My Ex. (-CHAPTER 7-)

Image and video hosting by TinyPic

Title : My Ex. (-CHAPTER 7-)

Genre : Romance

Casts : JiYeon, Yoo Seung Ho, Hyomin, Kim Byeol, Kim Bum

-CHAPTER 7-

-Hyomin-

Hyomin akhirnya menemukan Ji Yeon. Ji Yeon sedang membuka pintu apartemennya.

“Ji Yeon a~ apa yang terjadi??” tanya Hyomin khawatir.

“Aniya.. Gwaenchanna..” jawab Ji yeon yang masih menangis.

Hyomin mengikuti Ji Yeon masuk ke dalam. Kemudian duduk di samping Ji Yeon yang telah menutup wajahnya dengan bantal.

“Apa yang sebenarnya terjadi?? Jawab aku.” Hyomin berusaha membujuk Ji Yeon.

“Aniya.. Pergilah. Aku tidak apa-apa..” kata Ji Yeon dengan suara lirih.

Hyomin terus membujuk Ji Yeon hingga ia kehilangan kesabarannya.

“Apa yang kamu sembunyikan? Bukankah kita ini sahabat? Bukankah kita sudah seperti saudara? Kenapa membohongiku?!”

“Kalau aku memberitahumu, apa kamu bisa membantuku?!” teriak Ji Yeon.

“Baiklah kalau itu maumu. Terserah kamu saja!”

BRAK!

-Ji Yeon-

Terdengar suara Hyomin membanting pintu.

“Wae..”

“Aarrrrggggggggggggggggggggghhhhhhhhhhhh!! Kenapa semua jadi begini!!” Ji Yeon menangis semakin kuat dan mengacak-acak rambutnya.
Image and video hosting by TinyPic
Ji Yeon merasa bodoh, seharusnya ia tidak meneriaki Hyomin tadi. Ia sangat menyesal.

“Ji Yeon a~” Kim Bum duduk di samping Ji Yeon, “Barusan aku ketemu Hyomin di luar, apa kalian bertengkar?”

Ji Yeon masih menutupi wajahnya dengan bantal.

“Aku pikir yang tadi siang kamu hanya bercanda, aku janji deh, bakal cerita soal dengan siapa aku chatting, tapi kamu juga cerita dong sama aku.”

Ji Yeon bangun lalu memeluk oppanya.

-Kim Bum-

“Dasar manja.” Kim Bum tersenyum, “Kamu ingat? Dulu waktu kita masih kecil, kamu selalu minta dipeluk kalau dimarahi Ibu.”

Ji Yeon hanya diam mendengarkan Kim Bum.

“Waktu cepat berlalu ya. Dulu kamu masih sangat kecil, sekarang sudah sebesar ini.”

“Aku.. waktu kamu pacaran dengan Seung Ho, aku sangat takut kehilangan kamu. Aku takut kamu tidak akan membutuhkanku lagi.”

“Tapi, seiring waktu, kamu akan tumbuh besar, dan suatu saat nanti, kamu akan punya pacar, menikah, lalu punya keluarga sendiri. Jujur, hal itu sangat menakutkan bagiku. Tapi asal kamu bahagia, aku tak apa-apa.”

“Ingat Ji Yeon, kapanpun itu, meskipun kamu sudah punya pacar, sudah punya suami, ataupun sudah punya anak, kalau kamu ingin menangis dan butuh tempat untuk bersandar, aku akan selalu ada untukmu.”

Ji Yeon mendongakkan kepalanya.

“Wah.. matamu merah sekali.” Kim Bum berusaha menghibur dengan menunjukkan wajah culun.

“Oppa, aku.. harus bagaimana? Hyomin sangat marah.”

“Tenanglah, dia hanya kesal karena kamu menyembunyikan sesuatu darinya. Kalian kan sudah seperti saudara. Selalu bercerita tentang apa saja. Wajar kalau dia marah padamu.”

“Bagaimana oppa bisa tahu?”

“Dia bilang padaku. Ji Yeon, kenapa membohongi Hyomin? Apa yang kamu sembunyikan darinya?”

Ji Yeon kembali menangis di pelukan Kim Bum.

Kim Bum menepuk punggung Ji Yeon pelan, “Menangislah kalau kamu mau, keluarkan semua air matamu sampai kamu lega. Aku akan terus di sini kalau kamu mau. Baju basah juga tidak apa-apa. Hehe.”

-Seung Ho-

Seung Ho baru sampai di depan apartemen, kemudian HPnya berbunyi.

Seung Ho mengangkat HPnya, “Yobosseyo.”

“Seung Ho a~ Bagaimana kabarmu?”

“Oh eomma. Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan eomma?”

“Aku dan ayahmu baik-baik saja di sini.”

“Baguslah.”

“Seung Ho, eomma sudah mendengar semuanya, tentang rencana pertunanganmu.”

“O..”

“Apa kamu sudah menyetujuinya?”

“Aku..”

“Kamu tahu kan, eomma tidak bisa memaksamu untuk melakukan hal yang tidak kamu sukai.”

“O. Aku..”

“Eomma masih ingat impianmu saat kecil. Eomma ingin kamu memikirkannya baik-baik.”

“Aratso..”

Seung Ho menutup telepon, ia memikirkan maksud dari ucapan Ibunya. Akankah ia menyesal jika mengambil keputusan ini?

Image and video hosting by TinyPic
Seung Ho sejak dulu ingin menjadi pelatih basket, tapi ia tidak ingin mengecewakan Ayahnya. Ayahnya sangat berharap ia bisa memiliki pekerjaan yang bagus dan sukses.

Seung Ho bingung untuk menentukan pilihan.

-Ji Yeon-

Ji Yeon terbangun karena mendengar suara panci jatuh yang cukup keras.

Ji Yeon pergi ke dapur dan mendapati oppanya yang duduk di lantai.

“Oppa.. apa yang.. kenapa oppa duduk di lantai??”

“Aku terjatuh.. hehe. Mian, aku membangunkanmu ya?”

“Gwaenchannayo. Ini juga udah jam satu lewat. Bisa kubantu?”

“Ah.. aniya aniya. Kamu tunggu saja di ruang tengah. Ya?” Kim Bum mendorong adiknya keluar dari dapur.

“Ya~ wae?” Ji Yeon memandang oppanya dengan heran, lalu menuruti kata oppanya.

Ji Yeon duduk bengong menunggu oppanya yang sedang sibuk di dapur. Ia teringat kejadian semalam. Hatinya kembali sakit. Air matanya jatuh lagi.

“Taraang!! Makanan siap!” seru Kim Bum yang keluar dari dapur.

Ji Yeon buru-buru menghapus air matanya. Lalu mencoba menyembunyikan wajah sedihnya dengan senyuman.

“Wah.. Kimchi? Bulgogi? Bibimbap? Kimchi jjigae? Oppa, aku bisa gendut nih.” Kata Ji Yeon melihat masakan yang dihidangkan oppanya.

“Ayo makan!” Kim Bum mengambil sumpit dan menyantap makanannya.

Ji Yeon menatap oppanya yang sedang makan dengan lahap. Ia sangat bahagia memiliki oppa seperti Kim Bum. Kim Bum selalu bisa menghiburnya saat ia sedih. Ji Yeon teringat saat ia kecil, Ibunya memarahinya, lalu ia berlari mencari oppanya dan meminta peluk. Ji Yeon tersenyum sendiri mengingat masa-masa itu.

Ji Yeon kaget, Kim Bum mendadak memegang keningnya.

“Ya~ Wae oppa?”

“Aniya. Tidak panas kok.”

“Siapa yang sakit?”

“Habis tadi kamu senyum-senyum sendiri.” Kata Kim Bum dengan wajah polos.

Ji Yeon tertawa.

“Oppa. Gomawoyo.”

“Gomawo buat apa? Ya~ cepat makan. Nanti keburu dingin.”

“Waeyo?” tanya Kim Bum heran melihat Ji Yeon yang bengong memandangi makanan kesukaannya itu, “Makanlah dulu Ji Yeon, masalah semalam kamu pikirkan nanti setelah selesai makan.”

“Hyomin. Bagaimana caranya agar dia bisa memaafkanku?” kata Ji Yeon lirih, wajahnya menunjukkan wajah ingin menangis.

Kim Bum menepuk bahunya pelan lalu tersenyum, “Aku yakin dia pasti mau bicara baik-baik denganmu.”

Image and video hosting by TinyPic

Ji Yeon mengangguk, lalu mulai melahap makanannya.

-Kim Bum-

Kim Bum berjalan menyusuri toko, ia ingin membeli sesuatu yang bisa menghibur adiknya. Namun gerak Kim Bum terhenti saat seseorang berhenti tepat di depannya.

Kim Bum tersenyum, “Annyeong.”

“Annyeong.” Seung Ho menundukkan kepala.

“Lama tidak bertemu denganmu.” kata Kim Bum.

“Ne. Apa kabar hyung?”

“Tidak begitu baik karena adikku sedang bersedih karena seseorang yang bahkan tidak mampu untuk menentukan pilihan.”  Kim Bum tersenyum sinis membuat Seung Ho tidak mampu berkata apa-apa.

“Ah. Aku harus pergi.” Kim Bum berjalan mendekati Seung Ho, lalu membisikkan sesuatu, “Ingatlah, kalau kau sampai membuatnya menangis lagi, habislah kau.”

Image and video hosting by TinyPic
Seung Ho hanya diam membelakangi Kim Bum yang sudah berjalan pergi.

-Ji Yeon-

“Jeongmal mianhaeyo.” Ji Yeon menundukkan kepalanya, “Aku.. tidak bermaksud untuk menyembunyikan ini semua darimu. Aku juga tidak bermaksud untuk membohongimu. Gurrae. Jeongmal Mianhae!”

Hyomin menatap lurus pada Ji Yeon tanpa berkata apa-apa.

“Aku selalu mencari waktu yang tepat untuk memberitahukannya padamu. Aku..”

“Kamu membatalkan janji denganku untuk bertemu dengannya diam-diam. Kamu tahu kan dia sudah punya pacar? Kamu bahkan pernah bertemu langsung dengan Kim Byeol. Apa yang kamu pikirkan? Kamu tahu kan kalau itu namanya selingkuh?”

Ji Yeon menitikkan air mata.

“Wae? Kenapa menangis? Tangisan tidak akan menyelesaikan semuanya Ji Yeon!”

Ji Yeon tersenyum kecil, “Aku tahu ini bodoh. Tapi tahukah kamu? Aku benar-benar mencintainya. Bahkan sekarang pun masih..” Ji Yeon kembali menangis.

“Kamu tidak mengerti Hyomin a~..” ucap Ji Yeon yang masih terisak, “ Kamu tidak mengerti rasanya. Bagaimana saat orang yang masih kamu sayangi dan sudah kamu coba untuk melupakannya tiba-tiba datang kembali ke kehidupanmu, dan bahkan menunjukkan perhatiannya padamu. Aku ingin menolak perhatiannya, tapi aku..”

“Aku sudah bertekad untuk melupakannya, tapi semalam air mataku mengalir dengan sendirinya. Aku tidak bisa melihatnya tertawa bahagia bersama perempuan lain.”

“Ji Yeon a~ Mian.. Aku tidak tahu kamu sangat menderita. Mian aku sudah marah-marah padamu.”

“Aniya. Ini memang salahku karena tidak memberitahukannya padamu.”

“Aku juga bersalah karena tidak menanyakan padamu terlebih dahulu. Aku terlanjur kesal saat tahu kamu membatalkan janji karena Seung Ho, padahal Seung Ho..” Hyomin terhenti saat melihat wajah sedih Ji Yeon, “Mianhae.”

“Aku juga minta maaf. Aku tidak akan berhubungan dengannya lagi.”

Hyomin tersenyum, “Jangan bersedih terus Ji Yeon, masih ada aku dan Kim Bum oppa yang akan selalu ada di sampingmu.”

Kedua sahabat itu sama-sama tersenyum.

DRRT.. DRRT..

Ji Yeon mengambil HPnya dari dalam tas. Lalu terlihat kaget saat melihat layar HPnya.

“Waeyo?” tanya Hyomin heran.

“Seung Ho..”

“Mau apa lagi dia?”

“Molla.” Ji Yeon membiarkan HPnya.

“Biarkan saja.” Kata Hyomin.

Ji Yeon mengangguk dan kembali memasukkan HPnya dalam tas.

Hyomin meminum minuman yang dipesannya tadi, “Emm.. Enak juga.”

Image and video hosting by TinyPic

“Oh ya? Teh susu ini juga enak.”

“Mana? Mana? Coba aku tes.” Hyomin menyicipi teh Ji Yeon, “Wah benar!”

“Ya~! Jangan diminum habis!” Ji Yeon merebut minum.

Image and video hosting by TinyPic
Kedua sahabat itu tertawa geli karena merebutkan secangkir teh susu.

Ji Yeon membuka tasnya, dan mencari kunci apartemen.

“Ya~ di mana kunciku??”

Ji Yeon mengambil HP yang menghalangi pandangannya, lalu dilihatnya lampu HP yang berkedip.

“14 missed call?? Seung.. Ho? SMS juga?”

Ji Yeon membaca SMS dari Seung Ho.

Mianhae, telah menyakitimu selama ini. Kamu boleh membenciku. Aku akan menerima semua itu. Jeongmal Mianhae.

Ji Yeon menghela nafas. Lalu tersenyum. Ji Yeon menekan pilihan reply, kemudian membalas SMS Seung Ho, ‘Aku akan melupakan semuanya. Begitu juga tentang kamu. Semoga kamu bahagia.’

Ji Yeon tersenyum, ia berjanji dalam dirinya. Ia yakin kali ini ia akan mampu melupakan Seung Ho. Ia harus bisa. Hidupnya masih panjang. Ia masih bisa mencari cinta yang baru, yang tidak akan menyakitkan seperti ini.

to be continued…

7 thoughts on “My Ex. (-CHAPTER 7-)

  1. first..
    Hehe, snengnya jdi yg prtama ^^
    jjur, aq bru nyadar qlo si Seung Ho i2 Yoo Seung Ho yg ad d God of study*babo
    scond..
    Nice ff +___+
    d’tggu next partx *.*

  2. hikz..hikz..aku cdih bgt ne.. kzian ji yeon .. ayo unnie.. d tnggu sngt klanjutanx part 8 mpe endingnya. ga sbar ne. bolak balik ngubek2 part8 ga ad. jgn lma2 unnie ya. Crita yg bguz sgt.

Leave a reply to Afifah Dewi Cancel reply