Recursive (4)

Character/Pairing(s): Hyun Seung/HyunA(Trouble Maker)

Rating: R

Author: Ddanghobak

[0] [1] [2] [3] [4] [5]

__________________________________________________________________

[Hey]

From: HyunA

To: J.S.

Aku ingin berkata kau baik sekali sudah membelaku di topik kemarin dulu, tapi kurasa kau hanya akan berkata kau tidak bermaksud begitu. Kau bukan orang baik, itu aku cukup yakin. Tapi apapun alasanmu, aku bukan seseorang tanpa sopan santun. Jadi… thanks.

__________________________________________________________________

[Re: Hey]

From: J.S.

To: HyunA

Seperti dugaanmu, aku tidak punya niat untuk membantumu. Jawabanku di sana memang pendapatku, tidak ada hubungannya denganmu. Berhentilah berpikir bahwa semua yang kulakukan berhubungan denganmu.

__________________________________________________________________

 [Re: Hey]

From: HyunA

To: J.S.

Sepertinya kau memang sangat suka keributan ya… Aku hanya berterima kasih dan kau membalas seakan aku baru saja menghinamu. Apa kau selalu seperti ini?

Tidak ada gencatan senjata? Kupikir kau tidak seburuk kesan awalmu dan kurasa kau juga tahu aku tidak seburuk kesan awalku padamu (mungkin). Jadi… Gencatan senjata, bagaimana?

__________________________________________________________________

 [Re: Hey]

From: J.S.

To: HyunA

Aku hanya bilang bahwa aku tidak melakukan apapun untuk mendapatkan ucapan terima kasihmu. Aku tidak membuat keributan. Kalau kau tidak suka kata-kataku, itu masalahmu.

________________________________________________________________

[Re: Hey]

From: HyunA

To: J.S.

Apa kau benar-benar hanya bisa hidup dalam suasana pertengkaran?

__________________________________________________________________

 [Re: Hey]

From: J.S.

To: HyunA

Bicara baik-baik denganmu rasanya aneh.

__________________________________________________________________

[Re: Hey]

From: HyunA

To: J.S.

Yang aneh itu kamu, JS. Kuanggap kau setuju dengan gencatan senjata ini~

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

 

Ia sudah terlalu biasa membalas tiap ucapan HyunA dengan ejekan atau makian sampai ia bingung harus membalas apa dan pada akhirnya kembali ke kebiasaannya. Ia tidak membenci HyunA (meskipun memang orang ini kadang bisa sangat menyebalkan) dan ia merasa perempuan itu menarik untuk diajak berbicara. Balasannya selalu tidak terduga dan ia tidak pernah ragu-ragu dalam mengatakan apapun yang ada di kepalanya.

Meskipun ia tidak tahu apakah memang sifat asli HyunA seperti itu atau hanya di internet.

 

Jang Hyunseung mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja. Setelah memandangi layar netbook-nya selama sekitar sepuluh menit, ia akhirnya memutuskan untuk tidak membalas e-mail dari HyunA. Saat ini ia tidak bisa memikirkan apa yang bisa dituliskannya dan ia kira waktunya bermain-main sudah selesai.

Ia menatap tumpukan file di atas mejanya dengan alis berkedut dan bibir menipis. Sekalipun ia tidak ingin mengeluh, tapi dia merasa lelah dengan pekerjaannya. Padahal baru beberapa hari yang lalu ia berhasil memenangkan kasus besar. Dengan pujian yang mengalir di media untuknya, ia pikir ia akan bisa beristirahat sejenak. Tapi tidak, justru karena itu semakin banyak pekerjaan yang mengalir ke kantornya.

Saat itu handphone-nya berdering dan ia akui ia senang mendengarnya. Alasan lain untuk menunda pekerjaan.

 

“Yoboseoyo?”

“Yah, Hyunseung! Ini Dojoon.”

“Ya, hyung. Ada urusan apa?”

“Apa aku tidak boleh menelepon dongsaeng kesayanganku jika tidak ada urusan?”

“Dongsaeng kesayangan apanya,” gerutu Hyunseung, “itu titel Dongwoon.”

“Hyunseung-ah, kau juga kesayanganku, kok.”

Ekspresi pemuda itu datar ketika mendengar suara tawa dari speaker teleponnya. Seniornya di sekolah hukum itu hanya bersikap begini kalau ada maunya.

 

“Jadi hyung, ada apa sebenarnya?”

“Seperti biasa, tidak suka berbasa-basi.”

Hyunseung mengangkat bahu, walaupun ia tahu lawan bicaranya tidak bisa melihatnya.

“Aku butuh bantuan,” suara seniornya itu terdengar lebih serius sekarang, “aku sedang menangani kasus narkoba sekarang.”

“Hm.”

 

“Aku menemukan petunjuk bahwa pengedarnya ada di sebuah bar di pusat kota. Tapi akan mencurigakan kalau aku pergi ke sana dan bertanya-tanya, bukan? Jadi kupikir, aku, kau, Dongwoon, Kikwang, dan Yoseob bisa pergi ke sana hari Sabtu ini, main-main sementara aku melanjutkan investigasi.”

“Aku curiga hyung hanya ingin bermain,” tuduh Hyunseung datar tanpa rasa bersalah.

“Ehem, tidak ada salahnya berkerja dalam kondisi yang menyenangkan, bukan?”

“Terserah apa katamu, hyung.”

“Haha. Jadi, kau ikut?”

“Kuusahakan, kalau jadwalku kosong. Apa nama bar-nya?”

“Nice! Club Answer, ada di seberang Cheongdam-dong Prima Hotel.”

“Oke.”

“Baiklah, sampai nanti.”

“Ya.”

 

Hyunseung meletakan handphone-nya di atas meja. Ia menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi. Ia biasanya menolak ajakan untuk pergi ke klub malam, sama sekali bukan sifatnya untuk mabuk-mabukan atau menari-nari dengan orang tidak dikenal. Tapi ada kalanya ia cukup stress dan akhirnya ia ikut pergi, meskipun hanya untuk duduk menonton teman-temannya yang menggila sementara ia menyisip vodka.

“Jiyoon-shi,” panggilnya.

 

Sekertarisnya yang berada di luar ruangannya datang, menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

“Ya, songsaenim?”

“Malam Sabtu ini jadwalku kosong?”

“Ya, songsaenim. Seperti yang anda minta, minggu ini hanya ada dua klien yang dijadwalkan bertemu anda. Hari Kamis siang, dan Jumat sore,” ujar perempuan berambut pendek itu sigap, membaca agenda yang ada di tangannya.

Hyunseung mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja lagi.

 

“Kau tahu Club Answer, Cheongdam-dong?”

“Ah, ya, tempat yang cukup popular.”

“Bagaimana tempatnya?”

“Tidak begitu berbeda dengan klub kebanyakan, saya rasa,” ujar Jiyoon dan Hyunseung menatapnya agak kesal sampai perempuan itu buru-buru meneruskan, “bouncer—tukang pukul di klub itu hanya mengizinkan orang-orang dengan pakaian rapi masuk. Harganya cukup mahal dan banyak selebritis yang pergi ke sana.”

“Ada lagi?”

“Eh… tidak saya rasa.”

“Baiklah.”

 

Hyunseung mengibaskan tangannya, mengisyaratkan sekertarisnya untuk pergi meninggalkan ruangan. Tapi ketika tidak ada tanda-tanda bahwa perempuan itu akan keluar, ia melipat tangannya di depan dada dan mengangkat alisnya, “Ada lagi?”

“Ah, tidak, songsaenim… hanya saja, tempat itu sepertinya bukan tipe tempat yang anda sukai. Saya tidak tahu kalau anda suka pergi ke klub.”

Hyunseung menyipitkan matanya, “Ada lagi?”

“Ah, kalau Sabtu minggu ini mungkin tempat itu akan sangat ramai. Ada kabar bahwa ada beberapa selebritis akan ke sana, jadi mungkin tempat itu akan lebih ramai daripada biasanya.”

“Kau sudah selesai atau masih ada lagi yang mau kau tambahkan? Dengan pengetahuanmu tentang klub malam seharusnya kau jadi tourguide saja.”

Perempuan itu hanya nyengir dan keluar dari ruangan, sudah biasa dengan perlakuan boss-nya yang kadang jauh dari ramah.

 

__________________________________________________________________

FAQ

1) J.S bakal ketemu Hyunah di dunia nyata? Pastinya :)

2) Kapan? wah, itu rahasia, mungkin sebentar lagi, mungkin masih lama~

 

25 thoughts on “Recursive (4)

  1. ini FF selalu berhasil buat aku guling-guling (?) setiap publish.
    kapan hyuna ketemu sama J.S ???
    aissssh ~~~
    aku tunggu thor (^-^)9
    hwaiting (>..<)

  2. Yeeeaaayyy! Finally part 4! Suka cara HyunA kasih balesan2 ke JS sampe dia speechless xD
    Kalo JS ketemu HyunA masih lama berarti kemungkinan di part terakhir, kalo sebentar lagi berarti part ke 5, am i right? *reader sotoy*
    penasaran sama endingnya aaaaaaaaa JS sama HyunA bakal kek gimana nanti XD

  3. di klub itu nanti js melihat sesuatu yg mencurigakan yg ngebawa dia jadi kenal hyuna. dan akhrinya mereka jadi partner utk menyeldiki kasus itu.
    ATAU! js mati kebosanan di klub, dia keliling2 di klub dan ketemu hyuna yg ternyata terlibat dlm kasus itu, mau ga mau js ikut terlibat dlm kasus itu dan mereka jadi partner in crime krn mereka troublemaker *nebak jalan cerita
    nantinya js menghindar dr temen2nya krn dia terlibat kasus dg hyuna, dan hyuna menghindar dr media krn dia jg punya kasus. mereka sama2 menghindar dr org2 yg mereka kenal krn mereka seperti buronan. selama mem’buron’ mereka jg berantem2 atau kadang super kompak…. akhirnya…, wah saya gatau akhirnya kira2 gimana krn masih gatau tujuan dr hyuna sm js ini bales2an email… .__.” tebakan saya bener ga, author?

Leave a reply to qhinda Cancel reply