[Freelance] Bogoshippo?

Title                 : (Oneshoot) Bogoshippo?

Author             : Chakyu19

Main Cast         : Park Minra (author) , Cho Kyuhyun

Rating              : all age’s

Genre              : Romance

Ps                     : Cerita yang beneran kubuat secara tidak sengaja, belum kuputuskan untuk melanjutkannya. Sebenernya udah ada ide buat lanjutannya, tapi aku mau melihat komentarnya dulu. Harap kritik dan sarannya ya chingu :) Oh ia, hampir lupa, FF ini udah aku publish di note’s FBku..

 

 

 

# Park Min Ra POV

 

Aku terduduk di kasur. Sebuah majalah terpampang jelas di depanku diantara tumpukan majalah lainnya. Covernya keren, berisi tentang idolaku. Super junior. Kubolak-balikkan majalah itu hingga munculah sebuah halaman yang memuat foto seorang namja. Namja di dalam foto itu terlihat sangat keren dan tampan tentu saja. Cho Kyuhyun. Dialah namja itu.

“hhh..”, Aku menghembuskan nafas panjang. Pikiranku mulai kacau. Kembali lagi muncul kekhawatiran di benakku. Sudah beberapa hari ini dia tak menghubungiku. 7 harikah? Ah tidak, kurasa lebih. 9 hari dia tidak menghubungiku. Jangankan untuk menelpon, sms saja tidak. Dasar lelaki bodoh! Aku tahu dia sibuk dengan berbagai kegiatannya. Tapi, bukankah setidaknya dia memberitahukan keadaanya padaku ini. Aku ini kan pacarnya, pikirku kesal. Kubalikkan halaman itu dengan kasar.

“apa ini? Fotonya lagi? Aish jinjja”, kubalikkan kembali halaman demi halaman itu dengan kasar. Tapi tetap, fotonya terus menghiasi majalah itu. Kututup majalah itu dengan kasar. Kupeluk kedua lututku dan mulai membenamkan wajahku di antaranya. Air mataku mulai mengalir. Kuhapus cairan itu dengan tangan kananku.

 

“aish, aku begitu cengeng!”, ucapku pelan sambil sedikit tersenyum. Senyum yang dipaksakan. Aku melirik handphone yang terletak di meja kecil di sebelah kasurku. Tetap diam . Kuambil handphone itu dengan tangan kiriku dan mulai mengeceknya. Kubuka flip handphoneku dengan cepat. Kekecewaan kembali memenuhiku. Tak ada satupun kata ‘one received call’ ataupun ‘one received messages’ terpampang di sana. Kekesalan itu kembali membuncah, aku berdiri dan kulemparkan handphone itu ke atas kasur. Handphone kecil tak berdosa itu mendarat dengan sukses di kasurku tepat di atas tumpukan majalah yang tadi kubaca. Kulangkahkan kakiku ke balkon. Kuhirup oksigen sebanyak-banyaknya. Mungkin ini bisa membantu menghilangkan kekesalanku. Akh, sia-sia. Yang ada justru wajah namja itu kembali memenuhi pikiranku. Sayup-sayup kudengar sebuah suara dari dalam kamarku. Aku melangkah kedalam kamar dan suara itu semakin jelas.

 

You are my everything

Nothing your love won’t bring

My life is yours alone

The only love I’ve ever known

Your spirit pulls me through

When nothing else will do

Every night I pray

On bended knee

That you will always be

My everything..

 

 

Suara Lee donghae mengalun lembut di handphoneku. Segera ku buka flip Hpku dan mataku membundar menemukan sebuah short messages dari lelaki bodoh itu.

 

From : Cho Kyuhyun

Cepat ke tempat biasa! Kutunggu 20 menit dari sekarang.

 

“Mwo? Dia mengajak bertemu? Aish jinjja. Cho Kyuhyun, kau ini benar-benar…”, aku tak bisa meneruskan kata-kataku. Bukannya meminta maaf malahan mengirim sebuah sms yang bisa kukatakan sebuah perintah! Jinjja! Dengan kesal kulemparkan handphone itu dan kembali berjalan menuju balkon. Kuhirup oksigen sebanyak yang aku bisa dan mulai memandangi keindahan malam kota Seoul dari atas balkon. Kembali pikiranku melintas bayangan namja itu lagi. Baiklah aku menyerah. Sebagaimanapun kesalnya aku, tetap saja rasa rindu itu tak bia kusembunyikan. Kuraih kembali handphoneku dan kubaca ulang smsnya.

 

“20 menit? Jinjja”, Waktu pengirimannya. Jam 07.40. kulirik jam beker Hello kittyku. Jam 07.45! Mataku kembali membundar. Segera kuambil sebuah baju berwarna biru *warna favoritku dan kyu* dari lemariku dan segera memakainya. Kusambar tas kecil hitam favoritku. Kulirik lagi jam. 07.50.

 

“astaga, aku akan terlambat!”, ucapku panik dan segera berlari menuju halte bus. Semenit kemudian aku telah berada di bus yang akan membawaku ke tempat tujuan. Aku terus melihat jam dan berharap tak terlambat. 7 menit kemudian bus berhenti. Aku segera berlari sambil seraya terus memperhatikan jam, berharap takkan terlambat. Tapi, brakk… Aku menabrak seseorang dan terjatuh. Aku segera bangun, kembali berlari dan tak lupa meneriakkan permintaan maaf kepada orang itu. Aish, sifat cerobohku ini tak pernah mengenal waktu dan keadaan ya.

 

Pinggir sungai Han, tempat janjian kami bertemu. Aku melihat seorang namja duduk di depan sungai sambil melemparkan butiran kerikil. Sosok yang selama ini terus menghantui pikiranku. Seseorang yang kurindukan sekaligus membuatku kesal. Aku melirik jam. 08.02. aku terlambat 2 menit. Bagaimana reaksinya ya? Apakah ia akan marah padaku? Aniyo, kurasa tidak. Bukankah ia yang mengajakku bertemu. Tapi tunggu, bukankan dia memberikan waktu 20 menit dan aku telah terlambat. Seharusnya ia marah bukan. Aish, dari pada menebak-nebak bagaimana reaksinya, lebih baik aku menghampirinya dan melihatnya secara langsung. Aku berjalan perlahan menujunya.

 

“Park Min Ra! Aku tahu kau sedang berjalan di belakangku”, ucap kyuhyun sambil terus melemparkan kerikil. Astaga dia marah? Aishh, bener-bener ini anak. Aku mengelembungkan kedua pipiku dan menghampirinya.

 

“bagaimana kau tahu?”, tanyaku sambil duduk di sebelahnya.

 

“Aku ini kan pacarmu, tentu saja tahu bagaimana gerak-gerik pacarku”, kata kyu sambil mencubit pipi chubbyku. Bisa kurasakan panas di kedua pipiku. Ah, pasti wajahku merah sekarang. Aku segera memalingkan wajahku. Kyu tersenyum dan kembali memandang sungai.

 

“kau terlambat..” ucapnya pelan. Aku tertunduk dan hendak menjawab “tapi tak apa, kumaafkan”, tambahnya dan tersenyum ke arahku. Ah, kyu benar-benar tak bisa di tebak ya reaksinya. Kupamerkan senyuman termanisku ke arahnya. Tiba-tiba saja aku teringat akan kekesalanku beberapa hari ini.

 

“kenapa kau baru menghubungiku?”, tanyaku sambil memasang tampang sebal. Dia meliriku sesaat dan memulai lagi kegiatannya tadi. Melemparkan kerikil ke sungai. Sambil menunggu jawabannya, iseng aku mengira-ngira telah berapa banyak kerikil yang di lemparkannya. Kasihan ikan-ikan di sana pasti pada benjol  terkena lemparan kyu.

 

“sibuk”, ucapnya mantap dan singkat! Aku mendegus dan sedikit memajukan bibirku. Ya, itu yang akan kulakukan bila sedang kesal. Tunggu, alasan apa itu? sibuk? Hah, jinjja. Emosiku membuncah, segera kuhirup oksigen sebanyak-banyaknya. Kutenangkan pikiranku. Oke, Minra-a, kau bertemu bukan untuk bertengkar dengannya. Aku menghembuskan nafas panjang dan mengatur emosiku. Oke cukup, emosiku sudah hilang.

 

“ya, selalu”, kataku sambil merebahkan tubuhku di atas hamparan rumput hijau. Memandang langit kota Seoul yang pekat, tapi tetap indah. Bintang bertaburan di langitnya dan itu adalah hal yang paling kusukai. Kyu ikut melakukan apa yang kulakukan. Dia merebahkan tubuhnya di sampingku dan memegang tanganku. Sedikit terkejut, tapi kuputuskan untuk berpura-pura tak tahu.

 

“mianhae, aku tahu tindakaku ini membuatmu khawatir”, ucapnya sambil meletakkan tanganku di dada bidangnya. Semua amarahku hilang. Fantastic. Aku tersenyum dan menoleh ke arahnya. Kyu memang pandai mengambil hatiku. Sepertinya aku harus segera belajar bagaimana caranya agar hatiku tidak terlalu cepat memaafkannya. Aku berpura-pura masih tetap marah padanya.

 

“jika kau tahu, kenapa kau tidak menghubungiku?”, ucapku sebal. Aku segera menarik tanganku dan memalingkan wajahku darinya.

 

“kau marah?”, katanya pelan. Ia menopang wajahnya di atas kedua tangannya sambil memandangku lembut.

 

“menurutmu?”, desisku sambil kembali duduk memandangi air sungai. Ia memandangku lembut kemudian menggenggam tanganku dan menaruhnya kembali di dadanya. Aku diam sambil terus memandangi sungai pekat di depanku. Melihat tak ada sedikitpun reaksiku, ia berdiri kemudian menarikku hingga aku berdiri tepat di depannya.

 

“baiklah, aku minta maaf Park Minra-a. Aku tak menghubungimu selama 9 hari 19 jam 9 menit dan aku tak memberi kabar sedikitpun padamu. Aku minta maaf”, ucapnya sambil berlutut di depanku. Mwo? Dia bilang apa tadi? Minta maaf? Dan apa tadi, dia bahkan menghitung seberapa lama itu. Aku terjekut. Beberapa detik kemudian aku tersadar.

 

“yaa, kyuhyun. Cepat berdiri! apa kau tidak malu dilihat ikan-ikan disungai ini?”

 

“sebelum kau memaafkanku, aku takkan berdiri!”, katanya tegas sambil memamerkan senyumannya. Ah tidak, jangan pasang wajah itu kyu. Sialan, dia tahu benar kelemahanku yang tidak pernah bisa benar-benar marah.

 

“ah, baiklah. Kau menang. Aku memaafkanmu”, kataku cepat. “dan cepat berdiri”, tambahku. Ia berdiri dan langsung memelukku. Aku terkejut atas serangannya yang tiba-tiba itu. aku terdiam dan hanya bisa menunduk. Ia mendongakkan wajahku hingga aku bisa melihat wajahnya yang tampan itu. Bola matanya yang hitam, hidungnya yang mancung bahkan aku bisa merasakan setiap hembusan nafasnya. Ia tersenyum dan mengecup sekilas dahiku. Aku kembali terkejut dan dengan sesegera mungkin aku menunduk. Bisa kurasakan ia sedang terkekeh pelan melihat reaksiku. Sialan, pasti pipiku sudah memerah.

 

“apa aku membuatmu terkejut?”, tanyanya sambil diiringi senyuman manisnya. Aku menatapnya tepat pada manik matanya.

 

“menurutmu?”, tanyaku balik.

 

“hmm..”, ia berpikir. Dahinya berkerut. Sangat lucu. Aku tertawa pelan dan segera menutup mulutku dengan kedua tanganku. Ia akan cemberut jika melihatku tertawa saat ia sedang berfikir. Ya seperti saat aku mengambil tiba-tiba babynya *baca=psp. Ia kembali memandangku dan tersenyum.

 

“kau lucu!”, gumamnya pelan. Aku menatapnya dengan pandangan bertanya. Senyumnya semakin jelas terukir di wajah tampannya.

 

“aku baru saja mengatakan jika kau itu galak”, ucapnya diiringi wajah yang bisa kubilang menyebalkan. Aku segera mendorongnya dan kembali memasang muka sebal plus bibir yang sedikit dimajukan. Ia terkekeh pelan dan membuat wajah yang sangat lucu. Tapi tetap saja menyebalkan buatku.  Aku segera membalikkan tubuhku hendak pergi. Ia menarik tangan kananku hingga membuatku tepat berdiri di depannya dan kembali memelukku dengan erat.

 

“aku sangat merindukanmu minra-a”, ucapnya begitu halus dan pelan tepat di telingaku. Aku tersenyum dan balas memeluknya. Tak bisa kupungkiri, rasa rinduku lebih besar dari rasa amarahku.

 

“aku juga kyu”. Setelah beberapa menit berselang ia melepaskan pelukkannya dan menatapku lembut.

 

“kau tahu, aku sangat menderita”, katanya sambil mengusap pelan rambut hitam bergelombangku. “Aish.. dan kau juga tahukan, aku tak begitu pandai berkata-kata. Aku hanya bisa mengatakannya lewat tingkahku yang cuek dan ini”, lanjutnya sambil kembali memelukku sekilas.

 

“aku tahu”, jawabku singkat sambil memandang matanya. Kyu tersenyum.

 

“baiklah, cukup sudah kangen-kangenannya. Hmm, sekarang mari kita makan. Aku sungguh lapar”, katanya sembari merengek layaknya balita yang minta makanan pada ibunya. Aku tersenyum dan mencubitnya pelan. Tiba-tiba ide jahil melintas di pikiranku.

 

“aku bukan ibumu!”, desisku sambil melangkah meninggalkannya. Dari sudut mataku bisa kulihat kyu bengong dan diam di tempat dimana ia berdiri. Aku terkekeh pelan melihat reaksinya. Dia begitu tak menduga reaksiku ini.

 

“katanya lapar. Ayo cepat pulang, aku akan memasakkan sesuatu untukmu”, kataku sambil berbalik menatapnya dan tersenyum. Ia kembali mendapat kesadarannya dan berlari menujuku.

 

“kau mengerjaiku?” tanyanya. Aku tersenyum.

 

“menurutmu?”, aku tersenyum dan berlari menjauhinya.

 

“yaa, Park Minra. Aish jinjja..”, ia berlari mengejarku.

 

“pasangannya evil ya evil”, teriakku sambil terus berlari menjauhinya. Beberapa menit kemudian ia telah mencapaiku dan segera melancarkan serangannya. Ia menggelitikiku. Aku tertawa, sungguh dia tahu segalanya tentangku. Kelemahanku yang kedua, aku tak akan tahan bila digelitikin. Ia berhenti dan menatapku. Pandangannya serius.

 

“Tahukah kau, kau ini adalah yeoja pertama yang berani mengerjaiku. Tunggu, tidak kedua setelah noonaku tentunya”, ia tersenyum kemudian merangkulku.

 

“jadi aku yang kedua?”, tanyaku.

 

“tidak kau yang pertama”, jawabnya singkat.

 

“tadi kau bilang..”, kata-kataku terpotong olehnya.

 

“kau yang pertama mengambil hatiku. Aku kan belum selesai bicara”, ia mengedipkan sebelah matanya. Pasti semburat merah itu sudah kembali menghiasi pipiku.

 

“kajja, aku lapar”, tambahnya. Kami berdua berjalan menelusuri jalan menuju rumahku. Kalian tahu, terkadang seberapa besarnya amarah berkecamuk dalam benak kita, rasa rindu itu akan selalu melenyapkannya. Seperti sekarang ini, sebegitu kesalnya aku terhadap tinngkah Kyu yang cuek, aku tetap merindukan kecuekannya ini. Saranghaeyo Cho Kyuhyun, yeongwonhi <3<3

 

 

 

 

*END?*

aish, author aja bingung mo end ato gak *dasar author seteres :p

 

———————————————————————————————————————–

 

 

 

29 thoughts on “[Freelance] Bogoshippo?

  1. wah kyu romantis nich, biar bkn pke kt2 sich, tp bgsan gtu deh, ngga bsa ngbayangin klo kyu jd gombal….

    huuuu, pasti anehhhh

    nice ff chingu,,,,,,

    • hhihi~ bener bgt.. kyuppa gitu..

      sequeknya udah aku kirim, tunggu ajja ya..
      judulnya U!

      gomawo udah meninggalkan jejak..

  2. Kyu tumben romantissss biasanya teriak2 melulu huahahaha menurutku ini udh cukup si author tp kalo mau dulanjutin jg ok sih hhe :p

  3. Suka de kyu yg cool gini,, so sweet,, makin klepek klepek de ^_~
    Buat sequel’a! WAJIB!! :)
    kyu evil bini’a y evil jg!!

  4. salam kenal readers.. :D
    gomawoyo buad yang udah baca nd meninggalkan jejak..
    sangat kuhargai itu..
    buad sarannya makasih, itu buat pemacu semangatku dalam menulis..

    sequelnya udah aku kirim, qlo ga salah tgl 24 publishnya..
    tungguin ajja ya.. :D
    *bungkuk bareng kyu*

  5. ahahha ternyata kyu bisa juga dikerjain sama minra.
    aku suka ceritanya. hehe
    ya ampuun kyu sampe hafal hari, jam menit dia ga hubungin minra.
    kereeen kyu :D
    ada lanjutan ga?

Leave a reply to Chakyu19 Cancel reply