Recursive (3)

Character/Pairing(s): Hyun Seung/HyunA(Trouble Maker)

Rating: R

Author: Ddanghobak

I have seen too much not to know that the impression of a woman may be more valuable than the conclusion of an analytical reasoner. — Sir Arthur Conan Doyle

[0] [1] [2] [3] [4] [5]

__________________________________________________________________

[ALi, ceroboh atau berani?]

EyesR3:

 

ALi, penyanyi yang sedang merintis kepopuleran dengan album barunya dan partisipasinya di acara Immortal Song, dicerca masyarakat karena menggunakan nama NaYoung sebagai judul lagunya. Seperti yang kurasa kebanyakan orang tahu, NaYoung adalah bocah perempuan yang diperkosa oleh seorang pria 57 tahun. Penggunaan nama ini dinilai tidak sopan dan membuka luka lama keluarga korban. Belum lagi karena ada lirik yang ambigu, di mana ALi seakan-akan menyalahkan NaYoung karena membuang martabatnya.

Itu cerita awal, tapi sudah dengar kabar selanjutnya? Bahwa ALi sendiri adalah korban pemerkosaan dan arti dari lagu ini sebenarnya adalah untuk memberikan semangat kepada semua perempuan yang bernasib serupa. Kabar terbaru dari ALi ini seharusnya menghentikan cercaan yang beredar, tapi masih ada saja orang-orang yang menyudutkannya.

Bagaimana wacana ini menurut kalian? Aku sendiri berpikir bahwa meskipun ALi berniat baik, ia memang salah karena berbuat tanpa izin…

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

Fahrenheitt:

 

Aku sependapat denganmu. ALi memang tidak sepenuhnya salah, tapi memang tindakannya tidak bijaksana. Ini memang agak jahat tapi… Dia agak terdengar mencari simpati dengan menceritakan masa lalunya itu. Tentu saja, aku tidak bilang bahwa ia berbohong… Tapi, ya, ini hanya pikiranku saja.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

HyunA:

 

Kau ini… Sangat menyebalkan ya, Fahrenheitt. Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa ia mencari simpati? Kau tidak mengerti bagaimana hal seperti itu dianggap sakral untuk seorang wanita. Ia menceritakan masa lalunya itu, aib yang ingin ia kubur dalam-dalam, apakah kau tidak berpikir bahwa itu berarti dia sungguh-sungguh dalam maksunya memberikan keberanian untuk orang-orang bernasib serupa? Mungkin ia kurang bagus dalam menyampaikan maksudnya,  tapi menyebutnya cari simpati… Itu benar-benar keterlaluan.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

PenguinMan:

 

Tentu saja ia benar-benar berani, menceritakan masa lalunya seperti itu. Tapi masalahnya adalah ia menceritakannya ketika ia disudutkan oleh media, menurutku itu memang membuatnya terlihat mencari simpati. Akan lebih baik jika ia menjelaskan semuanya dari awal… Kalau sudah seperti ini, masa lalunya hanya terlihat sebagai jalan keluar dari kesalahannya saja.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

Fahrenheitt:

 

Ternyata bukan aku saja yang berpikiran seperti itu, untunglah. Aku sempat khawatir akan dilibas HyunA…  Maaf kalau aku menyebalkan. Hahaha.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

PenguinMan:

 

Yah, kita akui saja, meskipun itu memang sebuah ‘aib’ dan wanita menganggap itu sebagai hal yang sakral, tetap saja kelihatannya begitu. Kita sepikiran ya, Fahrenheitt haha.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

HyunA:

 

Menurut kalian ini lucu?

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

Fahrenheitt:

 

Bukan begitu, tentu saja ini bukan hal yang lucu. Tapi ayolah, HyunA, banyak orang yang berpendapat begitu. Kata-kataku dan PenguinMan masih lebih baik daripada banyak komentar di situs-situs lain. Setidaknya kami masih bisa, kau tahu, mengerti keadaannya.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

HyunA:

 

Kalian mengerti keadaannya? Oh please, gentlemen, don’t make me laugh. Kalau kalian mengerti, kalau kalian benar-benar memahami keadaannya, kalian tidak akan pernah menyebutnya cari simpati.

Dan mencari pembenaran dengan menyalahkan orang lain itu tindakan pengecut.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

PenguinMan:

 

Baiklah, mungkin kami tidak mengerti keadaannya. Lalu apa yang membuatmu berpikir kalau kau mengerti keadaannya? Apa kau temannya, saudaranya, kenalannya?

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

Fahrenheitt:

 

“Baiklah, mungkin kami tidak mengerti keadaannya. Lalu apa yang membuatmu berpikir kalau kau mengerti keadaannya? Apa kau temannya, saudaranya, kenalannya?”

Persis seperti apa yang kupikirkan. Dan HyunA, aku tidak mencari pembenaran, aku hanya ingin menunjukan kepadamu bahwa pemikiranku ini tidak aneh, banyak yang berpikiran sama, lebih buruk malah.

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

J.S.:

 

Orang tua NaYoung saja sudah memaklumi alasan ALi, bahkan berterima kasih atas kepeduliannya. Kenapa justru kalian yang tidak ada hubungannya dalam kasus ini jadi ikut-ikutan mencercanya?

Pengalaman diperkosa bukan suatu alasan yang digunakan untuk mencari simpati. Trauma yang timbul dari pengalaman itu bukan sesuatu yang mudah untuk diabaikan begitu saja. ALi menceritakannya di hadapan pers, mengingat-ingat trauma itu lagi demi menjelaskan maksudnya agar semua perempuan yang bernasib serupa tegar,  itu adalah sebuah tindakan yang perlu kita kagumi. Bukan justru dicerca. Kalau kalian berada di posisinya, apa kalian sanggup menceritakannya?

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

HyunA:

 

Boleh kita tutup saja topik ini, EyesR3? Kalau dibiarkan bisa jadi ajang caci maki. Aku bahkan sudah siap memulai. :)

__________________________________________________________________

[Re: ALi, ceroboh atau berani?]

EyesR3:

 

Ah, iya kita tutup saja. Sepertinya aku memilih topik yang terlalu sensitif ya, maaf…

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

 

Hyunseung mengalihkan pandangannya dari komputernya. Ia sempat tergoda untuk membalas karena melihat ada HyunA di topik tersebut, melalaikan tugasnya begitu saja. Tapi sekarang setelah topik ditutup, ia mau tidak mau harus kembali memeriksa berkas-berkas yang sudah menggunung di atas meja kerjanya. Bicara soal lari dari kenyataan…

Bukannya ia membenci pekerjaannya, tapi membaca berkas-berkas yang entah fakta atau kebohongan tidak terlalu menyenangkan dibandingkan perdebatan di internet. Meskipun tidak ada gunanya, tapi setidaknya bisa menjadi tempatnya melampiaskan emosi. Ia bisa menjadi anonim yang tidak perlu menjaga nama baik. Bisa mengatakan apapun yang ia mau tanpa perlu memikirkan dampaknya.

 

Suara ketukan di pintu dan panggilan seorang perempuan terdengar, “Jang songsaenim?”

 

Pemuda berusia 24 tahun itu tidak segera menjawab. Ia sengaja membolak-balik beberapa halaman dari map yang sedang dibacanya. Kemudian setelah ia meneguk kopi yang disediakan oleh sekertarisnya tadi pagi, baru ia menjawab, “Ya?”

Pintu kantornya terbuka dan seorang perempuan masuk, “Presiden Im dari grup Saehan ingin membuat janji untuk bertemu besok untuk membahas kontrak perusahaannya. Saya sudah bilang anda tidak ingin diganggu besok, tapi beliau memaksa…”

“Tidak apa-apa. Jadwalkan untuk makan siang saja.”

 

Ia ada pekerjaan penting lusa dan ia awalnya ingin istirahat sehari untuk mempersiapkan diri. Tapi Grup Saehan adalah salah satu klien penting dan ia rasa membicarakan kontrak tidak akan menyita banyak waktunya.

“Baik, songsaenim.”

“Ada lagi?”

“Tidak, itu saja.”

 

Hyunseung mengangguk, menandakan pembicaraan mereka sudah selesai. Tapi ketika sekertarisnya melangkah keluar ruangan, ia teringat pada topik yang dibicarakan di milis.

“Jiyoon-sshi,” panggilnya lagi, “kau tahu berita tentang Ali kemarin ini?”

Perempuan itu menatapnya dengan sedikit bingung, tapi kemudian mengangguk meskipun dengan tidak yakin, “Ya, tentu saja, semua media membahasnya.”

“Menurutmu bagaimana?”

“Maksud anda songsaenim?”

 

Pemuda itu mengerutkan dahinya, “Aku ingin tahu pendapatmu, apakah menurutmu tindakannya itu baik atau buruk.”

“Baik, tentu saja. Ia membagi pengalaman pahitnya dan memberikan harapan untuk orang-orang yang memiliki pengalaman yang sama…”

“Begitu, ya.”

Hyunseung mengalihkan perhatiannya kembali pada berkas-berkas di atas meja. Ia mendengar suara pintu ditutup, matanya menatap huruf-huruf yang tertera di atas kertas. Tapi pikirannya agak sedikit melayang-layang.

 

“Pemikiran semua perempuan mirip sepertinya,” ujarnya kepada dirinya sendiri. Ia menggelengkan kepalanya kemudian kembali fokus ke pekerjaannya.

__________________________________________________________________

18 thoughts on “Recursive (3)

  1. aigooo ddanghobak pengen bikin aku setiap jam ngecek apakah part selanjutnya udah di post ato belom -.-
    Aku kira part ini bakal lebih panjang dari yg kemaren, ternyata JS malah ikut bahas topiknya sedikit :p
    jadi JS udah mulai tertarik sama HyunA,apa di part selanjutnya mereka bakal mulai bisa berdebat secara langsung ato masih di milis? seriusan penasaraaaaaaannnn :/

  2. sempet kepikiran klo ug jadi sekretarisnya JS itu hyuna… .___.v
    btw… kapan mereka berdua ketemu???

    apa….jangan2 mereka bakal pacaran di dunia maya??? #sok tahu

    part 4 ASAP ya thor ^^

  3. keren dan tetep bikin penasaran @,,@
    ternyata hyunseung itu pengusaha toh (?) *maka cinta hyunseung* #plak
    itu mereka kapan ketemunya ? kayanya pas ketemu jadi trouble maker ya (?)
    next part aurhor :D

  4. Seongsaenim? bukan sajangnim?
    karena yg aku tahu biasanya songsaenim itu sebutan untuk guru. dia bukan guru, kan? dia pengusaha? biasanya sajangnim. tapi ini setahu aku ^^

    dan, sangat disayangkan kenapa part-nya singkat. padahal rasa penasaran gakan cukup kalo bacanya cuma sedikit ^^

    aku selalu suka tiap bagian debatnya, itu seperti pengetahuan ato pembelajaran tambahan :)

Leave a reply to mochiangang Cancel reply