuknya. Dia sudah keterlaluan.” Bantah Chaery.

“Ne, dia juga berani melawan Min Young.” Ji Sun menimpali.

“Lagipula mengapa oppa membelanya? Dia bukan siapa-siapa oppa, dia juga bukan kekasih oppa. Dia hanya seorang pembantu.” bantah Jessica.

“Siapa yang mengatakannya pembantu?! Kalian salah..” Kyu Hyun menarik Eun Ri dan mencium tepat pada bibirnya.

Eun Ri hanya terdiam, tidak bicara sepatah katapun. Dia sangat kaget dengan apa yang dilakukan oleh majikannya itu. Ditambah lagi, itu terjadi didepan sahabatnya.

”Sekarang apa yang kalian inginkan? Bukankah itu sudah cukup untuk memberitahu kalian?” ucap Kyu Hyun yang masih memegang tangan Eun Ri. Dan kemudian membawa Eun Ri pergi dari tempat itu.

Eun Ri benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Pikirannya kacau. Yang ada didalam hatinya saat ini adalah Rae Jin, sahabat yang sangat disayanginya.

***

Di taman sekolah…

”Duduklah. Hmmm..” ucap Kyu Hyun pada Eun Ri.

”Ooh? Mmm…Tu..mm….Maksud saya Kyu Hyun-ssi…Gomawo sudah menolongku.”

”Hmmm…Ne. Cheonman. Eun Ri~ah sudah berapa kali aku katakan, jangan pernah melayani orang-orang seperti mereka. Mereka tidak akan segan-segan untuk melukai orang yang dianggapnya… musuh. Termasuk kau.”

”Tapi aku tidak melawannya. Aku hanya ingin membantu Rae Jin. Aku tidak bisa melihat Rae Jin dipermainkan mereka.”

”Ne…Arraso. Tapi kau juga harus memperhatikan dirimu. Arasso?” Kyu Hyun mulai berdiri dan berjalan meninggalkan Eun Ri. Namun ia tiba-tiba berhenti dan berbalik, berkata pada Eun Ri.

”Masalah itu…mmm..Mianhaeyo…” ucap Kyu Hyun, kemudian memegang bibirnya, dan pergi meninggalkan Eun Ri yang masih mematung.

***

Dirumah tampaknya suasana tidak bersahabat. Sekalipun Rae Jin tidak ada menyapa Eun Ri. Ia terus mengerjakan pekerjaannya tanpa mempedulikan Eun Ri yang sedang memperhatikannya.

*Eun Ri POV

”Rae Jin~ah,, kenapa kau seperti ini? Kau marah padaku?” tanyaku padanya.

Rae Jin hanya menatapku sebentar, kemudian melanjutkan pekerjaannya.

”Rae Jin~ah..Jebal…Jangan seperti ini. Apa kau masih memikirkan kejadian tadi siang? Yang dikatakan tuan muda itu hanya bohongan. Percayalah..”

”Mwo?! Bohong? Hah! Bagaimana aku bisa percaya. Kata-kata itu jelas terdengar dari mulut tuan muda. Hah…Tidak kusangka kau akan berbohong kepadaku.”

”Sungguh, aku tidak bohong. Tuan muda berkata seperti itu hanya untuk menolong kita.”

”Menolong katamu?! Apa kau gila? Dia tidak hanya berkata seperti itu, tapi juga menciummu didepan mataku. Kau tega Eun Ri. Kau tahu aku menyukai tuan muda. Aku ceritakan semuanya padamu. Tapi pada akhirnya, kau menghancurkan kepercayaanku. Hah! Untung saja saat ini tuan muda tidak dirumah. Jika ada, pasti dia akan membelamu lagi.  Sekarang pergilah. Aku tidak ingin melihatmu.”

”Rae Jin, aku tidak pernah berbohong padamu. Kejadian itu tidak aku inginkan. Itu terjadi tiba-tiba. Jika aku tahu dia akan seperti itu,pasti aku akan menghindar. Kau salah paham.”

Rae Jin tetap tidak memperhatikanku. Ia justru pergi meninggalkanku. Tampaknya ia benar-benar marah padaku. Aku memang menyukai Kyu Hyun. Tetapi hal itu sungguh bukan keinginanku. Aku merasa sangat bersalah padanya.

 *Author Pov

Sebulan berlalu. Rae Jin tetap tidak ingin berbicara pada Eun Ri. Hingga suatu hari Kyu Hyun menyadari situasi ini. Ia heran melihat tingkah antara Eun Ri dan Rae Jin yang sudah jarang berkomunikasi. Tetapi, saat ia menanyakannya, mereka selalu berkilah. Kali ini Kyu Hyun mendapati mereka sedang membicarakan masalahnya. Dan ia mengetahui jelas pokok permasalahannya.

”Kita sudah terlalu lama seperti ini. Aku mohon, lupakanlah masalah saat itu. Aku tidak bisa seperti ini terus. Aku tidak bisa terus berbohong pada tuan muda tentang masalah ini. Lagipula itu sudah sebulan berlalu.”Ucap Eun Ri memulai pembicaraan.

”Aku sudah melupakan masalah itu. Jadi sekarang jangan ganggu aku.”

”Belum! Kau belum melupakannya. Apa kau masih mempercayai hal saat itu? Rae Jin~ah, rasanya aku sudah puas untuk mengatakannya padamu kalau ciuman dan kata-kata tuan muda saat itu hanya bohong. Tuan muda hanya ingin menolong kita. Itu saja. Aku bersedia untuk keluar dari rumah ini sekarang juga, jika itu dapat membuatmu percaya kembali. Dan tidak akan ada yang dapat mengganggumu lagi.”

”Kau hanya membuang waktuku. Minggirlah.” Ucap Rae Jin meninggalkan Eun Ri.

Eun Ri sudah putus asa. Dia terduduk ditepi kolam renang yang terlihat tenang itu.

Malam hari dilalui Eun Ri hanya didalam kamar. Tidak terpikirkan olehnya Kyu Hyun majikannya itu. Bahkan ia pun tidak menyadari bahwa Kyu Hyun memperhatikan keadaannya. Melihat keadaan seperti itu Kyu Hyun angkat bicara pada Rae Jin tentang kejadian yang sebenarnya.

Malam itu Kyu Hyun pun tidak bisa tidur. Ia sendiri sebenarnya tidak mengerti mengapa bisa mencium Eun Ri. Mengapa harus Eun Ri? Ia mulai tidak bisa mengontrol pikirannya. Ia teringat kembali kejadian saat itu.

Beberapa hari kemudian, Rae Jin memulai pembicaraan dengan Eun Ri. Ia mengakui kesalahpahamannya selama ini. Pada kenyataannya, Ia hanya tidak bisa menerima keadaan bahwa Eun Ri sangat dekat dengan Kyu Hyun. Karena ia pula, sekarang sahabatnya itu jarang memperhatikan Kyu Hyun. Ia sadar bahwa selama ini ia terlalu egois pada orang yang disayanginya itu. Ia mulai bisa menerima kedekatan Kyu Hyun dan Eun Ri. Tidak hanya hubungan pembantu dan majikan, tetapi juga menerima jika suatu saat Kyu Hyun benar-benar menyukai Eun Ri.

***

Keadaan kembali normal. Ahjussi dan Ahjumma sudah kembali setelah 5 bulan berada diluar negeri. Seiring dengan bergantinya hari, Kyu Hyun mulai menyadari perasaanya terhadap Eun Ri. Hanya saja, ia belum berani untuk menyatakannya langsung. Selain itu, faktor ayahnya yang tidak pernah membuka hubungan dengannya, semakin memberatkannya. Bulan ini adalah penentuan kelulusan mereka dari sekolah tempat mereka belajar selama ini. Detik-detik kelulusan membuat mereka bertiga sangat cemas. Tetapi berbeda dengan Ha Jae, ia terlihat sangat santai tanpa ada rasa takut, bahkan tidak peduli.

Saat yang dinanti tiba. Pagar sekolah yang sedari tadi dikunci, akhirnya dibuka. Sekolah telah menempelkan pengumuman disetiap kelas. Semua siswa histeris setelah melihat pengumuman itu. Kelulusan itu semakin melengkapi kebahagian mereka bertiga. Sebab beberapa hari sebelumnya mereka telah dinyatakan lulus disalah satu universitas ternama di Korea. Namun dibalik itu ada beberapa orang yang tidak lulus, termasuk Ha Jae.

Berita pengumuman telah sampai pada ayah dan ibu Kyu Hyun. Ekspresi tidak senang tentang hasil yang diterima Ha Jae terlihat jelas pada ayahnya. Anak yang selama ini dimanjanya, justru mencoreng nama baik keluarganya.

***

Sudah dua minggu semenjak pengumuman kelulusan itu Ha Jae tidak pulang kerumah. Ia lebih memilih untuk bersama kelompok geng motornya. Suatu hari Ha Jae kembali kerumah dengan membawa seorang perempuan yang terlihat lebih tua darinya. Hal ini sangat mengejutkan ibunya yang saat itu hanya sendiri dirumah, sebab Kyu Hyun, Eun Ri dan Rae Jin sudah memulai kegiatan kampus.

”Ha Jae~ah berani sekali kau berkelakuan seperti ini! Kau sungguh keterlaluan! Setelah lama kau tidak pulang, sekarang tiba-tiba kau datang dengan seorang perempuan!”

”Lalu apa mau omma?! Omma mau bilang agar aku berubah seperti anak bodoh itu? Fuih!! Tidak akan! Aku bukan Kyu Hyun, dan aku tidak akan sama dengan Kyu Hyun.”

”Ha Jae~ah jaga sikapmu! Kau sudah kelewatan! Aku memiliki batas emosi,dan kali ini aku benar-benar tidak bisa menahannya. Kau anak kurang ajar!” seketika itu ahjumma melayangkan tangannya untuk menampar Ha Jae. Namun gagal karena Ha Jae lebih cepat menyambar tangannya, dan saat itu juga Ha Jae mendorong ibunya itu hingga terjatuh.

Ahjumma hanya bisa menangis melihat kelakuan anaknya itu. Dia sungguh tidak berdaya. Sementara itu Ha Jae pergi kekamarnya bersama perempuan tadi. Namun belum sempat mereka menaiki tangga, ayahnya tiba.

”Apa yang kau lakukan! Untuk apa kau kembali kerumah ini! Aku tidak membutuhkan orang sepertimu!”

Ha Jae melihat kearah ayahnya. Ia berbalik, kemudian menuju ketempat ayah dan ibunya.

”Oowh…Jadi kehadiranku sudah tidak diinginkan. Appa, apakah karena aku tidak lulus appa jadi seperti ini padaku? Selama ini aku memang tidak pulang. Tapi apakah appa tahu yang kulakukan? Tidak kan?  Huh!”

”Kau!! Beraninya kau datang kerumahku dengan seorang perempuan! Kau! Keluar dari rumah ini sekarang juga! Dasar perempuan tidak tahu diri!”

”Appa…Jangan pernah mengatakannya seperti itu!”

”Diam kau! Ya! Apa kau tidak dengar kataku?! Cepat keluar dari rumah ini! Kau tidak lebih dari seorang pelacur.” Kata-kata ayah mengejutkan semua, termasuk perempuan itu.

”Ooh,, Nn …Ne..Mian.” ucap perempuan itu. Kemudian pergi.

Diluar rumah perempuan itu bertemu dengan Kyu Hyun, Eun Ri dan Rae Jin yang baru pulang kuliah. Ia terlihat sangat kesal, dan sesekali ia melontarkan kata-kata jorok untuk Ahjussi. Keadaan itu membuat Kyu Hyun sangat bingung. Segera ia berlari kedalam rumah meninggalkan Eun Ri dan Rae Jin. Sesampainya didalam rumah, ia mendapati ayahnya dan ibunya cekcok dengan Ha Jae.

”Appa sangat keterlaluan! Berani sekali appa mengatakannya pelacur!”

”Aku pulang…” ucap Kyu Hyun, kemudian disusul Eun Ri dan Rae Jin.

”Mmm…Sepertinya aku datang disaat yang salah. Aku permisi kekamar..” Ucap Kyu Hyun meninggalkan semuanya.

”Huh! Appa lihat bukan? Siapa yang sebenarnya keterlaluan dirumah ini!? Dia bahkan berani pergi disaat keadaan seperti ini.”

Kata-kata Ha Jae membuat langkah Kyu Hyun terhenti. Ia sama sekali tidak tahu permasalahan antara ayah dan saudara tirinya itu.

”Jangan ikut sertakan dia dalam masalahmu! Kau keterlaluan. Dari kecil aku selalu mengikuti semua keinginanmu. Tapi sekarang apa yang kau berikan padaku? Apa?! Kau justru merusak nama baik keluarga! Kau anak tak tahu diri! Anak kurang ajar!” Ahjussi melayangkan tangnnya. Namun tiba-tiba ia memegang dadanya. Saat itu juga ia terduduk dan meringis kesakitan. Semua yang ada saat itu terkejut, termasuk Kyu Hyun yang segera menghampiri ayahnya tersebut.

”Jung Il~ah,, gwenchanayo? Ya….Rae Jin~ah cepat telepon kerumah sakit..” ucap ahjumma itu sambil menangis.

”Appa… Appa…Gwenchana? Appa…”

”Ahjussi…Ahjussi…”teriak Eun Ri dan Rae Jin yang juga kaget.

Sementara itu Ha Jae tidak mempedulikan ayahnya. Ia justru semakin melawan ayahnya.

”Ooowh, ternyata sekarang Kyu Hyun yang appa bela. Appa, apakah appa lupa siapa yang telah membunuh istri appa? Dialah anak yang kurang ajar (menunjuk kearah Kyu Hyun). Dia yang telah membunuh ommanya sendiri. Dia yang telah membunuh istri ayah.”

Saat itu Kyu Hyun bangkit segera berjalan ke arah Ha Jae.

Buggkk!!

Ha Jae terjatuh. Pukulan Kyu Hyun membuat hidung Ha Jae mengeluarkan darah.

”Ya~! Selama ini aku terima semua hinaanmu padaku. Aku menerima kau menjelekkanku didepan appa dan omma, termasuk didepan Eun Ri dan Rae Jin. Apakah itu belum puas bagimu!? Selama ini aku memilih diam  atas semua perbuatanmu, termasuk kelakuanmu terhadap omma dan appa. Tapi sekarang, sekarang aku tidak akan tinggal diam. Kau sudah keterlaluan Ha Jae! Lihat! Lihat appa! Itu semua karena perbuatanmu! Kau sungguh tidak termaafkan!”

Buggkk!!… satu pukulan lagi melayang diwajah Ha Jae.

Melihat ayah yang sangat ia sayangi tidak sadarkan diri, membuat emosi Kyu Hyun memuncak terhadap Ha Jae. Ia terus memukul Ha Jae. Namun sesekali ia juga mendapat pukulan dari saudara tirinya tersebut.

”Apa maumu! Huh… Kau tidak terima dengan statusmu sebagai pembawa sial itu?!”

”Ya!!Ha Jae~ah! Emosiku ada batasnya. Kau! Aku bukan pembunuh! Dan aku tidak pembawa sial! Kau ingat itu!”

”Tuan muda cukup…Jangan lakukan lagi. Tuan muda Ha Jae sudah sangat terluka. Anda bisa membunuhnya jika terus dilanjutkan…” Eun Ri mencoba melerai keduanya. Ia membujuk Kyu Hyun untuk tidak bertengkar lagi.

”Tuan kumohon, lepaskan tangan anda darinya. Jangan memukulnya lagi. Sekarang yang lebih penting adalah keadaan ayah anda. Anda menyayanginya bukan?” Eun Ri membujuk Kyu Hyun. Dan mencoba melepaskan tangan Kyu Hyun dari Ha Jae.

”Jika terjadi sesuatu pada appa, KAU TIDAK AKAN KUMAAFKAN! Kau ingat itu!!”

Kyu Hyun melepaskan tangannya dari Ha Jae. Helaan nafasnya tidak teratur karena pengaruh emosinya yang memuncak. Ia segera menghampiri ayahnya dan terus memangil ayahnya itu. Hingga tidak lama kemudian ambulance tiba.

***

Sesampainya dirumah sakit..

Setelah diperiksa beberapa lama oleh dokter, akhirnya ahjussi itu dipindahkan keruang perawatan. Kyu Hyun dan ibunya terlihat sangat cemas. Mereka terus berada disisi ahjussi itu.

***

Malam pun tiba. Kyu Hyun terus berada didekat ayahnya, sementara ibunya sudah pulang lebih dulu bersama Rae Jin. Eun Ri sendiri masih menemani Kyu Hyun menjaga ayahnya. Sesekali ia melihat Kyu Hyun meneteskan air matanya. Kyu Hyun sangat terpukul mendengar cerita ibunya tentang kesehatan sang ayah. Sebab ayahnya menderita penyakit jantung akut dan komplikasi. Ia baru tahu jika kepergian ayah dan ibunya keluar negeri selama ini untuk mengobati penyakit sang ayah. Melihat Kyu Hyun yang terus bersedih, akhirnya Eun Ri memberanikan diri mendekati Kyu Hyun. Namun belum sempat ia berbicara, Kyu Hyun lebih dulu bertanya padanya.

”Apakah benar yang dikatakan Ha Jae tentangku? Mengapa kau begitu baik padaku? Padahal kau tahu bahwa aku pembawa sial dan pembunuh ommaku sendiri. Bahkan kau sudah mendengarnya sendiri dari appaku.” Kyu Hyun terus berkata tanpa memandang Eun Ri yang ada disampingnya. Ia terus memandang wajah ayahnya.

”Aku memang pembawa sial bagi appa dan omma. Karena aku appa harus berpisah dari omma untuk selamanya. Karena aku appa dan omma tiriku sering bertengkar. Lalu sekarang appa sakit karena aku. Appa bertengkar dengan Ha Jae dan membelaku. Aku sangat menyayanginya, aku tidak ingin terjadi hal yang sama seperti dulu. Aku tidak ingin kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya.” Kyu Hyun menangis. Ia membenamkan wajahnya di ranjang tempat ayahnya terbaring.

Untuk pertama kalinya Eun Ri melihat Kyu Hyun menangis dihadapannya. Melihatnya Eun Ri pun ikut menangis, ia mengusap bahu Kyu Hyun agar tidak bersedih lagi.

”Tidak tuan. Ini bukan kesalahan anda. Anda bukan seorang pembawa sial. Anda bukan pembunuh. Saya yakin itu. Itu semua terjadi tiba-tiba, dan bukan karena keinginan anda. Jangan salahkan diri anda atas semua ini. Dan ayah anda, saya yakin ia sangat sayang pada anda. Perkataannya saat itu hanyalah emosi sesaat. Tapi saya yakin dihatinya ia merasa sangat bersalah telah berkata seperti itu pada anda.” Eun Ri meyakinkan jawabannya. Kemudian beranjak pergi meninggalkan Kyu Hyun.

”Jangan pergi… Eun… Ri~ah.. Dingin, sangat dingin… kumohon tetaplah bersamaku.” ucap Kyu Hyun tiba-tiba yang menghentikan langkahnya. Eun Ri pun berbalik dan kembali mendekati Kyu Hyun. Ia pun segera merangkul Kyu Hyun yang terlihat sudah mulai tenang. Dan sepanjang malam mereka lalui berdua untuk menjaga ayah Kyu Hyun. Tidak hanya itu, selama dirumah sakit, Eun Ri selalu bersama Kyu Hyun.

***

Hari demi hari terlewatkan. Ayah Kyu Hyun sudah kembali kerumah. Kini hubungan Kyu Hyun dan ayahnya terlihat sangat dekat, begitu pula dengan ibunya. Melihat keadaan ini Eun Ri dan Rae Jin pun ikut bahagia. Namun berbeda dengan Ha Jae. Setelah kejadian saat itu, harus merasakan kerasnya kehidupan dipenjara akibat kasus tabrak lari yang menewaskan seorang pemuda.

Suatu hari Eun Ri membuat keputusan yang membuat ahjumma terkejut. Sepulangnya dari kampus, ia menyatakan untuk mengakhiri tugasnya dirumah itu. Ia ingin menepati janjinya untuk tinggal bersama sang adik yang dititipkannya di panti. Ahjumma sempat membujuknya untuk membawa adiknya tinggal dirumah itu, namun Eun Ri menolak. Ahjumma itu tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia pun memberikan sebuah amplop yang berisi uang kepada Eun Ri. Kemudian memeluk Eun Ri hingga akhirnya Eun Ri pergi. Namun sebelum pergi, ia sempat memberikan alamat rumahnya yang baru kepada ahjumma itu.

Malam hari semuanya berkumpul untuk makan malam. Kyu Hyun merasa aneh, karena dari dari pulang kuliah sore tadi tidak melihat Eun Ri. Malam itu tidak hanya Kyu Hyun yang merasakannya, tetapi Ahjussi dan Rae Jin pun turut bingung. Melihat keadaan itu, ahjumma pun menjelaskan semuanya. Mereka sangat terkejut. Terutama Kyu Hyun yang selama ini bersama Eun Ri. Ia pergi kekamarnya dan tidak melanjutkan makan malamnya.

Ahjumma dapat mengerti perasaan Kyu Hyun. Ia segera menemui Kyu Hyun, memastikan anaknya baik-baik saja.

”Kyu Hyun~ah…kau baik-baik saja?”

”Oh, omma,, omma mengejutkanku saja.”

”Mianhae. Kenapa kau tiba-tiba pergi? Tidak ingin melanjutkan makanmu?”

”Oh,, mmm…Tidak omma, aku sudah kenyang.”

”Hmm,,apa yang kau sembunyikan? Coba omma lihat.”

”Ani..aniyo. Omma ini bukan apa-apa.”

Kyu Hyun menyembunyikan benda itu di belakang tubuhnya. Namun ibunya tetap gigih untuk mengetahui benda itu. Ia berhasil mendapatkan benda yang disembunyikan anaknya itu.

“Oh,, handuk kecil? Untuk apa ini? Ini punyamu?”

“Mmm…sudahlah omma, tidak usah membahas ini. Ini bukan apa-apa.”

“Tidak mungkin bukan apa-apa. Handuk ini sepertinya sangat berarti bagimu. Apakah ini punya…” ahjumma terhenti, perkataannya segera dipotong Kyu Hyun.

”Omma sudahlah. Berikan handuk itu.. Aku tidak ingin membahasnya.”

”Baiklah, omma tidak akan memaksamu. Ini…Simpanlah kembali. Kyu Hyun~ah…Ada yang ingin omma beritahu padamu.” ahjumma itu mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku bajunya.

”Ini peninggalan mendiang ommamu. Dia ingin aku menjaga ini untukmu, dan memberikannya padamu jika waktunya sudah tepat. Dan menurutku sekarang sudah saatnya cincin ini kuberikan padamu. Kau sudah dewasa. Sudah saatnya bagimu untuk memberikan ini pada orang yang kau sayangi. Omma percaya dengan pilihanmu.” Ahjumma itu tersenyum dan memeluk Kyu Hyun. Kemudian berkata kembali.

”Ini alamat rumahnya. Ia hanya meninggalkan ini pada omma. Mulai sekarang ia akan tinggal bersama adiknya. Ia ingin menepati janjinya untuk tinggal bersama adiknya.”

”Gomawo…Omma..” Ia mengambil kertas itu, dan tersenyum lebar pada ibunya.

Sepanjang malam Kyu Hyun tidak tidur. Ia termenung mengingat saat pertama kali ia bertemu dengan Eun Ri. Kyu Hyun mulai menyadari perasaannya terhadap Eun Ri. Bahkan ia berniat ingin memberikan cincin itu pada Eun Ri.

***

Sudah sebulan berlalu, musim dingin tiba. Kyu Hyun melalui hari tanpa Eun Ri yang dulu selalu ada untuknya. Selama sebulan ini ia hanya bisa melihat Eun Ri dari jauh. Kini ia telah membulatkan hatinya untuk benar-benar menemui Eun Ri.

”Kau mau kemana malam ini?” tanya ayahnya.

”Hmm,, aku… aku mau menemui seseorang.” jawab Kyu Hyun terbata.

”Mmm… Kau sudah bertemu Eun Ri? Appa merindukannya. Ga In~ah, Rae Jin~ah apa kalian sama dengan ku?”

“Ne..” jawab ibu dan Rae Jin.

”Oh..mmm…Belum.”

”Rasanya appa belum puas minta maaf padanya. Apa kau bisa membawanya kembali kesini?” ahjussi itu menatap Kyu Hyun sangat dalam.

”Appa…Aku tidak mengerti maksud appa. Bukankah omma sudah menjelaskannya pada kita. Jika Eun Ri ingin tinggal bersama adiknya.”

”Dia tinggal bersama adiknya, bukan berarti tidak bisa kembali kesini lagi. Hmm.. maksud appa. Dia bisa jadi keluarga kita. Temui dia, dialah yang bisa mengerti dirimu. Kami bersamamu.”

Ahjussi itu tersenyum. Mendengar itu, Kyu Hyun sangat bahagia. Dia tidak pernah menyangka jika ayahnya merestui dirinya dengan Eun Ri. Ia pun bergegas pergi menemui Eun Ri setelah berterima kasih pada ayah dan ibunya.

***

Malam yang sangat dingin menemani pertemuan mereka. Eun Ri sangat terkejut dengan kedatangan Kyu Hyun. Ia tidak bicara banyak. Namun adiknya terlihat akrab dengan Kyu Hyun.

”Tuan Muda,,, tau dari mana alamat saya?”

”Omma yang memberitahuku…Kenapa kau pergi tanpa sepengetahuanku? Bukankah kau sudah berjanji akan melakukan apapun atas izinku. Hmmm..Sudahlah jangan dipikirkan. Aku sudah tahu jawabanmu.”

”Mmm,, ye, gomawo.”jawab Eun Ri singkat.

”Tuan muda? Oppa majikan kakakku?” tanya Sun ji

”Mm..Ani, aku teman kakakmu. Dia saja yang memanggilku seperti itu. Gadis kecil, siapa namamu?” tanya Kyu Hyun seraya menuduk menyamakan tingginya dengan gadis mungil didepannya.

”Oh, Sun Ji imnida. Usiaku 7 tahun. Senang bertemu dengan oppa.”

”Mm..Kyu Hyun imnida. Senang juga bertemu denganmu Sun Ji.” Jawab Kyu Hyun tersenyum dan mengacak pelan rambut Sun Ji.

”Ne, cheonman.. Oppa, apa kau pacar kakakku?” pertanyaan Sun Ji membuat Kyu Hyun dan Eun Ri kaget.

”Ya! Sun Ji~ah jangan bertanya seperti itu.” ucap Eun Ri yang sedang menutup mulut adiknya.

”Onnie lepaskan aku…Mianhae..Aku tidak akan menanyakannya hal itu lagi. Sayang sekali, padahal Oppa sangat tampan dan baik. Umm,,aku kekamar dulu..”

Kyu Hyun hanya tersenyum melihat tingkah kakak adik itu.

” Eun Ri~ah bisa kita bicara diluar?”

”Mmm..Ne..”

Mereka pun keluar dan duduk di sebuah bangku kayu.

”Sudah sebulan kau tidak dirumah. Kau pun tidak pernah kembali kerumah walaupun sekali. Kau pun jarang kekampus. Waeyo?” Kyu Hyun menatap Eun Ri.

”Tuan muda, mianhae. Ini karena aku ingin lebih menjaga adikku. Tidak ada maksud yang lain. Aku sudah berjanji padanya untuk tinggal bersama, jika sudah mendapatkan cukup uang. Aku akan merasa sangat bersalah jika tidak melakukannya.” Eun Ri menundukkan kepalanya tak berani menatap Kyu Hyun.

”Ne, arraso..Hmm….Ini….Bagaimana menurutmu.” Kyu Hyun memberikan cincin pemberian ibunya kepada Eun Ri.

”Bukalah kotak itu, dan cobalah. Aku ingin tahu pendapatmu tentang cincin itu.”

”Oh, mmm.. ini..cincin yang sangat bagus. Pasti kekasih anda sangat senang bila menerimanya.” Eun Ri kaget melihat cincin itu. Dia sangat sedih. Dia berpikir bahwa Kyu Hyun sudah memiliki seorang kekasih. Ia pun mencoba cincin itu. Dan sangat cocok dijarinya. Ia tidak menyadari bahwa cincin itu untuknya.

”Pas..! Cincin itu cocok dijarimu. Itu untukmu. Cincin itu peninggalan mendiang ommaku. Dia ingin aku memberikannya pada orang yang aku sayangi. Orang yang nanti akan menghabiskan waktu bersamaku.” Kyu Hyun tersenyum lebar pada Eun Ri yang masih terlihat kaget.

”Mwo? Tuan muda….”

”Kyu Hyun. Namaku Cho Kyu Hyun, bukan tuan muda. Orang yang kumaksud adalah kau Eun Ri. Kim Eun Ri. Wanita yang kini di hadapanku.” Jelas Kyu Hyun.

”Tapi tuan, mm…Maksudku Kyu Hyun~ah, bagaimana dengan…”

”Hmm…Appa, omma dan Rae Jin sudah mengetahuinya. Mereka yang memintaku untuk menemuimu. Bisakah kau memberi jawabannya sekarang?” Kyu Hyun berdiri seraya mendekati Eun Ri.

“Hmmm…Bagaimana ya?” Eun Ri melirik sekilas ke Kyu Hyun yang sedang cemas menantikan jawaban darinya.

“Bagaimana apanya?” tanya Kyu Hyun tak sabaran.

“Mianhe Kyu Hyun~ah..Aku tidak bisa.” Perlahan Eun Ri membalikkan tubuhnya dan mulai meninggalkan Kyu Hyun. Tetapi tiba-tiba ia berbalik dan memandangi wajah Kyu Hyun yang gusar.

”Aku…Aku…Aku memang tidak bisa menolakmu Kyu.” Jawab Eun Ri sambil tersenyum.

”Mwo? Apa yang kau bilang barusan?”

“Ya….Kyu Hyun babo! Tentu saja aku menerimamu.”

“Mwo? Yeah! Gomawo..GOMAWO…SARANGHAE.. Eun Ri ~ah,, haaah.. kau sungguh membuatku nyaris tidak bisa bernafas.” Ucap Kyu Hyun sambil mengelus dadanya.

Kyu Hyun langsung menarik Eun Ri kedalam pelukannya. Ia tersenyum senang mendengar jawaban Eun Ri karna merasa perjuangannya tak sia-sia. Perlahan Kyu Hyun merengkuh wajah Eun Ri dan mulai medekatkan wajahnya. Bibir mereka perlahan bertemu. Kyu Hyun melumat bibir Eun Ri secara perlahan. Eun Ri terkejut dengan perlakuan Kyu Hyun tersebut, namun tubuhnya tak dapat menolak dan mulai membalas perlakuan Kyu Hyun kepadanya.

”Ehem….ehem….” Ahjussi mendehem.

Merasa terusik, Kyu Hyun melepaskan ciumannya terhadap Eun Ri.

”Appa!! Ahjussi..” Ucap Kyu Hyun dan Eun Ri kaget.

”Sepertinya ada yang sedang bahagia nih.” Sindir ibunya Kyu Hyun.

”Kenapa kalian tidak memberitahu kami?” Ucap Rae Jin melengkapi pertanyaan Cho ahjumma sambil terkekeh melihat Kyu Hyun dan Eun Ri.

Kyu Hyun dan Eun Ri sangat kaget. Mereka tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak menyadari bahwa dari tadi orang tua Kyu Hyun dan Rae Jin berada ditangga memperhatikan apa yang mereka lakukan.

”Appa, omma, dan kau Rae Jin-ssi! Sejak kapan kalian berada disitu?!” tanya Kyu Hyun kelagapan.

”Kami sudah disini dari awal anda datang kesini. Sampai-sampai kaki kami pegal semua menunggu apa yang kalian lakukan.” Jawab Rae Jin.

”Hmm.. Caramu menarik juga. Appamu saja kalah.” Ucap ibunya merayu, yang membuat wajah ayahnya memerah.

”Ya~ Ga In~ah,, sudahlah kau ini.”

”Hehehe…haaa…Aku bahagia sekali. Jadi teringat masa lalu. Hehehe…Hoooouh… Ya! Kyu Hyun~ah. Ngomong-ngomong…Cara berciumanmu jelek sekali. Apa sebelumnya kau belum pernah berciuman? Mau omma ajari yang benarnya? Eng.. eng..??” goda ibunya.

”Omma apa-apaan sih? Tidak lucu!” Kyu Hyun cemberut.

”Baiklah. Aku tidak akan membahasnya lagi. Jangan cemberut dong, nanti Eun Ri tidak jadi menerimamu.” Ucap sang ibu merayu.

”Omma….!” Kyu Hyun mulai kesal.

”Ya! Ga In~ah kau semakin membuat wajahnya merah. Jangan diteruskan lagi, nanti dia terbakar karna saking malunya.” ucap ayahnya yang semakin membuat Kyu Hyun salah tingkah.

” Eun Ri~ah, dari tadi kau diam saja. Wajahmu juga memerah tuh.” Goda Rae Jin.

”Oh…A…Ani..Ani.” Jawab Eun Ri.

 

Malam yang dingin itu mereka lalui dengan penuh canda tawa. Wajah kebahagiaan selalu meluputi mereka, terutama Kyu Hyun dan Eun Ri. Tetapi sayang, Sun Ji, adik Eun Ri tidak ikut merayakan hari kebahagiaan itu, sebab sudah tidur pulas dikamarnya.

 

Hari demi hari berlalu. Kini Eun Ri sudah menjadi anggota keluarga CHO. Ia dan adiknya pun sudah tinggal dirumah keluarga CHO itu. Sedangkan Rae Jin, ia sudah mendapatkan orang yang sungguh menyayanginya. Lee Sung min nama pria itu. Ia pria yang sama tampannya dengan Kyu Hyun dan yang dapat menerima semua kekurangan dan kelebihan Rae Jin. Ya….Walaupun cara pertemuan mereka yang bisa dibilang kurang wajar dengan pasangan kekasih biasa, tetapi cinta diantara mereka semakin lama semakin tumbuh subur. Mereka pun sudah hidup bersama. Dan Rae Jin sudah resmi menjadi anggota keluarga Lee.

 

 

*END*

 

Sekian FF dari saya. Mian yah kalau ceritanya terlalu panjang dan berbelit-belit. Maklumlah.. benar-benar BELUM profesional. Hehehe…

Sekali lagi, makasih yah udah luangin waktu buat baca FF ini.

Aku butuh comment dari Chingudeul semua. Kalau responnya bagus, aku bakalan bikin FF yang lain. Kalau gak bagus ya gak apa-apa. Itu bisa jadi pelajaran berharga buat aku.

Sekali lagi.. gomawoyo chingudeul…^_^” *bungkuk” didepan chingudeul*

 

 

 

27 thoughts on “[Freelance] Gomawo Saranghae

  1. Hiks. .
    Awal awal benerbener nguras air mata. Di tambah lagi aku lagi play lagu mellow.

    Haje kasian amat.
    Berakhir di jeruji besi. Serem~

    Daebak, chingu !
    FFmu sukses buat aku mewek. Huhu ^^

  2. Wah happy ending :D bagus author cuma menurutku percakapannya agak kurang tp tetep bagus kok. Tersentuh bgt :) ditunggu FF selanjutnya yaaaaaa

  3. Sya nangis loh chingu bacanya ;(
    Abis ffnya keren sih..
    Chingu,
    Bikin lanjutan kisahnya si rae jin ma sungmin dong,soalnya penasaran,soalnya d stu d blang mereka jadiannya gak wajar,jd penasaran apa maksudnya..

  4. Sumpah sdih bgt pas kyu sakit..,
    akhir’y happy end. Seneng deh.,
    ff’y keren,jrang bgt deh ff yg mncretikan tntang kluarga gni.,
    daebak.,

  5. satu kata doank DAEBAK *ProkProkProk*

    ceritanya keren dr awal ampe akhir

    Moral Value-Nya KENA BANGET

    kok Pinter sih bikinya

    klo Aku mah kgk bs bkin FF yg DAEBAK-Nya minta Ampun kyk gni
    (Soalnya cuma bisa bkin FF BOBROK haha)

    Apa lagi Cast-nya KYUHYUN trus Happy End pula

    Daebak lah

    authornya tau Selera para Reader ^^

  6. annyeong….
    authornya datang…
    hehehe….
    mudaha2an saya bisa buat after storynya.
    tapi buat pasangan kyuhyun ama eun ri dulu ya..
    kalo yang sungmin ama rae jinnya nyusul…
    makasih ya bagi reader yg udah baca dan komen…^^

  7. Aku paling suka PART SAAT KYUHYUN SAKIT hihi( READER YG LAEN + AUTHOR= KAGAAAAKK ADE YANG NANYAKK!) *Hiks…lari sampil nyincing clana soalny larinya di empang haha*/plak ciattt duakkk *WWW.SHARAP.COM*

  8. wah..cerita’ny KEREN bgt
    konflik’ny bkn menarik bgt jd brtnya2 ending’ny bkl’an kyk ap..
    untung’ny happy ending.. hehehehehehe

    100000000000000000 jempol bwt author’ny..hehehehehe

  9. wah keren.. kukira si rae jinnya bakal bisa mengubah hidup ha jae taunya engga dan malah nikah ma sungmin.. wah bahagianya!!

  10. Aduuuhh… author, aku senyam senyum sendiri baca nih FF, hahaha
    Ini mah authornya udah mahir kali bikin FFnya, kayanya udh jago deh!
    Seru seru seru, jalan ceritanya bagus gak ngebosenin, haha lucu juga si Kyu ngasih cincinnya…
    Kirain nanti si Rae Jin jadinya sama Ha Jae & bisa bikin Ha Jae sadar, ternyata ending yg tak terduga.
    Ujug2 *bhsa apa tuh* Sungmin dateng, hahaha…
    Buat author, daebaklah! Keren!
    Bikin lagi FF yg gak kalah bagus ya?? :)

  11. Ksian babykyu ga mkn 3 hari! Appa JAHAT bgt! Sompret~ =P *maap mertua*

    Ttp ye narsis’a babykyu ada jg! Ckckckckc~
    bny pecah PRANG!! *mian*
    AMIT2 de tuh si hajae buntet! Cih! *esmoci*
    Si jessica jg sama ajj. Hih!! *esmosi mian trbw story*

    Bnr2 aq ga kuat liat kali ini babykyu tersiksa spt ini!
    Nice story! Happy, sad, romance! Daebak! I love this story ^_~

    LANJUUTTT~
    bwt sequel’a yyyyyyy… pliissss [:
    kyu pny anak & rae jin ama umin nysul!!

  12. Nantikan aj after story dr ff ini…
    Ada hal mnarik yg gak keduga bkalan diceritain…
    Skali lg, mkasi bwt readers yg udh baca n coment…;-)

  13. awal’a nguras emosi banged….sedih juga….

    tapi akhir’a Happy Ending….

    bagus Author…^^
    *di kasi 2 jempol*

Leave a reply to Kyureina Cancel reply