waiting ~ part 2

Selamat membaca ^^

{author: AndinaRus}

part 1

Gadis itu, gadis yang begitu menyenangkan dan begitu cerita. Gadis yang selalu rela mengeluarkan suara tawanya ketika mendengar leluconku. Gadis yang selalu tersenyum ketika aku menatapnya.

Suaranya, tawanya, tingkahnya, ekspresinya, tidak asing bagiku. Seperti aku pernah melihat itu sebelumnya. Seakan-akan aku seperti sudah sangat mengenal gadis itu. Perasaan nyaman selalu datang ketika aku bersamanya. Aneh, benar benar aneh.

****

Jong Woon Pov

“Jong Woon ah!” Teriak manager padaku.

“Waeyo hyung?” Tanyaku sambil berjalan kearahnya.

“Sini dulu. Hyung mau ngebahas jadwal kamu.” Perintah hyung kepadaku. Dengan nurut aku mengikutinya keruangannya.

“Kamu dapet variety show baru.” Kata manager hyung sesampainya kami di ruangan.

“Variety show? Apaan hyung?” Tanyaku penasaran.

“We Got Married.” Jawab Young Joon hyung dengan santai.

“Mwo? We Got Married? Kenapa hyung ga ngomong dulu sama aku sih?” Tanyaku sedikit marah. Jujur aja, aku kurang suka dengan acara-acara yang beromantis ria kaya gini. Liat teuki hyung ikut WGM aja merinding sendiri apalagi aku harus ikutan.

“Kami, agensi udah ngebahasnya bareng bareng. Menurut kami ini bagus buat kamu, soalnya kamu taun depan bakal ikut wamil. Jadi sebelum kamu ikut wamil kami pengen kamu aktif. Ngerti kan maksud hyung apa?” Jelas menagerku.

“Jadi maksud hyung posisi aku sama kaya Teuki hyung gitu?”

“Ya seperti itulah. Kamu siap siap aja ya tiga hari lagi kita syuting.” Kata manager hyung sambil pergi meninggalkanku yang sedang bingung.

Ah, eottokhae? Gumamku sambil berjalan keluar kantor dan pulang ke dorm.

****

 “Hyuuuung!!!” Teriak Wookie ketika aku sampai di dorm.

“Mwo?? Ga usah teriak teriak. Berisik!” Balasku sambil membanting tubuhku ke sofa.

“Udah makan belum hyung? Kalau belum mau aku masakin?” Tawar Wookie kepadaku.

“Oke. Bikin bibimbap ya!” Kebetulan aku memang lapar. Dari tadi pagi belum makan dan sekarang udah jam 4 sore.

Wookie berjalan ke dapur untuk membuatkan aku makanan. We Got Married? We Got Married? Siapa pasangannya ya? Ah sial, kenapa harus ikut acara ini sih.. Omelku dalam hati.

Ketika sedang asik bergelut dengan pikiran, Teuki hyung masuk ke apartemen kami dengan tergesa-gesa.

“Wae hyung? Ada apa buru-buru gitu?” Tanyaku dengan wajah bingung.

“Ya Yesung ah. Kamu ikut WGM?” Samber Teuki hyung hingga ia hampir jatuh saking terburu-burunya. Wookie yang mendengar kata-kata Teuki hyung dari dapur langsung lari ke ruang tengah dengan membawa pisau.

“MWO? Yesungie hyung ikut WGM? Yang bener hyung? Ko bisa?” Tanya Wookie dengan antusiasnya sambil mengacungkan pisau yang dia bawa.

Teuki hyung yang kaget langsung memarahi Wookie. “Ya Wookie ah! Simpen dulu pisaunya. Kamu mau nanya atau mau bunuh orang sih? Bikin takut orang aja!”

“Ehehehehe mian hyung.” Kata Wookie sambil menyimpan pisau ke dapur dan setelah itu langsung berlari menuju hyung-hyungnya.

“Bener Yesungie hyung ikut WGM?” tanya Wookie penasaran.

“Ne.” Jawabku singkat sambil menyalakan TV.

“Ko bisa?” Tanya Teuki Hyung sambil duduk di sebelahku.

“Kasusnya sama aja kaya hyung. Mau wamil jadi harus aktif dulu. Ah ga ngerti deh apa maunya sajangnim sama manager.” Aku mulai mengomel-ngomel sendiri.

“Ah jeongmal hyung? Siapa pasangannya? Kasian bener yang jadi pasangan hyung. Hyung kan ga suka acara-acara romantis gini.” Ujar Wookie dengan wajahnya yang polos.

“Molla. Young Joon hyung ga ngasih tau.”

“Kapan mulai syuting?” Tanya Teuki hyung lagi.

“Tiga hari lagi. Emm berarti tar kamis hyung.”

“Jadi penasaran nih siapa pasangan hyung, pasti kasian deh dia harus ngadepin orang aneh kaya hyung! Awas hyung touching syndromenya jangan keluar pas entar ketemu hahahaha.” Ledek Wookie sambil meninggalkan aku dan Teuki hyung untuk melanjutkan memasak.

“Ya sudah. Coba aja dulu, seru lagi. Fighting!” Ujar Teuki hyung menyemangatiku. “Wookie ah masak apa kamu?” Tanya Teuki hyung ke Wookie sambil berjalan menuju dapur.

Huft, semangat Jong Woon! Semoga syuting tar jumat berjalan lancar! Banyak artis dan penyanyi yang berharap ikut WGM, tapi engga dengan aku.

****

Hari ini hari kamis, so syuting pertamaku di WGM. Fighting Jong Woon ah!

Syuting WGM dimulai jam 5 sore nanti. Sekarang jam 2 jadi aku masih punya waktu sekitar 3 jam buat nyiapin mental. Huaaa semoga calon istriku cantik hahahahaha, gumamku dalam hati. Tanpa kusadari aku tertawa sendiri dan Kyuhyun yang melihatku menjadi bingung sendiri.

“Hyung? Kenapa ketawa-ketawa sendiri? Gila ya?” Sindir Kyu kepadaku.

“Ya! Maknae macam apa kamu ngata-ngatain hyungnya?!” Aku mulai mengomeli Kyu. Maknae satu ini emang seneng ngusilin hyung-hyungnya. Dan anehnya hyung-hyungnya ga bisa marah sama evil maknae ini.

“Hahahaha. Kenapa hyung? Mikirin syuting WGM entar ya?” Tanya kyu.

“Iya nih. Kira-kira siapa ya calon istri hyung?”

“Hyung dapet kartu kaya Teuki hyung juga ga?” Tanya kyu dengan antusiasnya.

“Dapet. Banyak clue sebenernya, tapi tetep aja hyung ga tau siapa.” Jawabku dengan muka polos.

“Mana coba aku liat hyung.” Dengan cepat aku pergi ke kamarku untuk mengambil kartu dan memberikannya kepada kyu.

Kyu membaca kertas itu dengan seksama dan serius. “Artis, berambut panjang, kurang lebih 5 tahun di dunia akting dan banyak menerima penghargaan.” “Emm, Shin Min Ah sshi? Song Ji Hyo nuna? Siapa ya?” Tanya kyu yang jadi penasaran.

“Kim In Joung sshi!” Teriak Wookie tiba-tiba dari kamar.

“Kim In Joung sshi? Ah ga mungkin! Ga cocok buat Yesungie hyung, terlalu bagus! Hahahahahaha” Ledek Kyu sambil tertawa dengan puasnya.

“Yaa!!” Sebuah jitakan melayang di kepala Kyu.

“Eh bener hyung, Kim In Joung sshi. Dia artis, rambutnya panjang, debut tahun 2007 awal berarti udah 5 tahun dong. Dia juga banyak menerima penghargaan. Kemarin aja dia baru ngadain pesta keberhasilan filmnya kan.” Kata Wookie dengan semangat yang berapi-api.

“Ko kamu bisa tahu tentang Kim In Joung sshi?”

“Aku kan fansnya Kim In Joung sshi.” Kata Wookie malu-malu.

“Kim In Joung sshi yah? Hyung sih ngarepnya Moon Geun Young. Hahahaha” Kataku sambil tertawa. Ya, artis favoritku memang Moon Geun Young, semua orang tau itu.

“Moon Geun Young? Ga mungkin hyung. Jangan ngarep deh! Hahahaha.” Ledek Kyu dengan senangnya.

“Astaga. Kamu mau aku jitak lagi hah?” Kataku sambil melihatkan kepalan tanganku yang siap untuk menjitak evil maknae ini. Wookie yang dari tadi serius memikirkan siapa calon istriku akhirnya menyebutkan sebuah nama yang membuatku merinding.

“Jung Joori noona hyung! Hahahaha.” Wookie ketawa dengan puasnya.

“Ah Andwae! Inget taun lalu jadinya. Udah ah hyung mau siap-siap dulu.” Kataku sambil berjalan menuju kamar untuk siap-siap.

Kim In Joung sshi? Emmm.

****

Di kartu dikatakan aku harus dateng ke gedung MBC lantai 2. Dengan hati deg-degan aku melangkah naik ke lantai 2. Disana terdapat sebuah layar besar dengan sebuah meja bundar dan sebuah kursi berwarna merah. Aku di suruh PDnim untuk duduk di kursi itu.

Akupun duduk di kursi itu dengan tenang. Tiba-tiba lampu mati dan muncul sebuah video di layar. Oh, seperti waktu Teuki hyung, gumamku dalam hati.

Dalam video itu muncul beberapa artis yang akan menjadi istriku. Artis pertama yang muncul adalah Moon Geun Young sshi. Ah cantiknya, gumamku dalam hati.

Artis kedua yang muncul, Shin Min Ah sshi.

Artis ketiga, Song Ji Hyo sshi. Waw Daebak! Tebakan Kyu bener semua.

Artis keempat, Shin Se Kyung sshi.

Artis kelima, Kim In Joung sshi.

Artis keenam, Lee Min Jung sshi.

Keenam artis sudah diperlihatkan di video. Rasa penasaran ini semakin parah. Siapa istriku? Tanyaku dalam hati.

PDnim datang dengan memberikan sebuah kartu yang berisikan bahwa aku harus pergi ke paling atas dan disana calon istriku sudah menunggu. Dengan senyum yang mengembang dimukaku, ku mantapkan langkah kakiku menuju atap gedung MBC.

Berjuta pertanyaan sedang bergelut di otakku.

Siapa istriku?

Apa aku mengenalnya?

Apa aku pernah bertemu dengannya?

Apa yang harus aku lakukan ketika aku bertemu dengannya?

Pertanyaan-pertanyaan ini berhasil membuatku gila. Rasanya aku ingin berlari ke atap gedung MBC sehingga semua pertanyaan itu bisa terjawab dan tidak menggangguku lagi.

Tiba-tiba aku teringat perkataan Wookie. Bagaimana kalau istriku memang Jung Joori? Pikiran itu membuatku menjadi semakin gila. Ku coba menenangkan diri sendiri dengan menarik nafas berkali-kali.

Akhirnya aku sampai di atap gedung MBC. Mataku mulai mencari-cari sosok yang akan menjadi istriku. Tepat saat itu aku melihat sesosok perempuan menggunakan gaun hitam pendek dengan rambut keriting gantungnya yang terurai. Perempuan itu sedang asik di depan teropong.

Dapat dipastikan perempuan itu bukan Joori. Hatiku sedikit tenang ketika mengetahui itu bukan Joori.

Dengan senyum yang mengembang, aku mendekati perempuan itu. Perempuan itu membalikan badannya dan mulai melihat sekitar atap itu. Matanya melihat mataku. Hatiku gugup ketika mataku berpapasan dengan matanya.

Aku mencoba mencari tahu siapa perempuan itu, sampai akhirnya aku hanya berjarak 4 meter dari hadapannya. Senyumku semakin mengembang ketika kutahu siapa perempuan itu.

Kim In Joung sshi…

Akhirnya aku tepat di hadapannya. Aku tersenyum kepadanya, tetapi perempuan itu hanya terdiam dengan wajah yang terlihat sangat terkejut. Kucoba menyapanya.

“Annyeong haseyo.” Sapaku.

Dengan senyum yang begitu manis, dia membalas sapaanku. “Annyeong haseyo.. Yesung sshi.”

Dengan penuh keberanian aku mencoba mengajaknya mengobrol untuk menggilangkan rasa kaku diantara kami.

“Apakah Kim In Joung sshi istriku?” Dengan malu-malu kulontarkan pertanyaan itu kepadanya.

“Ne.” Jawabnya dengan malu-malu.

“Syukurlah.” Kata-kata itu keluar tanpa sadar dan membuat aku malu.

“Ne?”

“Ah ani. Ryeowook menakut-nakutiku kalau calon istriku Jung Joori. Tapi akhirnya aku lega ternyata calon istriku Kim In Joung sshi.” Jawabku dengan malu-malu.

Dia hanya tersenyum karena tersipu malu. Ini kedua kalinya aku bertemu dengan In Joung sshi dan dia terlihat lebih cantik pada malam hari ini.

Ku ajak dia duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh staff. Kamipun duduk di kursi itu. Sesaat suasana terasa begitu kaku. Mulut terasa terkunci dan tidak bisa mengucapkan kata apa-apa. Kulirik In Joung sshi. Dia terlihat sedang asik bergelut dengan pikirannya. Terlihat dari matanya yang dari tadi hanya melihat sekeliling atap dengan tatapan kosong.

“In Joung sshi.” Akhirnya kata itu bisa keluar juga dari mulutku.

“Ne?”

“Apa sebelumnya In Joung sshi udah tahu kalau aku akan menjadi suamimu?” Tanyaku untuk mencairkan suasana.

“Eem aniyo. Manager oppa bilang kalau pihak MBC ga ngasih tahu, katanya biar surprise. Tapi aku sempet liat di internet siapa calon suami virtualku. Dan nama Yesung sshi keluar. Kalau Yesung sshi?”

“Aku juga tidak tahu. Bahkan aku tidak sempat liat di internet. Tapi Ryeowookie sempat nyeletuk kalau calon istriku Kim In Joung sshi. Soalnya di kartu di bilang kalau calon istriku itu seorang artis, berambut pajang, sudah debut 5 tahun dan banyak menerima penghargaan.” Kataku panjang lebar.

In Joung sshi menjawabnya dengan tertawa kecil.

Lagi-lagi suasana menjadi kaku. Ah eottokhae? Gumamku dalam hati. Kucoba mencari-cari pertanyaan yang dapat mencairkan suasana.

“Ngomong-ngomong In Joung sshi kelahiran tahun berapa?” Tanyaku.

“Emm, tahun 89. Yesung sshi?” Balasnya dengan senyum yang begitu manis, membuat hatiku deg-degan.

“Aku kelahiran 84. Berarti kita beda 5 tahun ya..”

“Yesung sshi kelahiran 84? Oh, ne kita beda 5 tahun. Hehehehe.” Katanya dengan tertawa kecil.

Aku terus melontarkan berbagai bertanyaan sehingga kita tidak begitu kaku seperti awal bertemu tadi. Rasa nyaman berada di sampingnya datang menghampiriku. Gadis ini terasa tidak asing bagiku. Caranya tertawa, senyumannya, tingkahnya ketika sedang malu sepertinya tidak asing bagiku. Seperti aku pernah bertemu dengannya di masa lalu.

Ah ngaco. Aku baru bertemu dia dua kali bagaimana bisa aku merasa tidak asing dengan tingkah lakunya. Jangan mikir yang aneh-aneh Jong Woon ah! Ucapku dalam hati.

Shin Min Rin Pov

Lelaki di hadapanku, lekaki yang akan menjadi suami virtualku, lelaki yang pernah datang dihidupku sembilan tahun yang lalu. Kim Jong Woon oppa. Apakah ini mimpi? Gumamku dalam hati. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?

“Apakah Kim In Joung sshi istriku?” Pertanyaan itu membuatku kembali dari dunia lamunan.

Dengan ragu dan malu-malu kujawab pertanyaannya. “Ne.”

Tidak banyak yang bisa aku katakan kepadanya. Rasa kaget ini masih sangat terasa. Sampai akhirnya dia mengajakku untuk duduk di kursi yang telah di siapkan oleh staff. Disana suasana masih terasa begitu kaku sampai pada akhirnya Jong Woon oppa mencoba mencairkan suasana dengan menanyakan berbagai macam pertanyaan kepadaku.

“Ngomong-ngomong In Joung sshi kelahiran tahun berapa?” Tanyanya kepadaku.

“Emm, tahun 89. Yesung sshi?” Jawabku dengan sedikit gugup. Bagaimana aku tidak gugup, pertanyaannya yang sudah pasti aku tahu jawabannya masih harus aku tanyakan. Terlalu sulit harus berpura-pura tidak mengenalinya.

“Aku kelahiran 84. Berarti kita beda 5 tahun ya..”

Ne oppa, I know it. Bagaimana bisa aku tidak tahu tahun lahirmu. Bahkan ulang tahunmu pun aku masih hapal. Hatiku rasanya begitu sakit harus terus berpura-pura seperti ini.

“Yesung sshi kelahiran 84? Oh, ne kita beda 5 tahun. Hehehehe.” Kataku dengan tertawa kecil yang aku paksakan.

Untuk beberapa saat suasana terasa hening. Tidak ada satupun diantara kami yang berbicara, hanya tidak sengaja saling berpandangan dan tertawa kecil. Situasi itu terjadi sekitar hampir 15menit.

Oh God! Aku paling ga suka suasana kaya gini! Omelku dalam hati.

“Apa kamu sudah makan malam?” Tanyanya mengagetkanku.

“Belum. Waeyo?” Tanyaku balik.

“Kebetulan aku juga belum makan. Haruskah kita pergi untuk makan malam?” Ajaknya dengan senyuman yang begitu manis, senyuman yang selalu kurindukan dari sembilan tahun yang lalu.

“Ne.” Jawabku singkat dengan senyuman.

Tak lama setelah aku memberikan jawaban, Jong Woon oppa berdiri dan aku pun mengikutinya berdiri. Jong Woon berjalan di depanku. Aku hanya mengikutinya tanpa mengetahui akan pergi kemana kami. Tiba-tiba Jong Woon oppa berhenti dan berbalik ke arahku.

“Pakai ini.” Kata Jong Woon oppa sambil melepaskan jasnya dan memasangkannya di badanku. “Kaja!” Lanjutnya sambil berjalan. Kejadian tiba-tiba itu berhasil membuat mukaku merah padam. Tidak menyangka dia akan melakukan itu.

Aku mengikutinya berjalan sambil menundukkan kepala. Kami berjalan menuju basement untuk mengambil mobil yang sudah disiapkan oleh staff. Jong Woon oppa membukakan pintu mobil untukku.

“Gomawoyo.” Kataku sambil masuk ke dalam mobil. Tak lama oppa pun masuk ke dalam mobil. Aku memasang seatbeltku begitu pun dengan oppa. Oppa mulai menjalankan mobilnya.

“Kita mau kemana Yesung sshi?” Tanyaku dengan penasaran.

“Makan.” Jawabnya singkat.

“Dimana?” Tanyaku lagi.

“Some place.” Jawabnya sambil tersenyum padaku.

Syndrome beteku mulai keluar. Tanpa disadari aku memanyunkan bibirku. Jong Woon oppa melirikku dengan wajah datar dan kemudian tertawa kecil. Aku menjadi malu dan menundukkan kepalaku.

Tidak terasa perjalanan sudah hampir 45 menit dan akhirnya kami sampai di tempat tujuan.

“Sudah sampai!” Teriak Jong Woon oppa. Aku sedikit terkejut melihat tingkahnya. Dia yang dari tadi terlihat sangat jaim, tiba-tiba berubah menjadi lebih cheerful. Melihat tingkahnya yang seperti itu, senyuman mengembang di wajahku.

“Ini dimana?” Tanyaku sembari turun dari mobil.

“Ini tempat aku dan member lain biasa makan.” Jawab Jong Woon oppa.

Kami sampai di sebuah restoran kecil, tepatnya rumah makan biasa di Hongdae. Restoran ini menyediakan iga panggang. Aku melihat sekitar restoran itu. Pemandangan Hongdae malam hari memang menyenangkan.

“Emm In Joung sshi, gapapa kan kalau kita makan di tempat seperti ini?” Tanyanya hati-hati.

“Hah? Memangnya kenapa? Aku malah senang ke tempat makan seperti ini di bandingkan restoran-restoran mewah.” Jelasku dengan wajah gembira.

Oppa terlihat lega mendengar jawabanku. Mungkin dia pikir aku cewe centil yang susah buat di ajak makan di tempat seperti ini. Padahal aku lebih seneng makan di tempat begini. Dan aku memang sudah biasa datang ke tempat seperti ini bersama Kibum oppa.

“Ayo masuk.” Ajaknya sambil berjalan masuk ke dalam restoran.

Aku mengikutinya berjalan. Suasana hangat begitu terasa ketika aku masuk ke dalam restoran ini. Hanya terdapat beberapa pengunjung disana. Mungkin karena sudah lewat jam makan malam sehingga hanya sedikit pengunjungnya. Sang pemilik menyapa kami dan mempersilahkan kami untuk duduk.

“Mau pesan apa?” Tanya sang pemilik.

“Iga panggang spicy satu, kamu mau makan apa In Joung sshi?” Tanya oppa kepadaku.

“Emm, iga panggang black pepper.”

“Oke. Iga panggang spicy satu, iga panggang black pepper satu. Mohon di tunggu pesanannya.” Kata sang pemilih dengan ramah.

“In Joung sshi, bener gapapa dateng ke tempat kaya gini?” Tanya oppa lagi.

“Gwaenchanhayo. Aku lebih seneng dateng ke tempat makan di pinggir jalan dari pada restoran-restoran besar. Soalnya suasananya lebih asik di tempat kaya gini.”

“Syukurlah. Oh iya In Joung sshi. Bisakah mulai sekarang kita bicara dengan bahasa nonformal?” Tanyanya lagi.

“Ne. Kenapa tidak? Lagipula Yesung sshi kan lebih tua dariku. Jadi tidak usah menggunakan bahasa formal kalau ngobrol denganku.”

“Oke In Joung ah.” Panggilan itu membuatku tersipu malu dan tersenyum padanya.

“Oh iya, kamu juga mulai sekarang jangan manggil aku Yesung sshi lagi ya, panggil aku oppa. Araseo?” Perintahnya kepadaku.

“Ne…. oppa.” Kataku tersipu malu. Aku melirik Jong Woon oppa. Dia terlihat senang ketika aku memanggilnya oppa. Melihat tingkahnya yang seperti itu membuatku tertawa kecil.

“Wae?” Tanya oppa heran melihatku tertawa seperti itu.

“Hahahaha engga oppa.” Jawabku sambil tertawa.

“Emm, kita jauh lebih akrab ya dari pada Teuki hyung sama Sora.” Katanya.

“Ne oppa. Awalnya aku pikir aku bakal lebih kaku dari mereka, ternyata engga. Apalagi liat sifat oppa yang asli. Aku jadi ga canggung lagi deh sama oppa.” Kataku panjang lebar. Ketika asik mengobrol, makanan kami datang.

“Waaaah.” Kataku tiba-tiba.

“Wae?” Tanya oppa dengan penuh kekhawatiran.

“Keliatan enak hehehehe.” Jawabku dengan polosnya.

“Ayo makan.”

“Ne oppa.” Aku memasukan sepotong iga itu kemulutku. Rasa iga panggang ini begitu empuk dan enak.

“Gimana?” Tanyanya dengan antusias.

“Enak!” Kataku dengan semangatnya. Jong Woon oppa hanya tersenyum melihat tingkahku.

Tidak kusangka perasaan menyenangkan bersama oppa bisa aku rasain lagi. Rasanya pengen berhentiin waktu biar suasana menyenangkan ini bisa aku rasain lebih lama.

Jing Woon Pov

In Joung gadis yang menyenangkan dan ceria. Dia selalu tertawa setiap mendengarkan leluconku, padahal menurutku itu sama sekali tidak lucu. Berada di dekatnya membuatku nyaman dan membuatku menjadi diriku sendiri tanpa harus dibuat-buat seperti ketika aku sedang di stage.

Waktu udah nunjukin jam 10 malem. Berarti udah tiga jam kami diem di restoran ini. Sudah waktunya aku mengantarnya pulang.

“In Joung ah, aku antarkan pulang ya.” Tawarku kepadanya.

“Ah aniyo oppa, ga usah. Aku bisa pulang sama manager oppa. Aku takut ngerepotin oppa” Tolaknya halus.

Emang dasar aku ga suka di tolak orang, aku memaksanya supaya mau diantar pulang olehku. “Di repotin? Aku ga ngerasa di repotin. Kenapa aku ngerasa di repotin sama istriku sendiri?”

Ternyata perkataanku membuatnya malu, terlihat dari kepalanya yang tiba-tiba menunduk dan muka yang menjadi merah. Dia terlihat seperti anak kecil, begitu lucu.

“Bagaimana?” Tanyaku lagi.

“Baiklah.” Jawabnya pelan. Senyumku pun mengembang. Dengan segera ku ajak dia pulang.

“Kaja!” Kataku sambil berdiri dari tempat dudukku yang disusulnya.

Kami berjalan menuju halaman restoran dimana mobil di parkir. Dengan secepat kilat kubukakan pintu mobil untuk In Joung. Setelah membukakan pintu untuknya, aku langsung menuju ke kursi kemudi. Aku mulai menjalankan mobil menuju rumahnya.

“Kamu tinggal sendiri atau dengan orang tuamu In Joung ah?” Tanyaku padanya.

“Aku tinggal sendiri. Orang tuaku tinggal di Canada.” Jawabnya.

“Canada? Kamu orang Canada?” Tanyaku lagi.

“Aniyo oppa. Nae appa pindah kerja ke Canada, jadi eomma dan kakak-kakakku ikut ke Canada.”

“Kenapa kamu tidak ikut ke Canada?”

“Mereka pindah ke Canada 4 tahun yang lalu, sedangkan aku masuk dunia entertainment baru 1 tahun. Jadi aku mutusin buat tinggal di Korea sendirian.” Jelasnya.

“Ooh.” Kataku sambil menganguk-anggukkan kepala. “Oh iya, kamu berapa bersaudara?”

“Tiga bersaudara, eonni, oppa, aku. Kalau oppa?” Tanyanya balik.

“Aku cuma punya satu namdongsaeng.” Jawabku singkat. In Joung hanya membalas ucapanku dengan sebuah anggukan kepala dan senyuman.

Setelah hampir satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai di rumahnya. Rumahnya terlihat besar tetapi sederhana. Terdapat sebuah taman kecil yang dipenuhi dengan bunga mawar putih dan terdapat sebuah ayunan di tengah taman itu.

“Gomawoyo oppa.” Katanya padaku sambil melepas seatbelt dan mengembalikan jasku yang sedari tadi dia pake.

“Ne In Joung ah. Anyeong!” Kataku sambil melambaikan tangannya.

“Annyeonghi jumuseyo!” Dia keluar dari mobil di susul oleh staff WGM untuk melepas micnya. Aku hanya menatapnya dari dalam mobil. Setelah selesai melepas mic, dia berjalan menuju rumahnya dengan sesekali berbalik ke arahku dan tersenyum padaku.

Setelah kulihat dia sudah masuk ke dalam rumah, kulaju mobil ini menuju gedung MBC untuk mengembalikan mobil dan pulang ke dorm.

****

Sesampainya di dorm yang aku lakukan pertama adalah berbaring di atas sofa. Hari ini begitu cape karena jarang-jarang aku menyetir mobil sendiri. Tetapi kelelahan itu terbalas karena In Joung suasana hari ini begitu menyenangkan.

“Hyuuuuuuuuuuung!” Teriak hyukjae yang membuatku jengkel.

“Wae?!” Tanyaku dengan nada sedikit kesal.

“Gimana syuting hari ini? Menyenangkan? Siapa istri hyung?” Tanyanya dengan bergejibun pertanyaan.

Ketika aku akan menjawab pertanyaannya, tiba-tiba Wookie dan Sungmin berlari kepadaku dan mulai memberikan pertanyaan seperti yang dilakukan Hyukjae.

“Hyung! Gimana tadi hyung? Siapa istri hyung?” Tanya Sungmin penasaran.

“Iya siapa istri hyung? Jawab dong hyung!” Kata Wookie dengan semangatnya.

“YAA!! Gimana hyung mau jawab kalian nanyanya berebet gitu.” Kataku kesal.

“Hehehe mian hyung. Ayo cerita hyung!” Kata Wookie lagi.

Ketika aku akan menceritakan syuting tadi, lagi-lagi dipotong oleh Kyuhyun yang tiba-tiba datang dan memberikan pertanyaan yang sama dengan mereka.

“Hyung hyung hyung! Gimana syuting WGMnya? Siapa istri hyung? Tadi kemana aja? Jangan bilang kalau istri hyung itu Moon Geun Young sshi.” Ujar Kyuhyun panjang lebar.

“YAAAAAA!!” Teriakku kesal. “Kalian ini ya, dateng-dateng main ngoceh sendiri. Udah ah hyung mau ke kamar aja, cape mau tidur” Lanjutku sambil berdiri menuju kamar untuk tidur dengan meninggalkan dongsaeng-dongsaengku dengan wajah bingung dan penasaran.

Kuambil handphoneku dan mulai mengetik SMS.

Hari ini sangat menyenangkan. Jangan lupa minum vitamin sebelum tidur. Good Night, have a nice dream ^^

SMS itu kukirimkan kepada In Joung, saat kami di restoran kami sempat bertukaran nomor telepon. Tanpa kusadari sebuah senyuman mengembang di wajahku. In Joung gadis yang ceria. Tetapi entah mengapa aku merasa seperti sudah lama mengenalnya. Seperti kami pernah bertemu di masa lalu.

Tiba-tiba pikiranku buram dan akupun terlelap tidur.

Shin Min Rin Pov

Jam sudah menunjukkan jam 11 malam. Entah mengapa aku tidak merasa mengantuk sama sekali. Padahal biasanya kalau pulang jam segini aku pasti langsung tertidur pulas.

Memoriku kembali ke 5 jam lalu. Dimana aku bertemu dengan Jong Woon oppa. Bukan sebagai teman atau oppa tetapi sebagai seorang suami.

Tidak aku sanggka dia yang menjadi suamiku. Awalnya aku memang tidak mau kalau harus dipasangkan dengan Jong Woon oppa. Tetapi semuanya tidak seburuk yang kubayangkan. Aku bisa mengenang masa lalu kami tanpa harus mengingat masa lalu. Oppa tidak akan mengenalku dengan wajahku yang seperti ini.

Handphone ku tiba-tiba berbunyi, bertanda sebuah SMS masuk. Ku buka sms itu dan senyumku pun mengembang. Ya, SMS itu dari Jong Woon oppa. Secepat kilat aku langsung membalas SMSnya.

Nado oppa ^^ Have a nice dream too oppa :)

Aku menyimpan handphoneku di kasur dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengganti baju dengan piyama pinkku.

Setelah mengganti baju, aku pergi ke meja rias untuk memakai krim malam dan minum vitamin. Senyum diwajahku tidak bisa menghilang. Rasanya pipiku sakit karena tersenyum terus.

Tanpa menunggu SMS balasan dari Jong Woon oppa, aku menuju kasur dan berbaring di atas kasur. Tanpa menunggu perintah, mataku sudah menutup dengan rapat dan mulai berjelajah di dunia mimpi.

TBC~

Berhubung authornya udah bikin sampe part 8, bakal susah banget kalo dirubah lagi dari awal, jadi katanya maaf kalau banyak yang belum dirubah ^^

11 thoughts on “waiting ~ part 2

  1. keren banget ceritanya senangnya langsung buka wonderfanfiction ternyata sdh ada 2 part, untuk part ini so sweet story tambah dapet banget feel dr kedua karakter utama nya.. mudah2an nanti jongwoon oppa ingat siapa sebenarnya Kim In Joung siapa th ternyata diakhir nanti bs jadian.. keren.. Yesung oppa saranghae..

  2. keren..keren..
    Jadi ngebayangin yeppa ikt wgm, lucu kali ya..
    Tr touch syndrome na kambuh, trus kura2 na jg d bawa lg..
    Part 3 nya jgn lama2 ya thor..
    Fighting n Daebak,,

    Jia Jung

  3. sukkaaa…..

    Hihihikhik…
    bener kata wookie…………

    ehhh…….Touch syndrome nya bakalan…..kambuh gaaa????????????? yaaa ?????

  4. kok istrinya yesung opppa gak merasakan aura2 misterius sih deket yesung ? xD aaaa updatenya gak lama ternyata , woooh 8 part ?? semangat thor :D . waiting for next chapter (again) :p

  5. bagus bagus bagus…. :)
    semangat yah nulisnya dilajutin terus
    go go go go
    love uri Kim Jong Woon Oppa :D

Comment please? ( ื▿ ืʃƪ)